Mohon tunggu...
Ayulia Mutia Susanti
Ayulia Mutia Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Kesehatan Mental akibat Pengaruh Media Sosial

7 Oktober 2023   00:06 Diperbarui: 7 Oktober 2023   00:09 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kajian Kesehatan Mental Akibat Pengaruh Media Sosial

Oleh: Ayulia Mutia Susanti

Pada era digital yang semakin maju ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Baik itu Facebook, Instagram, Twitter, atau platform lainnya, media sosial memberikan akses mudah dan cepat untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, dan orang lain di seluruh dunia. Namun, seiring dengan kemudahan dan manfaatnya, pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental juga semakin menjadi perhatian penting. Menurut data World Health Organization pada tahun 2017 terdapat 10--20% anak-anak dan remaja yang menderita gangguan kesehatan jiwa. Gangguan yang paling sering ditemukan pada kelompok tersebut adalah gangguan kesehatan mental (depresi, dan ansietas) dengan prevalensi yang meningkat hingga 70% dalam 25 tahun terakhir. (Fitriah et al., 2023).

Dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Salah satu alasannya adalah perbandingan sosial yang tidak sehat yang seringkali terjadi di media sosial. Ketika kita melihat berbagai postingan yang menunjukkan kehidupan orang lain dalam keadaan yang sempurna, kesempurnaan tersebut dapat menciptakan perasaan tidak memadai. Selain itu, media sosial juga berkontribusi pada peningkatan tekanan sosial. Misalnya, adanya tekanan untuk terlihat baik, memiliki tubuh yang sempurna, atau mencapai kesuksesan yang luar biasa dalam hidup. Konten yang terkait dengan citra tubuh yang ideal, pameran kemewahan hidup, dan prestasi yang luar biasa dapat menciptakan persepsi yang tidak realistis tentang kehidupan yang sebenarnya. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan menimbulkan tekanan yang tidak perlu. Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat menyebabkan isolasi sosial dan ketergantungan. Ketika terlalu fokus pada interaksi digital, kita mungkin kehilangan keterhubungan sosial fisik yang nyata. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kecemasan sosial dan depresi. Selain itu, perilaku yang kompulsif atau kecanduan media sosial dapat mengganggu produktivitas, mengganggu tidur yang cukup, dan merusak pola hidup yang seimbang.

Meskipun demikian, bukan berarti media sosial hanya memiliki dampak negatif. Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan membantu mengurangi stigma terkait masalah kesehatan mental. Banyak kampanye yang dilakukan melalui media sosial untuk mempromosikan diskusi terbuka dan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental. Tidak sedikit juga penelitian yang menemukan dampak positif media sosial terhadap kesehatan mental. Media sosial memfasislitasi orang-orang dengan gangguan mental yaitu menyediakan akses akan kebututhan dukungan sosial, interaksi sosial, dan informasi mengenai kesehatan mental serta yang terpenting tentang akses layanan kesehatan mental. (Fatahya & Abidin, 2022).

Untuk menjaga kesehatan mental yang baik saat menggunakan media sosial, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, kita harus menyadari bahwa apa yang kita lihat di media sosial hanyalah selebaran kehidupan orang lain yang seringkali telah diedit dan difilter. Berhenti membandingkan kehidupan kita dengan kepalsuan yang ditampilkan di media sosial adalah langkah penting untuk menjaga pemikiran positif mengenai diri sendiri. Kedua, penting untuk secara selektif memilih dan melibatkan diri dalam media sosial yang memberikan dampak positif dan menginspirasi. Unfollow atau unfriend akun yang tidak menyebabkan perasaan yang baik dan hanya mempengaruhi kesehatan mental. Mengisi feed media sosial dengan konten yang membantu, mendukung, dan mengungkapkan keindahan kehidupan sehari-hari juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Terakhir, penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman di dunia nyata, terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan yang tidak terkait dengan media sosial, dan menjaga pola tidur yang sehat dapat membantu menghindari efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial.

Dalam kesimpulannya, pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental dapat memiliki dampak negatif seperti stres, kecanduan, dan perasaan tidak aman jika tidak diatur dengan bijak. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecanduan dalam bermedia sosial yaitu, mencari kegiatan yang positif, bermedia sosial dengan bijak, mencari informasi selain dari media sosial, meningkatkan interaksi sosial secara langsung. (Rosmalina & Khaerunnisa, 2021). Penting bagi individu untuk menyadari pengaruhnya dan menjaga kesehatan mental dengan membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan lebih fokus pada keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Fatahya, & Abidin, F. A. (2022). Literasi Kesehatan Mental dan Status Kesehatan Mental Dewasa Awal Pengguna Media Sosial. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 625--634.

Fitriah, A., Juliansyah, D., Salamah, U., Anugrah Utama, M., Falah, O. K., Miati, A., Razzan, M. R., & Taqiyurrizal, M. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Educate: Journal Of Education and Learning, 1(1), 32--38. http://jurnal.dokicti.org/index.php/educate/index

Rosmalina, A., & Khaerunnisa, T. (2021). Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Mental Remaja. Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 4(1), 49. https://doi.org/10.24235/prophetic.v4i1.8755

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun