Mohon tunggu...
Ayu Lestari 2000
Ayu Lestari 2000 Mohon Tunggu... Administrasi - Aelalu Ceria
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kecintaan terhadap alam, adalah bentuk rasa syukur terhadap sang pencipta!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antara Kongres, PSSI dan Pemerintah

17 Oktober 2016   13:37 Diperbarui: 17 Oktober 2016   18:04 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisruh PSSI tampaknya tak pernah ada habisnya. Selepas sanksi FIFA kepada PSSI, kisruh sepak bola Indonesia terus berjalan. Kongres PSSI sepertinya akan berlangsung dengan panas dan sarat akan kepentingan. Penetapan lokasi kongres direncanakan dilaksanakan di Makasar menemui titik buntu. Setelah pemerintah melalui Kemenpora tak menyetujui lokasi kongres di Makassar.

Pemerintah mereferensikan Yogyakarta sebagai lokasi, alasannya adalah merunut pada sejarah, bahwa PSSI berdiri di Kota Gudeg ini. Keinginan Pemerintah ingin agar PSSI baru ini kembali seperti fitrahnya yaitu 'sepak bola sebagai pemersatu bangsa' bukan dijadikan sebagai alat seperti yang selama ini dilakukan.

Keinginan pemerintah ini tak sejalan dengan pemikiran PSSI. Nampaknya PSSI ingin Makasar tetap menjadi lokasi kongres biasa PSSI. Ada apa dengan PSSI yang keras mempertahankan kongres di Makassar?

Kisruh tersebut sedikit mencair dengan diadakannya pertemuan antara 2 pihak yang bertikai. PSSI dan Pemerintah melalui Kemenpora membicarakan perihal lokasi Kongres PSSI. PSSI dan pemerintah sepakat untuk mengambil jalan tengah, yaitu mengadakan Kongres PSSI di Jakarta pada 17 Oktober 2016. Benang merah yang terputus tampaknya tersambung, angin segar pecinta sepak bola Indonesia kembali berhembus melihat perkembangan konflik ini.

Kedua pihak pun melaksanakan sebuah konfrensi pers yang diadakan di Kemenpora pada Rabu, 12 Oktober 2016. Turut hadir yaitu G.S Dewabroto sebagai wakil dari Kemenpora dan juga Sekjend PSSI Azwar Karim. Konferensi pers tersebut membahas tentang pertemuan sebelumnya yang dihadiri juga oleh Agum Gumelar dan Imam Nahrawi

Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Pasca itu, kondisi relatif stabil sampai akhirnya PSSI mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh EXCO dan menganulir semua kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah dan PSSI. Dalam rapat disepakati bahwa PSSI tetap ngotot mengadakan kongres di Makasar. Keputusan PSSI ini cukup mengejutkan, karena 'atas nama statuta PSSI' tetap mengadakan kongres di Makassar sesuai keputusan Kongres sebelumnya dalam Konfrensi Luar Biasa. "Sesuai dengat statuta PSSI, semua sudah kami jalankan. Kami malam ini melaporkan kepada FIFA sebagai induk sepak bola dunia, di mana PSSI adalah anggotanya. Isu-isu terkini yang memicu tensi tinggi, juga akan kami sampaikan kepada FIFA," kata Plt Ketum PSSI, Hinca Panjaitan, kepada wartawan, usai rapat itu.

Keputusan PSSI ini lalu ditanggapi oleh Kemenpora dengan membuat sebuah press release yang menggambarkan bahwa keputusan kongres di Jakarta tanggal 17 Oktober ini telah disepakati oleh kedua belah pihak. Bahkan kondisi rapat digambarkan dengan situasi yang kondusif, tanpa adanya sebuah intimidasi dan pemaksaan. Sikap Kemenpora sudah jelas memahami manuver yang dilakukan oleh PSSI yang menganulir keputusan yang dibuat bersama.

Bahkan PSSI dalam rapat itu menyanggupi pelaksanaan kongres di Jakarta walaupun waktu yang tersisa sangat sempit, asalkan Kemenpora memberikan surat rekomendasi untuk melakukan Kongres PSSI di Jakarta. Surat rekomendasi pun dibuat oleh Kemenpora agar izin kepolisian tentang kongres keluar. Kemenpora pun sudah berkirim surat kepada FIFA perihal kondisi kongres PSSI saat ini.

Baca: Siaran Pers No. 40/Kom-Publik/Kemenpora/10/2016: Apresiasi Pemerintah Indonesia Terhadap Sikap Bijak FIFA

Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Manuver yang dilakukan oleh PSSI ini membuyarkan harapan pecinta bola Indonesia untuk melihat 'PSSI Baru' secepatnya. Kondisi sepak bola Indonesia kembali dihadapkan pada titik kritis. Bayang-bayang hukuman terhadap PSSI kembali terlintas.

Namun di tengah kondisi ini FIFA cepat melakukan tanggapan terhadap surat yang dilayangkan oleh pemerintah Indonesia. DItujukan kepada Kemenpora, surat tanggapan FIFA diterima dalam waktu kurang dari 24 jam. Dalam surat FIFA menjelaskan bahwa Pelaksanaan Kongres PSSI diundur sampai dengan tanggal 17 November 2016 di Jakarta. Bukan Makassar ataupun Yogyakarta. Langkah FIFA ini patut diapresiasi, karena dibutuhkan penyelesaian konflik secara komperhensif.

Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
Foto : Kemenpora RI
PSSI tampaknya melihat surat keputusan FIFA, memilih untuk melaksanakan keputusan FIFA. Kongres PSSI dipindahkan ke Jakarta pada tanggal 10 November 2016. Namun kengototan PSSI mempertahankan Makassar haruslah dipertanyakan, mengapa terhadap pemerintah yang mempunyai pemikiran sama dengan FIFA ditolak? PSSI lebih memilih melakukan manuver dengan menganulir keputusan Kongres 17 Oktober 2016 di Jakarta sesuai dengan pertemuan sebelumnya.

Ada apa dengan PSSI?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun