Mohon tunggu...
Ayu Fitriyani Sabila Siregar
Ayu Fitriyani Sabila Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - ︎ ︎ ︎ ︎

︎ ︎ ︎ ︎

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjuangan Masuk SMA Negeri

31 Juli 2018   04:59 Diperbarui: 31 Juli 2018   05:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Soal belajar mungkin saya unik karena saya lebih suka praktek disbanding hafalan berati saya lebih baik ke ipa daripada ips tapi kalau soal hitungan sangat sulit karena suka kurang teliti sudah pusing. Kaya UN matematika dan ipa itu sangat susah apalagi matematika logika mesti cepat. 1 soal 10 menit itu gak cukup sedangkan ipa Karena fisika. 

Fisika saya jelek banget apalagi kelas 8 dan 7. Itulah menurut saya keunikan. Bahasa inggris membantu saya begitu juga bahasa Indonesia juga membantu saya. Saya terus-menerus mencari sekolah di DKI. 

Saya main diumum karena nilai-nilai lokal gede-gede semua jadi umum nilainya kecil. Seperti biasanya 2 hari setelah itu saya ketendang. Dan ayah saya tetap mencari nilai terendah. Pada saat mengerjakan UN saya sangat fokus ke matematika karena mau tingkatkan aja kalau ipa menyerah enggak kuat sama fisikanya. 

Sma dan smk menurut saya sama aja. Saya ikutin apa yang dikata orang tua. Kalau sma iya sma kalau smk iya smk. Jujur banget bingung mau nulis tapi tetap ceritain masa-masa sulit. Jadi pokoknya tuh bingung banget sebingung nulis cerita ini. 

Pernah juga mau daftar di sma swasta sandikta, hutama, dan as-syafiiyah. Kalau untuk bagusnya as-syafiiyah karena lebih bagus aja. Tapi kalau disaingi DKI tetap DKI. Masa smp ke sma itu sulit banget beda dengan sd ke smp kita mesti asa otak sampai lancip. 

Perang antar teman tetap berlangsung. Tapi hal yang nyebelin adalah orang iseng masukkin namnya padahal udah keterima kesekolah yang diinginkan. Kasihannya nem yang rendah jadi sulit nanti gak daftar ulang jadi bangku kosong jadi sayang.

Jujur aja hal itu dialami dalam kehidupan saya. Jadi waktunya dikit lagi mau habis tapi ada orang iseng masukkin dan akhirnya saya ketendang. Sedih gak sih? Gimana gitu harapan terakhir tapi ada orang bercanda disaat penting. 

Ini bukan kedua atau keberapa tapi kadang nyebelin banget. Kalau ada tampol online saya gunakan. Yeah DKI gak masuk cuma beda 2/3 greget gak sih? Rasanya sulit dijelaskan antara mau marah dan bersabar. Jalan satu-satunya bekasi. Jujur aja berharap DKI tapi skenario Allah saya harus kembali lagi ke bekasi. 

Sebenarnya agak begitu anti bahasa sunda. Saya hanya tinggal mengulang karena saya di sd 6 tahun bahasa sunda walaupun smp DKI ada temen ngomong suka bahasa sunda. Enggak 100% lupa+gak suka bahasa sunda. Mau gak mau suka atau tidak itu skenario Allah jadi mesti berjalan. Sma negeri bekasi lewat jalur wps. 

Sebelum masuk SMA Negeri 16 masih liat-liat dan Tanya-tanya sekolah SMA Negeri Bekasi. SMA N 11 ada bahasa asing seperti 16. Tapi SMA N 11 bahasa perancis menurut saya lumayan susah dan mudah. Sebelumnya waktu smp saya dan temen-temen belajar bahasa asing itu dari kemauan diri sendiri. Rata-rata bahasa korea. 

Untuk milih sekolah SMA Negeri Bekasi kurang tau. Saya cuma ditawar di SMA Negeri Bekasi 16 mau enggak. Akhirnya saya mau aja daripada swasta. Tapi kalau dilihat swasta dan negeri bekasi gak ada bedanya. Maksudnya bayaran. Awalnya bingung kenapa bekasi bayaran padahal negeri ternyata uangnya buat orang yang belum PNS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun