Mohon tunggu...
Ayu Marlina
Ayu Marlina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Skenario 4 Calon dalam Pilkada Dki 2017

11 September 2016   13:37 Diperbarui: 11 September 2016   13:48 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lobi-lobi politik menjelang pendaftaran pilkada 2017 semakin menguat. Bisa dikatakan setiap partai yang akan mengajukan calon, saat ini saling menunggu. Ibarat main kartu, mereka tidak akan mengeluarkan kartu As nya diawal-awal pertarungan. Namun kartu penentu akan dikeluarkan pada saat last minute, detik detik terakhir pendaftaran calon kepala daerah. Semua bisa berubah dalam pertarungan politik, yang sebelumnya berkawan tiba-tiba saja bisa saling berhadapan dalam hitungan jam.

Ahok yang merupakan calon petahana sudah jauh-jauh hari dengan percaya dirinya untuk maju sebagai calon gubernur DKI 2017. Ahok yang awalnya menggunakan Teman Ahok dan tidak mau menggunakan jalur partai, akhirnya menyerah. Ahok saat ini mau tidak mau maju menggunakan dukungan Partai Golkar, Hanura dan Nasdem. Ahok tersandera oleh ketiga partai ini dan mau tidak mau harus mengikuti instruksi dari ketiga partai ini.

Sandiga Uno yang sudah pasti maju dengan dukungan Partai Gerindra dan PKS saat ini sedang mencari calon wakil gubernur yang cocok. PKS pun sebagai salah satu partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI, tidak mau kalah langkah. Mereka mengajukan Mardani Ali Sera sebagai pasangan sandiaga uno. Kedua pasangan inipun sudah dideklarasikan oleh PKS dalam pertemuan resmi nya di DPP PKS.

Namun effek negatif dari deklarasi ini adalah mulai mundurnya satu persatu partai yang pada saat awal bersatu dalam koalisi kekeluargaan. Pertama PDI-P yang awalnya berniat untuk bergabung malah menarik diri. PDI-P secara resmi menyatakan tidak akan bergabung untuk mendukung Sandiaga Uno

PDI-P dalam kesempatan ini pun berfikir ulang untuk mendukung sandiaga untuk maju. PDI-P senang dengan majunya sandiaga dan dengan ini sekaligus menyatakan sikap bahwa PDI-P tidak akan mendukung sandiaga. Malah PDI-P berencana mengusung calon sendiri, karena memang dengan jumlah kursi yang dimiliki saat ini sudah mencukupi.

Keseriusan PDI-P dalam menghadapi Pilkada DKI 2017 ini dibuktikan dengan adanya sekolah Politik PDI-P. Menariknya sekolah politik ini tidak diikuti oleh Gubernur petahana, Ahok. Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa PDI-P tidak akan mendukung ahok. Lalu disisi lain, PDI-P menghadirkan Kepala BNN, Budi Waseso (Buwas), dan Wakil Gubernur DKI, Djarot, dalam sekolah politik ini. Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa PDI-P akan mengusung pasangannya sendiri yaitu Buwas dan Djarot.

Selanjutnya PPP yang memiliki kursi lumayan banyak juga di DPRD DKI menyatakan mundur dan tidak akan mendukung sandiaga uno. Bagi PPP walaupun sandiaga sudah fiks sebagai Calon Gubernur, namun penentuan calon wakil gubernurnya harus dalam diskusi bersama. karena deklarasi pasangan Sandiaga dan Mardani tanpa komunikasi dengan PPP, maka PPP pun bersiap untuk balik badan dan akan segera mengusung calon lain dalam pilkada DKI 2017 ini.

Calon Kepala Daerah keempat yang akan maju dalam pilkada DKI 2017 ini adalah calon dari partai yang belum menyatakan dukungan. Yaitu Partai Demokrat, PAN, PPP, PKB. Adalah Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan bahwa ia sudah mendapatkan restu dari beberapa partai yang belum menentukan calon. Ia menyebut ini sebagai poros baru dalam kekuatan politik di pilkada DKI 2017. Yusril yang mengaku sudah didukung oleh SBY dan Amin rais, dengan yakinnya akan menumbangkan Petahana saat ini 

Yusril yang akan maju sebagai calon gubernur kemungkinan besar akan berpasangan dengan Saefullah yang merupakan ketua umum PW NU. Modal Saefullah sebagai orang Nu dan juga orang betawi diyakini bisa mengakomodir berbagai kelompok dan golongan yang mayoritas di jakarta. Yusril yang berlatarbelakang kalangan profesional akan bersatu dengan Saefullah yang berlatarbelakang birokrat. Lalu Yusril yang memiliki kedekatan dengan kaum Islam Moderat akan sangat seirama dengan Saefullah yang sangat dekat dengan kaum Islam Tradisionalis dan NU. Sehingga pasangan ini sangat pas untuk menumbangkan Petahana.

Empat pasangan calon gubernur, yaitu Ahok, Sandiagga-Mardani, Buwas-Djarot dan Yusril-Saefullah kemungkinan besar akan bertarung dalam perhelatan 5 tahunan ini. Dengan kondisi seperti ini, kemungkinan Pilkada DKI 2017 akan berlangsung 2 putaran, karena tidak adanya kekuatan yang dominan dalam pilkada ini.

Sumber:

1

2

3

4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun