Ketika garam natrium bikarbonat dilarutkan dalam air, hidrolisis terjadi dan menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-). Reaksi ini menyebabkan larutan menjadi sedikit asam.
2. Garam Amonium Klorida (NH4Cl)
  Hidrolisis garam amonium klorida menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion klorida (Cl-). Ion hidrogen yang dihasilkan dalam proses ini membuat larutan menjadi asam.
3. Garam Aluminium
 Sulfat (Al2(SO4)3)
  Ketika garam aluminium sulfat dilarutkan dalam air, hidrolisis terjadi dan menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion sulfat (SO4^2-). Ion hidrogen yang dihasilkan dalam proses ini membuat larutan menjadi asam.
Hidrolisis garam memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam industri makanan. Banyak makanan dan minuman mengandung garam, dan hidrolisis garam dapat mempengaruhi rasa dan pH dari produk tersebut.
Selain itu, hidrolisis garam juga digunakan dalam industri kimia untuk menghasilkan bahan kimia lainnya. Reaksi hidrolisis garam adalah salah satu reaksi penting dalam sintesis kimia, dan pemahaman tentang hidrolisis garam menjadi kunci untuk mengoptimalkan proses reaksi kimia tersebut. Beberapa contoh penerapan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Hidrolisis Garam dalam Industri Makanan:
  Hidrolisis garam memiliki peran penting dalam industri makanan. Salah satu contohnya adalah penggunaan garam natrium bikarbonat (NaHCO3) dalam proses pembuatan roti. Ketika NaHCO3 terhidrolisis dalam adonan roti yang basa (misalnya, karena penambahan baking soda), gas karbon dioksida (CO2) terbentuk. Gas ini memberikan adonan roti kemampuan mengembang dan membuat roti menjadi empuk.
2. Penggunaan Garam sebagai Bahan Penyimpanan Energi: