Mohon tunggu...
Ayu GayatriSiswondo
Ayu GayatriSiswondo Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Dreamer, Thinker, and Listener

Kadang kerja, kadang jalan-jalan, kadang tidur-tiduran saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT

13 Juli 2019   11:44 Diperbarui: 13 Juli 2019   14:38 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak disangka-sangka, hari Sabtu yang cerah ini dipilih untuk bertemunya dua tokoh besar bangsa ini, Jokowi dan Prabowo. Pertemuan ini menjadi pertemuan pertama pasca Pilpres 2019 dan MRT dipilih keduanya sebagai tempat bertemu.

Mengapa di MRT ya?
Diakui Prabowo bahwa pemilihan tempat ini digagas oleh Jokowi dan disepakati keduanya. Apalagi Prabowo belum pernah menjajal MRT sebelumnya. MRT dapat dikatakan menjadi simbol dan tonggak kemajuan bangsa Indonesia yang akan diteruskan dengan pembangunan-pembangunan moda transportasi lainnya. 

Pertemuan yang bersifat informal ini juga menggambarkan sifat inklusivitas para tokoh bangsa ini kepada masyarakat yang ingin tetap dekat dan tidak berjarak. Sehingga ke depannya membutuhkan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju. Selain itu pertemuan di MRT ini memiliki makna keduanya yang bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bertolak ke Stasiun MRT Senayan dapat kita artikan sebagai pertemuan kedua tokoh bangsa di suatu titik dan menuju tujuan yang sama (Indonesia Maju).

Jokowi dan Prabowo bertolak dari Stasiun MRT Lebak Bulus menuju Stasiun MRT di Senayan. Keduanya disambut keriuhan masyarakat yang terus mengelu-elukan keduanya. Terdengar, "I Love you Pak Jokowi, I Love You Pak Prabowo, I Love you Bapak berdua!". Sungguh, rasanya haru sekali mendengar masyarakat yang legowo dan menyambut keduanya.

Jokowi dan Prabowo memasuki MRT dan berbincang sepanjang perjalanan. Tiba di Stasiun MRT Senayan, keduanya berpidato singkat mengenai pertemuan mereka. Jokowi membukanya dengan mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah pertemuan kedua sahabat, saudara, yang telah direncanakan lama dan sekaligus menemani Prabowo untuk menjajal MRT. 

Jokowi pun kembali menegaskan bahwa tidak ada lagi 01 dan 02, tidak ada lagi yang namanya cebong dan kampret, yang ada adalah Garuda Pancasila. Tak lupa Jokowi mengingatkan agar kita terus merajut persatuan dan kesatuan bangsa untuk menghadapi tantangan ke depan.
 
Giliran Prabowo, beliau membukanya dengan ucapan selamat atas ditetapkannya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau mengucapkan kepada Jokowi selamat bekerja dan siap membantu untuk kepentingan rakyat.

Senada dengan Jokowi, Prabowo pun mengungkapkan hal yang sama bagi para pendukungnya. Mereka berdua telah berhubungan baik dan bergandengan, sehingga para pendukung keduanya pun harusnya bergandengan semuanya.

"Tidak ada lagi cebong, tidak ada lagi kampret, yang ada hanyalah MERAH-PUTIH!!", seru Prabowo di akhir pidatonya.

Pidato singkat tersebut kemudian ditutup dengan pelukan keduanya dan dilanjutkan dengan berjalan menuju Mall FX Sudirman untuk makan siang.

Wahh, sungguh akhir pekan yang damai dan menyenangkan melihat kedua tokoh bangsa ini berpelukan. Akhirnya drama cebong-kampret tamat juga, hehe. Hayoo..kalau kamu dan teman/saudaramu yang berbeda pilihan di Pilpres lalu sudah berpelukan belum???

Happy Weekend!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun