Mohon tunggu...
Ayu Miranti
Ayu Miranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi nya rebahan dan berhalusinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Metode HALT dalam Mencegah Tantrum Anak

11 Mei 2023   07:05 Diperbarui: 11 Mei 2023   07:14 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGGUNAAN METODE HALT (HUNGRY, ANGRY, LONELY, DAN TIRED) DALAM MENCEGAH TANTRUM ANAK

AYU MIRANTI

211340000204

Apa itu metode HALT?

Slogan HALT sering digunakan dalam progam pemulihan pada saat orang rentan membuat pilihan yang buruk dikondisi yang buruk. HALT merupakan akronim dari Hungry, Angry, Lonely, dan Tired. Empat hal ini merupakan penyebab orang bertindak negatif. Menurut Dr. Streem , HALT memiliki dua kondisi yaitu kondisi fisik (lapar dan lelah), dan kondisi emosional (kemarahan dan kesepian).

 Banyak kasus HALT pada anak -- anak yang menyebabkan anak bertingkah rewel ataupun tantrum sehingga membuat orang tua kebingungan apa yang diinginkan oleh anak. Anak -- anak biasanya mengalami ledakan emosi yang ditandai dengan menangis, menjerit, berteriak, dan menolak orang lain. Dalam buku Tantrums Secret to calming the Storm (La Forge: 1996) banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa Tantrum adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan fisik, kognitif, dan emosi anak. Menurut Justin Coulson, HALT merupakan fase perubahan suasana hati yang sering terjadi pada anak usia tiga tahun. Perlu dipahami bahwa kondisi tersebut merupakan fase normal dari bagian tumbuh kembang anak. Seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 6 adalah setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tuanya. Orang tua perlu mencari cara untuk membuat anak tenang dan mengajari anak cara mengendalikan emosi.

Adanya metode HALT ini dapat memudahkan orang tua mengetahui bagaimana keadaan anak pada saat tertentu.

Berikut empat Metode HALT:

Hungry (Lapar)

Kelaparan bisa menjadi kebutuhan fisik dan emosional, saat anak merasa lapar yang notabene anak belum bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan benar, merekapun hanya bisa menangis. Kita dapat lebih memperhatikan kapan terakhir waktu anak makan, dan pastinya orang tua lebih tahu tentang jam makan anaknya. Jadi dapat dipastikan alasan mengapa anak tantrum adalah karena dia lapar dan membutuhkan asupan makanan. Dengan hal ini, orang tua dapat mencegah tantrum anak dengan memberi makan di jam makannya secara teratur dan makanan yang baik membantu keseimbangan anak. Adapun saat  memberi makan tidak harus banyak.

Angry (Kemarahan)

Seorang anak memang cenderung mudah marah bahkan untuk hal -hal kecil. Hal ini merupakan emosi yang normal dialami oleh anak usia dini terlebih usia 3 tahun. Pada usia kecil mereka secara harfiah memiliki sikap egosentrisme yang tinggi. Adapun yang perlu dilakukan orang tua saat mengetahui anak tantrum karena marah pada saat anak sudah kenyang adalah dengan mencoba menenangkan anak. Kita sebagai orang tua harus dapat mecegah den

Lonely (Kesepian)

Pada saat anak sendirian dan tidak ada orang tua yang mendampingi karena mungkin orang tua sibuk kerja, pastinya anak akan bersedih. Pada usia dini, ketika anak merasa sendirian ia akan berfokus mencari perhatian orang tuanya. Seperti pada saat malam hari anak bertemu orang tuanya anak malah tantrum, sikap anak yang seperti ini sebenarnya ia sedang mengekspresikan kesendiriannya. Termasuk tantrum terjadi pada anak karena ingin diperhatikan orang tua pada saat mereka merasa sendirian.

Tired (Lelah)

Hal ini sering terjadi pada saat anak terlalu lama bermain dan pada saat anak anak jenuh ataupun lelah dengan permainannya mereka akan tantrum. Sebagai orang tua yang harusnya dapat menghandle kegiatan anak agar tidak terlalu berlebihan yang menyebabkan kelelahan. Berkenaan dengan hal ini pentingnya orang tua memberikan jeda pada saat anak bermain ataupun melakukan kegiatan lainnya. Bukan hanya agar anak tidak tantrum atau tidak lelah tapi hal ini dapat membiasakan anak bermain sesuai porsi dan tidak berlebihan. Jika sudah terlanjur anak tantrum karena kelelahan berikan anak fasilitas ruang istirahat yang nyaman.

Inilah metode HALT yang perlu diketahui agar orang tua dapat mengidentifikasi ketika berhadapan dengan anak tantrum. Point penting pada tulisan ini yaitu "Ada Sebab, Ada Akibat", artinya ketika anak tantrum orang tua dapat mengecek apakah anak merasa lapar, marah, kesepian, ataupun lelah. Dengan mengenali metode ini orang tua tahu sebab akibat anak menjadi tantrum yang dapat dicegah dengan menghindari hal -- hal yang menyebabkan anak tantrum. Tantrum ini sebenarnya salah satu bentuk ekspreksi dari HALT yang sedang mereka rasakan yang kemungkinan dapat dicegah orang tua.

SIMPULAN

HALT merupakan akronim dari Hungry, Angry, Lonely, dan Tired. Menurut Justin Coulson, HALT merupakan fase perubahan suasana hati yang sering terjadi pada anak usia tiga tahun, dari hal ini dapat dipahami bahwa kondisi tersebut merupakan fase normal dari bagian tumbuh kembang anak. Dengan adanya metode HALT ini dapat memudahkan orang tua mengetahui bagaimana keadaan anak pada saat tertentu. Ketika anak tantrum orang tua dapat mengecek apakah anak merasa lapar, marah, kesepian, ataupun lelah. Dengan mengenali metode ini orang tua tahu sebab akibat anak menjadi tantrum yang dapat dicegah dengan menghindari hal -- hal yang menyebabkan anak tantrum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun