Semua ikatan karbon-karbon pada benzena panjang dan kuatnya sama.jadi setiap atom karbon memiliki hibridisasi sp2, yang dimana setiap atom tersebut membentuk tiga ikatan sigma dengan dua atom karbon yang di bagian sebelahnya dan dengan atom hidrogen. Dalam benzena memiliki  orbital molekul terdelokalisasi yang tidak terbatas diantara kedua atom bersebelahan yang saling berikatan saja,  tetapi juga meluas sehingga tiga atom atau lebih.Â
Oleh sebab itu, elektron yang berada pada setiap tempat pada orbital-orbital ini bebas bergerak di seputaran cincin benzena. Benzena juga merupakan cairan yang tidak berwarna yang bersifat mudah terbakar. Selain itu, benzena ini memiliki sifat yang relatif inert yang berarti tahan terhadap reaksi kimia.
Pada senyawa aromatik ini memiliki gugus fungsi, yaitu alkohol yang dimana mengandung gugus fungsi -OH, contohnya seperti etanol ataupun etil alkohol. Etanol dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula atau pati. Selain itu, alkohol memiliki sifat asam yang sangat lemah yang dimana tidak dapat bereaksi dengan basa kuat, seperti NaOH. Selain itu, dua alkohol alifatik lainnya yang sudah dikenal adalah 2-propanol atau sering disebut dengan alkohol gosok, Â dan etilen glikol yang biasa digunakan sebagai bahan anti beku.Kebanyakan alkohol itu khususnya mempunyai massa molar yang rendah dan mudah terbakar.
Kemudian gugus fungsi eter yang dimana pada gugus ini memiliki ikatan R-O-R pada R dan R’ adalah gugus hidrokarbon (alifatik dan aromatik). Eter ini dihasilkan melalui reaksi antar dua alkohol. Salah satu senyawa dari eter ini adalah dietil eter yang digunakan sebagai zat anestesi selama bertahun-tahun. Zat tersebut akan menyebabkan tidak sadar dengan menekankan kegiatan sistem saraf pusat dan terjadinya rasa mual dan muntah setelah pembiusan. Kemudian pada gugus aldehid dan keton memiliki gugus karbonil >C=O.Â
Pada aldehida sedikitnya satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam gugus karbonil. Pada keton, atom karbon pada gugus karbonil terikat pada dua gugus hidrokarbon. Aldehid yang paling sederhana adalah, yaitu formadelhida (H2C=O) mempunyai kecenderungan untuk berpolimerisasi, yaitu setiap molekul bergabung satu sama lain untuk membentuk senyawa dengan massa molar yang tinggi. Sedangkan pada keton biasanya kurang reaktif dibandingkan aldehid. Senyawa keton yang paling sederhana adalah aseton, suatu cairan berbau sedap yang digunakan terutama sebagai pelarut untuk senyawa organik dan pembersih cat kuku.
Kemudian pada asam karboksilat mengandung gugus karbonil -COOH. Asam karboksilat ini tersebar sangat luas di alam, yang dimana ditemukan baik dalam tumbuhan maupun binatang. Semua molekul protein ini terbuat dari asam amino, yang dimana jenis khusus pada asam karboksilat yang mengandung (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH).Â
Kemudian terdapat gugus fungsi ester dengan rumus umumnya RCOOR, yang dimana R’ dapat berupa H, suatu gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik dan R adalah gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Ester ini sering digunakan dalam bahan pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam produk makanan ataupun minuman. Kemudian gugus fungsi bagian terakhir adalah amina adalah basa organik yang mempunyai rumus umum R3N,dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik.
Nah itu tadi merupakan penjelasan dari materi pembelajaran hidrokarbon. Pada materi ini tentu saja sangat erat kaitannya dengan konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari, yang dimana sering digunakan bahan dalam pembuatan sutau produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu materi hidrokarbon ini penting dipelajari untuk menentukan senyawa yang terdapat dalam benda ataupun bahan kimia yang sering kita temukan dalam lingkungan sehari-hari.
 Sumber: Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga. Jakarta. ErlanggaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H