Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menguji Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit pada Bahan dalam Kehidupan Sehari-hari

3 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 3 Januari 2023   06:11 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semuanya… masih ingat salah satu materi kimia ini? Yaps, materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Nah sebelumnya kalian sudah tahu kan apa itu larutan elektrolit dan non elektrolit? Oke sekarang aku akan menjelaskan bahwa berdasarkan sifat konduktivitas listriknya, larutan dibagi menjadi larutan elektrolit dan non-elektrolit larutan elektrolit adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik karena mengalami ionisasi. 

Larutan non elektrolit adalah zat yang tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sehingga tidak mengalami ionisasi. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas. Ion menghantarkan listrik dalam larutan. 

Konduktivitas listrik larutan elektrolit ditentukan oleh jumlah ion yang ada dalam proses ionisasi. Semakin banyak ion bergerak bebas hadir dalam larutan, semakin besar konduktivitas listriknya, jadi kita berbicara tentang elektrolit kuat, di mana keberadaan ion bergerak bebas disebabkan oleh ionisasi lengkap dalam larutan elektrolit. Sebaliknya, jika hanya sedikit ion yang bergerak bebas, terjadi ionisasi parsial dan daya hantar listrik larutan menurun, hal ini disebut elektrolit lemah.

 Jika suatu senyawa tidak dapat terionisasi dalam air, larutan tersebut dinyatakan sebagai larutan non-elektrolit. Nah,mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit ini terdapat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, ataupun non elektrolit. Jadi pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam air akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak, sehingga timbul banyak gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda dan jika diuji dengan lampu, maka lampu akan menyala terang. 

Kemudian pada elektrolit lemah senyawa dalam air terionisasi sebagian menghasilkan ion-ion yang sedikit, sehingga timbul sedikit gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda dan jika diuji dengan lampu, maka lampu akan menyala redup atau tidak menyala. Lalu pada nonelektrolit senyawa dalam air tidak dapat terionisasi sehingga tidak mengalami ionisasi yang ditandai dengan tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda dan jika diuji dengan nyala lampu, maka lampu akan tidak menyala. 

Nah sering kita ketahui bahwa larutan elektrolit ataupun larutan non elektrolit ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti garam dapur (NaCl), cuka, gula, dan lain-lain. Dalam menguji larutan elektrolit dan non elektrolit ini sebaiknya dilakukan melalui rangkaian listrik dengan sumber larutan itu sender, yang dimana pada alat tersebut terdapat lampu yang dimana akan menyala secara terang jika larutannya merupakan elektrolit kuat, akan menyala redup jika larutannya merupakan elektrolit lemah,dan tidak menyala jika larutannya merupakan non elektrolit. 

Setelah dilakukan uji, dapat dikatakan bahwa pada NaCl (garam dapur) ini memiliki sifat efek larutan elektrolit kuat, karena pada larutan garam dapur memiliki ion yang bermuatan listrik, yaitu ikatan ion berupa Na+ dan Cl- pada NaCl sehingga dapat mengalami ionisasi dan disebut larutan elektrolit. dalam jumlah yang banyak bergerak secara bebas dan mengalami ionisasi sempurna sehingga terdapat banyak gelembung pada larutan dan menghantarkan arus listrik pada alat uji elektrolit tersebut sehingga lampu menyala menjadi terang. 

Selain garam dapur, larutan cuka juga merupakan larutan elektrolit, tetapi bersifat lebih lemah dibandingkan larutan garam dapur, hal ini dikarenakan pada larutan cuka mengalami ionisasi tidak sempurna atau sebagian sehingga menghasilkan daya hantar listrik yang lemah karena pada larutan ini tidak berikatan ion tetapi berikatan kovalen polar, yang dimana jika pelarut polar maka dapat menghantarkan arus listrik, selain itu pada larutan ini juga menghasilkan jumlah ion yang sedikit sehingga menghasilkan listrik dengan lemah. 

Selain itu elektrolit lemah ini juga bergantung dengan kepolaran yang terdapat pada suatu senyawa, yaitu Semakin polar larutan tersebut jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion yang bergerak secara bebas dan semakin sedikit ion-ion dihasilkan sehingga sedikit menghasilkan gelembung disekitar elektroda, lalu jika diuji dengan lampu akan menyala redup. Kemudian pada larutan gula memiliki sifat larutan non elektrolit.,karena pada larutan gula dan alkohol tidak dapat mengalami ionisasi, karena pada larutan ini berikan kovalen non polar sehingga ketika dilarutkan dalam air tidak dapat mengalami ionisasi. 

Selain itu, hal ini juga dikarenakan juga kepolaran yang dimiliki oleh senyawa tersebut bersifat non polar, sehingga semakin non polar larutan tersebut jika dilarutkan dalam air tidak akan menghasilkan ion sehingga tidak mengalami ionisasi dan tidak dapat menghasilkan arus listrik. 

Selain dari ketiga larutan yang terbuat dari bahan dapur di kehidupan sehari-hari, pada larutan yang sering digunakan pada laboratorium kimia juga memiliki sifat yang sama seperti sebelumnya, misalnya pada KCl merupakan larutan elektrolit kuat karena ketika diuji menghasilkan banyak gelembung karena terjadi ionisasi yang sempurna dan memiliki ikatan ion berupa atom K+ dengan Cl-. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun