Mohon tunggu...
Ayu HikmatunIlahiah
Ayu HikmatunIlahiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kelompok 10, Desa Tabukan Raya, Kecamatan Tabukan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi tentang Penerimaan Obat dengan Memastikan "Tanya Lima O" dan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

25 Agustus 2022   08:32 Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:11 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barito Kuala 2022-Peristiwa terjadinya kesalahan selama terapi obat seringkali dilakukan oleh warga disebabkan karena minimnya pemberitahuan mengenai tata cara menggunakan obat yang tepat. Sekarang orang-orang mulai mencoba untuk mengobati diri mereka, hal itu biasanya dikenal dengan swamedikasi. Swamedikasi adalah salah satu usaha yang dilaksanakan seseorang melalui penggunaan obat secara selektif untuk mengobati penyakit dan gejala penyakit yang dirasakan. Apabila melakukannya dengan benar swamedikasi akan memaksimalkan perawatan kesehatan dan keterjangkauan pengobatan. Tetapi, swamedikasi juga dapat menimbilkan efek buruk yaitu munculnya masalah kesehatan sehingga timbulnya penyakit baru, tidak tercapainya efek terapi yang diinginkan, munculnya efek samping, dan kelebihan dosis. Akibat dari hal tersebut swamedikasi dapat menimbulkan kesalahan saat pengobatan.  

Masalah tersebut selalu timbul karena minim nya pengetahuan mengenai pengobatan yang benar selain itu juga jual beli obat yang ilegal seperti obat yang sudah dibuka bungkus nya kemudian dimasukkan kedalam wadah lain, hal tersebut tentunya akan menjadi masalah karena obat yang seperti itu tentu tidak ada informasi apapun tentang obat tersebut, hal ini didukung dengan pernyataan mahasiswi dari MA Miftahul Ulum yang mengatakan “Kami sering menemui obat yang bungkus nya hanya menggunakan plastic klip saja dan itu diperjual bebaskan” selain itu juga “saya tidak tau pertanyaan apa saja yang harus ditanyakan sebelum menerima obat”.

Bentuk upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut tim Pengabdi Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di Desa tabukan Raya, Kecamatan Tabukan melakukan penyuluhan yaitu Edukasi Tentang  Penerimaan Obat Dengan memastikan “Tanya Lima O”. Tanya Lima O merupakan tagline dari Kementerian Masyarakat yang mengacu pada pertanyaan-pertanyaan yang wajib ditanyakan pasien ketika obat diberikan yakni: 1.Obat ini apa nama dan kandungannya?; 2.Obat ini khasiatnya apa?; 3.Obat ini dosisnya berapa?; 4.Obat ini bagaimana cara menggunakannya?; 5.Obat ini efek sampingnya apa?.  Kegiatan ini dilaksanakan hari kamis tanggal 11 Agustus 2022 di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum  sebanyak 25 audiens yang di isi dari kelas XI & XII. Kegiatan penyuluhan ini disambut dengan baik oleh siswi-siswi dan para guru Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, para siswi sangat bersemangat dalam memperhatikan materi yang diberikan oleh tim pengabdi.

Saya (Tim Pengabdian Masyarakat) menyebutkan bahwa “saat kita diberikan obat sebelumnya ada hal-hal yang perlu diketahui sebagai pembeli kita harus cerdas dalam memilih obat oleh karena itu Kementerian Kesehatan mempunyai gerakan masyarakat cerdas salah satunya memperkenalkan aspek lain seperti Tanya Lima Odiharapkan kita semua lebih sering mencari informasi tentang obat khususnya pada tenaga kesehatan maupun internet”.

Gambar 2. kegiatan cek hemoglobin (Dokpri)
Gambar 2. kegiatan cek hemoglobin (Dokpri)
Gambar 3. kegiatan cek hemoglobin (Dokpri)
Gambar 3. kegiatan cek hemoglobin (Dokpri)

Selain kegiatan penyuluhan tentang “Tanya Lima O” saya (Tim Pengabdian Masyarakat) juga melakukan cek hemoglobin kepada siswi MA Miftahul Ulum. Kegiatan ini dilakukan karena prevalensi anemia pada remaja wanita lebih  tinggi dibandingkan remaja pria yang artinya remaja wanita lebih mudah mengalami anemia daripada remaja pria. Anemia adalah kondisi menurunnya sel darah merah dalam darah atau kadar hemoglobin yang mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen keseluruh tubuh(Nasruddin et al., 2021). Anemia mempunyai faktor-faktor pemicu yaitu kurangnya mengkonsumsi zat besi dan zat gizi lain contohnya vitamin C, vitamin A, folat, B12 & riboflavin, selain itu juga kesalahan saat mengkonsumsi zat besi sekaligus zat lain akhirnya zat besi terhambat penyerapannya.  Nilai kadar normal hemoglobin pada wanita sebesar 12-16 g/dL. Remaja putri yang mengalami anemia mempunyai resiko akan menjadi ibu hamil anemia, dan dapat mengalami kekurangan asupan protein. Kejadian ini akan meningkatkan kemungkinan ibu hamil yang anemia akan melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan stunting dan juga saat melahirkan mengalami komplikasi serta kemungkinan resiko lainnya.

Upaya mencegah hal tersebut Puskesmas Tabukan sudah melakukan tindakan dengan membagikan obat tablet tambah darah kepada remaja wanita khususnya remaja wanita Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, akan tetapi tidak banyak dari siswi tersebut jarang mengkonsumsi tablet tersebut, hal ini selaras dengan perkataan dari Wakil Kepala Sekolah Miftahul Ulum saat saya melakukan observasi “puskesmas sudah pernah datang kesini dengan memberikan tablet tambah darah kepada siswi, namun masih ada beberapa siswi yang tidak teratur mengkonsumsi tablet tersebut”. Maka dari itu saya melakukan kegiatan cek hemoglobin menggunakan alat cek hemoglobin digital agar para siswi tahu kadar hemoglobin dalam tubuh mereka tinggi atau rendah dan setelah mengetahui hal tersebut diharapkan remaja putri khususnya siswi Madrasah Aliyah Miftahul Ulum menjadi lebih sadar akan pentingnya meminum Tablet Tambah Darah (TTD).

Gambar 4. Foto bersama siswi MA Miftahul Ulum (Dokpri)
Gambar 4. Foto bersama siswi MA Miftahul Ulum (Dokpri)

Dari kedua kegiatan tersebut para siswi antusias dan fokus selama kegiatan berlangsung. Para siswi pun dapat memahami apa yang disampaikan oleh tim pengabdi, semoga dengan berjalannya kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran para siswi tentang pentingnya menanyakan informasi dan kejelasan tentang obat kemudian lebih perhatian dalam menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh mereka agar terhindar dari anemia dan mencegah terjadinya ibu hamil anemia yang beresiko melahirkan bayi stunting.

Refensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun