Sistem koloid adalah suatu sistem dispersi yang terdiri dari dua atau lebih fase yang berbeda, di mana partikel-partikel zat terdispersi (juga dikenal sebagai fase terdispersi) tersebar dalam fase pendispersi (juga dikenal sebagai medium pendispersi) dalam ukuran partikel yang relatif kecil. Partikel dalam sistem koloid memiliki ukuran antara 1 nanometer hingga 1 mikrometer, yang membuatnya berada di antara partikel-partikel dalam larutan dan suspensi. Â
Sistem koloid dapat didefinisikan sebagai suatu campuran heterogen dari partikel-partikel zat terdispersi dalam medium pendispersi yang ukurannya cukup kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.Â
Partikel dalam sistem koloid memiliki sifat-sifat khas, seperti mampu berosilasi, tidak mengendap secara spontan, dan mampu menunjukkan gerakan Brownian yang acak.Â
Sistem koloid dapat terbentuk dari berbagai jenis zat, baik zat padat, cair, maupun gas. Sistem koloid memiliki banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti dalam farmasi, kosmetik, makanan, kimia, dan banyak lagi. Sistem koloid memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari larutan dan suspensi. Beberapa sifat khas dari sistem koloid antara lain:
Ukuran partikel: Partikel dalam sistem koloid memiliki ukuran antara 1 nanometer hingga 1 mikrometer, yang membuatnya lebih besar dari partikel dalam larutan tetapi lebih kecil dari partikel dalam suspensi.
Berosilasi: Partikel dalam sistem koloid mampu bergerak atau berosilasi secara acak karena adanya tumbukan dengan molekul-molekul medium pendispersi dan gerakan termal. Gerakan Brownian ini menyebabkan partikel-partikel dalam sistem koloid tetap tersebar merata dan tidak mengendap secara spontan.
Efek Tyndall: Sistem koloid dapat menunjukkan efek Tyndall, yaitu kemampuannya untuk menyebabkan penyebaran cahaya. Ketika cahaya melewati sistem koloid, partikel-partikel terdispersi dalam sistem koloid dapat menyebabkan cahaya tersebar, sehingga sistem koloid dapat tampak bercahaya.
Stabilitas: Sistem koloid cenderung memiliki stabilitas tertentu, baik secara kinetik maupun termodinamik. Stabilitas kinetik mengacu pada kemampuan sistem koloid untuk tetap terdispersi dan tidak mengendap secara spontan karena adanya gerakan Brownian dan tumbukan dengan medium pendispersi. Stabilitas termodinamik mengacu pada keadaan keseimbangan antara kekuatan tarik-menarik antara partikel terdispersi, medium pendispersi, dan interaksi antar elektro.
 Kemudian berikut ini merupakan beberapa jenis sistem koloid yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sol, gel, emulsi, aerosol, dan suspensi.
Sol
Sol adalah jenis sistem koloid di mana partikel-partikel terdispersi berada dalam fase cair sebagai medium pendispersi. Partikel dalam sol biasanya berukuran sangat kecil dan memiliki muatan listrik yang membuat mereka tetap terdispersi dalam medium cair. Sol dapat memiliki berbagai warna tergantung pada jenis partikel terdispersi yang ada di dalamnya.