Mohon tunggu...
Ayu Mintorogo
Ayu Mintorogo Mohon Tunggu... -

pasif, mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tokoh Utama ala Sinetron Indonesia

21 Desember 2015   10:01 Diperbarui: 21 Desember 2015   11:40 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini banyak sekali peristiwa memilukan yang terjadi di negara kita, dari si papa yang tidak tahu malu minta saham yang lalu mengundurkan diri tapi masih jadi anggota DPR dan malah jadi ketua fraksi hufh... kualat kamu setnov! lalu pemilihan ketua kpk yang loyo, dagelan MKD yang lucu-lucu gemes .... kualat juga kamu yang mulia terazab dunia akhirat, amin! 

Dari semua kejadian diatas ada satu nama yang sangat mempengaruhi setiap kejadian yaitu Presiden Jokowi, bila bukan jokowi nama setnov dan riza chalid mustahil terangkat ke media dan jadi calong tersangka, sang mantan tentu mengkeret ketakutan berhadapan dengan uang mereka eh mereka. Segala upaya dilakukan untuk membasmi mafia migas mengalami kesulitan karena banyak perlawanan dari koruptor yang berjubah yang mulia terazab di gedung kura-kura karena takut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sandang,pangan,papan,kendaraan,perhiasan,barang seni,merayakan ulang tahun anak,sekolah anak,memelihara simpanan,memelihara hewan dari hamster kucing sampai kuda, atau buat modalin anak jadi penyanyi. Sama seperti kita yang mencari uang setnov dan riza juga mencari rejeki, ga peduli itu uang rakyat atau caranya yang tidak benar yang penting senang toh? hidup cuma sekali rakyat aja yang bego nyari duit aja pake acara jujur-jujuran segala, hari ini jadi orang jujur ga kaya-kaya, apa perlu dikasih contoh? situ lebih pinter kasih contohnya dari saya...

Setnov ga sendirian ada banyak konco-konco nya yang membantu dia dengan tingkat kesetiakawanan tinggi dari konco di MKD,DPR sampe di parpol nya, makanya dia ga punya urat malu, lingkungannya dah biasa kayak begituan! mending dia cuma nyatut nama presiden dan wakilnya, konconya ada yang nenggelemin ribuan rumah dan mata pencahariannya masih tetep senyum semangat ala smash nyalon jadi presiden tapi ga laku, orang bego juga tahu motivasinya mau ngerampok duit rakyat. Jangan tanya konco-konco di MKD saya ga tahu deal yang terjadi di belakang tapi kalo memang sesuai yang junimart girsang ya... ga berlebihan setelah merampok uang bertahun-tahun, 20 milyar per hakim ya ga ada apa-apa nya kan demi teman juga. Diliat dari sidangnya juga siapa tersangka siapa saksi yang nonton jadi bingung...

Lanjut ke KPK... ini lagi ibu-ibu pansel kemarin, ditunggu-tunggu gebrakannya dan akhirnya keluarlah 5nama yang akan dilantik ketua kpk... hadeh semua nama meragukan. ICW saja khawatir KPK menjadi komisi pelindungan koruptor, mau dibawa kemana negeriku tercinta kalau hukum tidak lagi dapat dipercaya, tapi untuk KPK masih ada waktu untuk membuktikan bahwa kekhawatiran rakyat tidak jelas ini salah dengan banyak menangkap koruptor... amin

terus Jokowi??? melihat pak presiden saya jadi teringat sinetron-sinetron indonesia dari masa tersanjung tersayang sampai sekarang cinta fitri,intan,putri yang ditukar. Itu semua sang tokoh utama selalu teraniaya, hidupnya penuh dengan derita, banyak cobaan banyak masalah, ga seneng-seneng gitu. Nie pak jokowi selama jadi presiden ada aja cobaannya... mending kalau yang menzalimi lawan politiknya yang sakit hati ngeluarin duit 500milyar tapi jagoannya kalah(greget banget duit segitu ambyar) tapi kawan politik yang notabene kemarin mendukung beliau pas pilpres juga jadi cobaan baginya, ya maklum namanya mendukung kan mintalah bagi-bagi jabatan gitu, tapi pak jokowi nya kan udah bilang dari awal ga ada bagi-bagi jabatan... ya nyesek lah jadi BG (cup cup kan udah jadi wakapolri gpp ya) belum lagi cuap-cuap nya rieke(tapi masih elegan sih kritikannya ga kayak zonk dan amzah) yang namanya partai pendukung pemerintah bukannya jadi pendukung kebijakan pemerintah kan ya kalaupun ada kritik tentu nya ada tempat untuk mengungkapkannya, bener ga sih?! 

Tapi seorang Jokowi yang sudah biasa hidup susah, tinggal di rumah dekat sungai, digusur petugas, hidup numpang di rumah saudara, nge kost di jogja, merintis usaha mebel. Rasa-rasa nya tidak kaget lagi dengan dinamika kehidupan yang jatuh bangun, hidup sederhana dan prihatin agar tercapai kemauannya. Apalagi kini ada banyak orang yang menggantungkan nasibnya pada sang presiden, tentu pak jokowi akan menjaga amanah itu. Jadi ingat beberapa bulan lalu liat mata najwa yang sedang mewawancara pak jokowi di istana bogor, melihat mata pak jokowi yang basah dan merah sambil pandangannya yang menerawang ketika mengingat kunjugannya di nusa tenggara dimana dia disambut antusias oleh masyarakatnya bahkan melepas kepergian beliau dengan haru tangis dan berpesan agar kembali mengunjungi mereka lagi, berapa banyak pejabat daerah yang mau mendengarkan mereka yang bukan siapa-siapa, mungkin saya terlalu lebay tapi saya percaya beliau sangat peduli dengan rakyatnya dan sungguh-sungguh menumpas koruptor di segala lini kehidupan indonesia dan itu bukan rekayasa hmmm jadi ingat dulu pertama kali ketemu beliau pas pulang sekolah naik sepeda ada bapak-bapak pake batik lagi bersihin got sekitar 10-15orang dan ada sesosok ceking berasa kenal eeehhh ga tahunya itu pak walikota, coba aku berhenti terus salaman ma beliau kan jadi ada cerita salaman ma presiden hehehe.

Mengingat sinetron indonesia biasanya happy ending, maka saya berharap nasib indonesia jadi lebih baik. Salam semangat untuk Pak Jokowi ....

http://nasional.kompas.com/read/2015/12/19/13395751/ICW.Khawatir.KPK.jadi.Komisi.Pelindung.Koruptor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun