Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, benar-benar mengagetkan publik Indonesia. Hal ini memancing berbagai pihak untuk turut serta meredakan ketegangan di masyarakat Papua.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya meminta warga yang berunjuk rasa di sejumlah daerah di Papua, Â agar tidak melakukan aksi perusakan dan pembakaran fasilitas negara.
Menurutnya, warga memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum, namun jangan sampai aksi tersebut berubah menjadi aksi kekerasan yang meluas.
Baginya, merusak fasilitas negara sama saja dengan merusak rumah mereka sendiri. Karena pembakaran tersebut tidak membawa manfaat.
Staf Khusus Presiden untuk Papua tersebut juga sangat menyayangkan adanya aksi pembakaran kantor DPRD Papua Barat. Seharusnya kejadian itu tidak perlu.
Kita tentu sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Lenis Kogoya di atas. Kita sangat memahami perasaan warga Papua yang dilecehkan dan menjadi sasaran tindakan rasisme di beberapa kota.
Segenap masyarakat Indonesia pastinya turut mengutuk dan mengecam tindakan yang merendahkan harkat dan martabat manusia seperti itu.
Tetapi, kita juga berharap agar masyarakat Papua tidak terprovokasi untuk membuat kerusuhan yang merusak fasilitas publik.
Bagaimanapun, kita harus sadar Jawa dan Papua bukanlan entitas yang terpisah. Kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Kita adalah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H