Mohon tunggu...
Komang AyuMeva
Komang AyuMeva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menggambar dan membahas topik-topik menarik yang aktual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transhumanisme, Akankah Selalu Positif?

11 November 2023   22:32 Diperbarui: 11 November 2023   22:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat mulai dari adanya Artificial Inteligence (AI) hingga barang-barang yang kita gunakan pun terus dilakukan upgrade agar menjadi lebih canggih dan “sempurna.” Akan tetapi, bagaimana bila manusia yang di upgrade?

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat mulai dari adanya Artificial Inteligence (AI) yang dapat membantu sebagian besar orang untuk mengerjakan pekerjaannya, mendapatkan informasi dengan cepat, bahkan untuk membantu mengerjakan tugas para mahasiswa. Tidak hanya itu, barang-barang yang kita gunakan saat ini terus dilakukan upgrade agar menjadi lebih canggih dan “sempurna” sehingga dapat mempermudah kehidupan kita. Semua telah dipermudah di kehidupan kita saat ini, kita ingin mencari informasi maupun berita? Ada smartphone yang hanya sebesar telapak tangan dapat memberikan semua informasi yang kita butuhkan. Akan tetapi, bagaimana bila manusia yang di upgrade menjadi lebih canggih?

Nah, transhumanisme adalah sebuah pandangan dimana manusia dapat memodifikasi dirinya secara bebas dengan cara menggabungkan diri dengan teknologi. Transhumanisme sendiri dibuat untuk meningkatkan kondisi manusia dan organisme manusia yang terbuka oleh kemajuan teknologi. Sederhananya apabila manusia dianalogikan seperti smartphone, transhumanisme ini membuat manusia yang awalnya analog, menjadi manusia yang digital. Jika smartphone analog dulunya tidak menggunakan layar sentuh dan belum ada akses internet, maka saat ini smartphone digital telah ada dengan berbagai kecanggihannya, seperti akses internet yang lancar, menggunakan layar sentuh, kamera yang semakin jernih, dan berbagai keunggulan lainnya. Hal inilah yang diharapkan di masa depan dengan adanya transhumanisme.

Memang sangat menarik untuk didengar, dan secara mengejutkan dalam praktiknya sudah ada yang mulai melakukan eksperimen terkait transhumanisme ini, yaitu Perusahaan Neuralink milik Elon Musk yang tengah mengembangkan trobosan terbarunya yaitu Brain Computer Interface (BCI). Dalam artikel National Center for Biotechnology Information, BCI adalah sebuah sistem berbasis komputer yang memperoleh sinyal dari otak, kemudian menganalisis data yang didapat, dan menerjemahkannya menjadi perintah yang nantinya diteruskan ke perangkat lain untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan. BCI ini akan ditanamkan dalam otak, sehingga jika kita ingin mengontrol smartphone, dapat dilakukan hanya melalui pikiran kita saja, jadi kita tidak lagi menekan tombol-tombol dalam smartphone kita. Pada tahun 2021 lalu, Elon Musk berhasil membuat seekor monyet bermain game dengan menanamkan chip komputer ke dalam tengkorak monyet lalu menyambungkan ke otak monyet itu menggunakan kabel kecil, dan mengejutkannya monyet itu bermain tanpa controller. Elon Musk menyebutkan jika implan saraf yang dipasang pada monyet tidak terlihat sama sekali. Dia mengharapkan monyet itu bisa memainkan permainan mind pong. "Itu akan sangat keren," kata Elon Musk, dikutip CNBC Internasional, Selasa (2/2/2021).

Selain otak, bagian tubuh lain seperti tangan dan kaki mulai dikembangkan juga, lho! Atau istilah kerennya bionic dan exoskeleton. Namun bionic ini berbeda dengan tangan atau kaki palsu (prosthetic) yang kita kenal, bionic ini selayaknya tangan dan dan kaki normal pada umumnya, karena dapat merasakan rasa sakit, dan dikendalikan hanya dengan pikiran kita saja. Adapun exoskeleton yang merupakan mesin seperti kerangka yang dapat meningkatkan kekuatan tubuh kita, bahkan mengangkat galon air terasa lebih ringan, contohnya, exoskeleton buatan Virginia Tech, yang mulai diuji coba di Lowe’s (semacam ACE Hardware Amerika), yang digunakan para karyawannya untuk mengangkat barang.

Namun, meskipun banyak hal yang menguntungkan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampak yang merugikan pula apabila digunakan secara masif. Berikut merupakan dampak negatif dari aplikasi penggunaan transhumanisme :

1. Perubahan struktur sosial. 

Transhumanisme memang diciptakan untuk membantu kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Hanya saja, hal ini dapat menimbulkan perubahan struktur sosial baru yang berpotensi memperburuk kesenjangan sosial di masyarakat. Struktur sosial yang dimaksud adalah adanya manusia yang sudah dimodifikasi dengan manusia yang belum dimodifikasi. Hal ini tentu membuat manusia yang belum dimodifikasi mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Sama halnya dengan orang tua yang tidak memahami cara menggunakan smartphone atau bahkan tidak memilikinya sama sekali, tentu membuat mereka sangat tertinggal dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini juga membuat manusia yang mampu secara finansial akan semakin pintar, dan yang kurang mampu akan semakin tertinggal serta terpuruk seiring massifnya pengaplikasian transhumanisme. Kesenjangan sosial ini tidak dapat dihindarkan apabila transhumanisme semakin masif diberlakukan.

2. Kestabilan dan keamanan produk modifikasi.

Produk-produk teknologi transhumanis merupakan ciptaan manusia sehingga tidak luput dari error ataupun malfungsi. Apabila error tersebut terjadi, dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Misalnya implan otak yang tidak berfungsi dengan baik atau mengalami error, maka dapat menimbulkan gangguan kognitif atau perubahan tingkah laku yang dapat membahayakan orang lain. Di samping itu, modifikasi anggota tubuh yang mengalami malfungsi dapat menimbulkan cidera bagi orang yang menggunakannya.

3. Kejahatan berupa hacking dari para oknum tak bertanggung jawab.

Sama halnya dengan saat ini, penggunaan smartphone dapat terkena hack dari oknum hacker, media sosial kita dapat diretas, bahkan data-data pribadi kita dicuri atau parahnya lagi disebarluaskan. Beberapa ahli juga telah memberi peringatan terkait potensi bahaya hack dari biohacking ini. Memori kita mungkin bisa dihilangkan, atau bahkan di kendalikan oleh para hacker yang juga menggunakan biohacking (modifikasi tubuh). Atau tidak menutup kemungkinan tuuh kita pun bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita karena telah diretas. Tidak menutup kemungkinan negara dan badan intelijen juga dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memantau setiap kegiatan atau mungkin data-data pribadi kita.

Maka dari itu, kita sebagai manusia harus lebih bijak untuk mencari informasi maupun memutuskan untuk menggunakan suatu teknologi atau tidak. Karena dibalik semua penawaran menguntungkan dari transhumanisme, ada juga dampak negatif yang mengiringinya. Kita sebagai generasi muda harus lebih kiritis dan peka terhadap perkembangan semacam ini agar tidak menjadi boomerang di masa depan.

REFERENSI :

Bestari, N. P. (1970, January 1). Wow! Elon Musk bikin monyet main video game seperti manusia. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210202135119-37-220448/wow-elon-musk-bikin-monyet-main-video-game-seperti-manusia

Bostrom, N. (2005, May 4). Transhumanist Values. www.nickbostrom.com. Retrieved November 10, 2023, from https://nickbostrom.com/ethics/values

Kok Bisa |  Transhumanisme: Masa Depan yang Tak Pernah Kita Bayangkan. (n.d.). https://www.kokbisa.id/newsletter/transhumanisme

Shih, J. J., Krusienski, D. J., & Wolpaw, J. R. (2012). Brain-Computer interfaces in medicine. Mayo Clinic Proceedings, 87(3), 268–279. https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2011.12.008

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun