Mohon tunggu...
Putu Ayu Kiranadewi
Putu Ayu Kiranadewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran

Mahasiswa Kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banten dalam Perspektif Hindu di Era Modern

22 Desember 2021   15:08 Diperbarui: 22 Desember 2021   15:17 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

​

sumber: quizizz.com
sumber: quizizz.com

Pada manusa yadnya, misalnya adalah pada saat mepandes (potong gigi) dan pawiwahan (menikah). Keduanya memiliki anggaran biaya yang cukup besar karena banyak banten yang digunakan. Pada bhuta yadnya, contohnya adalah mecaru. Segala bentuk upacara memerlukan banten sebagai sarana pemujaan.

Pada era modern ini, banten tetap memiliki bentuk dan jenis yang bermacam dengan makna yang berbeda pula. Tidak hanya memiliki arti simbolik yang tinggi, makna atau filosofis dari banten juga tinggi. Banten memiliki unsur seni yang tinggi yang berpotensi menjadi daya tarik untuk wisatawan. Banten juga dapat menjadi ajang untuk meningkatkan persaudaraan dan solidaritas karena tidak jarang banten dibuat bersama-sama ketika ada suatu upacara. Banten sebagai bagian dari tradisi Hindu harus tetap dijaga kelestariannya walaupun zaman akan berubah dan waktu terus berjalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun