3. Desain Formulasi Farmasi:
  Konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan penting dalam desain formulasi farmasi. Pengembangan obat-obatan yang larut dalam air atau dalam pelarut tertentu, serta pengendalian kelarutan obat dalam sistem penghantaran, melibatkan pemahaman yang baik tentang kelarutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Industri Kimia:
  Dalam industri kimia, pemahaman tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan penting dalam pengembangan proses kimia dan produksi bahan kimia. Penentuan kelarutan dan pengoptimalan reaksi kimia dapat mempengaruhi efisiensi produksi dan kualitas produk akhir.
Ada beberapa contoh penerapan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Penggunaan Obat-obatan:
  Dalam bidang farmasi, pemahaman tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan penting dalam desain formulasi obat-obatan. Misalnya, saat mengembangkan obat dalam bentuk tablet, pemahaman tentang kelarutan bahan aktif obat dalam matriks tablet menjadi kunci. Jika bahan aktif memiliki kelarutan yang rendah, langkah-langkah khusus seperti penggunaan bahan tambahan (excipients) dapat dilakukan untuk meningkatkan kelarutannya dan memastikan efektivitas obat saat dikonsumsi.
2. Pembuatan Minuman Serbuk:
  Dalam pembuatan minuman serbuk, seperti minuman instan atau minuman berenergi, kelarutan adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan. Bahan-bahan aktif atau aditif yang terdapat dalam minuman serbuk harus larut dengan baik dalam air atau pelarut lainnya saat dikonsumsi. Hal ini memastikan bahwa minuman dapat larut dengan baik dan memberikan efek yang diinginkan saat diminum.
3. Penggunaan Pupuk dalam Pertanian:
  Dalam pertanian, pupuk digunakan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Pemahaman tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan pupuk penting dalam menentukan dosis dan penggunaannya. Pupuk dengan kelarutan yang baik akan larut dengan mudah dalam tanah dan memberikan nutrisi yang tepat kepada tanaman.