Kampus Mengajar – Program Kampus Mengajar adalah program bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar ruang kelas. Program ini merupakan evolusi dari Program Kampus Mengajar Perintis yang bertujuan untuk memberikan solusi kepada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdampak oleh pandemi. Program ini melibatkan mahasiswa dalam membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan pembelajaran di tengah situasi pandemi Covid-19. Program Kampus Mengajar mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi, beraksi, dan berkontribusi di sekolah yang ditugaskan, baik di SD maupun SMP. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam aspek literasi dan numerasi di jenjang SD dan SMP. Dengan mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 3 pada tahun 2022, mahasiswa memiliki peluang untuk mengembangkan kepemimpinan, keterampilan interpersonal, karakter, dan mendapatkan pengalaman mengajar yang diakui dan dapat dihitung sebagai satuan kredit semester (sks).
Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5 di SMP Negeri 10 Kota Bekasi mempunyai program kerja yang dapat membantu meningkatkan literasi dan numerasi para siswa. Dimana program kerja yang dibuat dapat meningkatkan minat membaca maupun berhitung siswa, karena program kerja ini dibuat dengan sangat menarik agar para siswa dapat belajar sambil bermain.
Program Literasi
Di sekolah penempatan SMP Negeri 10 Kota Bekasi, Mahasiswa Kampus Mengajar bersama para siswa membuat dua mading dengan tema Kebudayaan Kota Bekasi dan Sarapan. Mading tersebut berisi informasi-informasi terkait kebudayaan Kota Bekasi dan sarapan sehat. Pada mading kebudayaan Kota Bekasi, terdapat informasi tentang ikon Kota Bekasi, makanan daerah, tari tradisional, musik tradisional, dan fakta unik mengenai Kota Bekasi. Pada mading sarapan, terdapat informasi tentang pengertian karbohidrat, protein, vitamin, gizi seimbang, dan makanan 4 sehat 5 sempurna. Pembuatan mading dilakukan secara kolaboratif dengan peserta didik kelas IX, di mana kemampuan dan kreativitas peserta didik mendominasi proses pembuatan mading.
Selain itu, Mahasiswa Kampus Mengajar juga mengajarkan literasi sambil meningkatkan kemampuan public speaking melalui kegiatan debat di kelas IX. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim pro dan tim kontra. Mahasiswa Kampus Mengajar menyajikan tema yang menarik, dan peserta didik diarahkan untuk berdiskusi dan mengumpulkan referensi untuk memperkuat argumen mereka. Setelah itu, peserta didik mempresentasikan argumen mereka di depan kelas.
Pembelajaran literasi juga dilakukan melalui teka-teki silang pengetahuan umum yang menyenangkan. Peserta didik diberikan soal-soal pengetahuan umum dalam bentuk teka-teki silang, dan mereka diberi waktu untuk menjawab soal-soal tersebut. Kelompok yang berhasil menyelesaikan dan menjawab dengan tepat akan mendapatkan apresiasi dan nilai tambahan.
Program Numerasi
Selain program-program literasi, terdapat juga program kerja numerasi yang diadakan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5. Salah satu program tersebut adalah "Game Number Snake" yang merupakan game numerasi dalam bentuk anak panah soal matematika yang saling berhubungan satu sama lain. Peserta didik harus menjawab soal sebelumnya dengan tepat sebelum dapat melanjutkan menjawab soal berikutnya. Peserta didik yang dapat menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapatkan apresiasi dan nilai tambahan.
Pembelajaran numerasi juga dilakukan melalui "Soal dibalik Kaki Gurita", di mana peserta didik membentuk tim dan salah satu perwakilan tim akan mengambil soal matematika yang ada di bagian kaki gurita. Tim yang berhasil menjawab soal tersebut akan diberikan kesempatan untuk menempelkan kaki di bagian kepala gurita, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik dan semangat kompetisi.
Program kerja numerasi lainnya adalah "Game Numerasi Ular Tangga". Permainan ini dimainkan oleh pasangan peserta didik dari kelompok yang berbeda, di mana setiap peserta didik bergantian melempar dadu dan melangkah sesuai jumlah angka dadu. Ketika berhenti di kotak permainan, peserta didik akan mendapatkan pertanyaan sesuai dengan warna kotak tersebut. Terdapat lima warna kotak dengan tingkat kesulitan soal yang berbeda. Jika peserta didik tidak dapat menjawab soal dengan benar, mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan hingga mencapai kotak ke-100.
Semua program kerja literasi dan numerasi yang dibuat oleh Mahasiswa Kampus Mengajar 5 bertujuan untuk meningkatkan minat baca, kemampuan berpikir, dan keterampilan komunikasi peserta didik. Melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi secara aktif dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H