Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perspektif dan Kemajuan dalam Pengolahan Bioetanol dan Dampak Sosial Ekonomi

14 Oktober 2024   02:30 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:58 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Bioetanol, sebagai salah satu bahan bakar terbarukan, semakin menjadi perhatian global dalam usaha untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. Pengolahan bioetanol dari limbah pertanian dan biomassa telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi dan penerapan, serta membawa dampak sosial ekonomi yang penting bagi masyarakat.

Kemajuan Teknologi dalam Pengolahan Bioetanol

Pemrosesan bioetanol telah berkembang, dengan fokus pada efisiensi dan keberlanjutan. Proses fermentasi menggunakan mikroorganisme untuk mengubah karbohidrat menjadi etanol menjadi teknik yang paling umum. Selain itu, teknologi pemrosesan lanjutan, termasuk penggunaan enzim untuk mendegradasi biomassa kompleks, telah meningkatkan hasil produksi bioetanol (Zhang et al., 2018).

Salah satu inovasi adalah penggunaan mikroba rekayasa genetika yang mampu fermentasi lebih cepat dan efektif. Contohnya, Saccharomyces cerevisiae yang dimodifikasi secara genetis menunjukkan performa yang lebih baik dalam konversi gula menjadi etanol (Dai et al., 2017).

Dampak Sosial Ekonomi

1. Peningkatan Pendapatan Petani

Pengolahan bioetanol dapat memberikan peluang ekonomi bagi petani, terutama di daerah pedesaan. Dengan mengolah limbah pertanian menjadi bioetanol, petani tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan bahan baku (Chakravorty et al., 2016).

2. Penciptaan Lapangan Kerja

Industri bioetanol berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian, produksi, dan distribusi. Hal ini penting untuk mengurangi tingkat pengangguran di daerah yang bergantung pada pertanian (Sharma et al., 2020).

3. Dampak Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun