2. Basa Penyangga:
Basa penyangga adalah komponen larutan penyangga yang mampu menerima ion hidrogen (H+) ketika larutan menjadi terlalu asam. Dalam larutan penyangga, basa penyangga berperan sebagai penampung ion hidrogen (H+). Contoh umum dari basa penyangga adalah garam-garam asam-basa konjugat seperti natrium asetat (NaCH3COO), natrium sitrat (Na3C6H5O7), natrium fosfat (NaH2PO4), dan banyak lagi. Basa penyangga ini membantu menjaga keseimbangan pH dengan menerima ion hidrogen yang dilepaskan oleh asam penyangga.
Mekanisme kerja larutan penyangga didasarkan pada prinsip asam-basa konjugat. Larutan penyangga terdiri dari asam penyangga dan basa penyangga, yang bekerja secara bersama-sama untuk menjaga pH larutan dalam kisaran tertentu. Berikut adalah mekanisme kerja larutan penyangga secara umum:
1. Reaksi Asam-Basa Konjugat:
Mekanisme utama larutan penyangga melibatkan reaksi asam-basa konjugat antara asam penyangga dan basa penyangga. Asam penyangga dapat melepaskan ion hidrogen (H+) ke dalam larutan, sedangkan basa penyangga mampu menerima ion hidrogen (H+) dari larutan. Misalnya, dalam larutan penyangga asetat, asam asetat (CH3COOH) berperan sebagai asam penyangga dan akan melepaskan ion hidrogen (H+) menjadi ion asetat (CH3COO-). Jika ada penambahan basa ke dalam larutan, ion hidrogen (H+) yang dilepaskan oleh asam asetat akan bereaksi dengan basa tersebut, membentuk air dan membentuk ion asetat kembali.Â
Sebaliknya, jika ada penambahan asam ke dalam larutan, ion asetat akan menerima ion hidrogen (H+), membentuk asam asetat kembali. Dengan cara ini, asam penyangga dan basa penyangga saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan pH.
2. Kapasitas Penyangga:
Kapasitas penyangga adalah kemampuan larutan penyangga untuk menahan perubahan pH. Kapasitas penyangga ditentukan oleh rasio konsentrasi asam penyangga dan basa penyangga dalam larutan. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kapasitas penyangga larutan. Kapasitas penyangga bergantung pada jumlah asam penyangga dan basa penyangga yang tersedia dalam larutan. Dengan konsentrasi yang memadai, larutan penyangga dapat menahan perubahan pH dengan lebih efektif.
Larutan penyangga memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pembersih Rumah Tangga:
Banyak produk pembersih rumah tangga, seperti deterjen, pembersih lantai, dan pembersih toilet, menggunakan larutan penyangga untuk menjaga pH yang tepat. Larutan penyangga membantu dalam mengatasi noda, kotoran, dan lemak dengan efektif, sehingga meningkatkan efektivitas pembersihan.