Maudy Ayunda, Sosok Inspiratif Kaum Muda di Era Milenial
"I consider myself very lucky, and I am eternally grateful for the life, friends, parents, family, that God has given me. Right now, I am doing the things I love and loving every minute of it,"
-Maudy Ayunda-
Berbicara tentang aktris sebagai public figure yang populer di tanah air dengan keahlian yang dikuasainya yakni di bidang entertaiment, mungkin hal ini sudah umum ditemui, seperti pemain sinetron, penyanyi dan lain sebagainya. Tetapi bagaimana jika ada seorang aktris yang memiliki banyak talenta, berprestasi bukan hanya di bidang hiburan saja tetapi juga di bidang pendidikan, itu adalah hal yang luar biasa dan patut dijadikan inspirasi. Dan Maudy Ayunda adalah salah satunya. Baru-baru ini publik dihebohkan dengan postingan sosial media Maudy, pasalnya dalam postingan tersebut Aktris yang pernah beradu akting bersama Adipati Dolken tersebut tengah kebingungan untuk memilih tempatnya melanjutkan S2 setelah berhasil lulus dari Oxford University dengan nilai memuaskan. Disaat anak muda lain galau karena baru saja diputuskan kekasih maka lain halnya dengan Maudy. Aktris berbakat ini galau dengan pilihan antara universitas Harvard dan universitas Stanford walau akhirnya ia memilih Universitas Harvard sebagai tempat selanjutnya ia harus menimba ilmu setelah Oxford.
Pemilik nama asli Ayunda Faza Maudya ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara lahir di Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994. Sebelum menjadi penyanyi, debut pertamanya adalah di dunia perfilman, dimulai pada tahun 2016 ketika itu ia tidak sengaja mengikuti casting terbuka yang diadakan sekolahnya. Di film pertamanya ia beradu akting dengan aktor senior Surya Saputra di film yang berjudul "Untuk Rena". Anak pasangan Muren Murdjoko Jasmine dan Didit Jasmedi R. Irawan ini tidak langsung melanjutkan karirnya di dunia hiburan. Maudy lebih memilih mengasah soft killnya lebih dulu. Mendengar nama Maudy Ayunda tidak seru rasanya jika tidak berbicara tentang prestasi membanggakan yang telah diraihnya, karena banyak prestasi bahkan teladan yang bisa kita contok dari sosok Maudy Ayunda.
Selain menyanyi ternyata Maudy juga hobi menulis lho, ia telah berhasil membuat sebuah buku Kumpulan Dongeng Anak yang berjudul "A Forest of Fables" pada umurnya yang kesepuluh tahun dan seluruh hasil penjualannya disumbangkan kepada korban Tsunami Aceh di tahun 2006 silam. Jadi sebelum memerankan Kugy di film Perahu Kertas di mana ia memerankan sosok pendongeng yang tomboy, Maudy sudah lebih dulu menelurkan buku berisi kumpulan dongeng yang ia buat sendiri. Selain menulis, ternyata Maudy Ayunda ketika SMP dan SMA aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Ia bahkan pernah dipercaya menjabat sebagai ketua osis ketika SMP dan SMA. Tidak hanya itu, di umurnya yang masih tergolong muda, Maudy Ayunda telah mengusai tiga bahasa asing yaitu Inggris, mandarin dan Spanyol. Tak heran jika ia sempat meraih juara dua di Speech competition yang diadakan sekolahnya.
Pada tanggal 13, 14 Desember 2012, Maudy Ayunda tampil sebagai panelis Regional Meeting and Stakeholder Consultation on the Post-2015 Development Agenda di Nusa dua, Bali. Di hadapan presiden kala itu yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pemimpin dunia lainnya, ia menjadi panelis termuda yang membahas mengenai masalah kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
Selain dunia hiburan, Maudy juga menaruh perhatian pada dunia politik dan Ekonomi Indonesia, khususnya yang memberikan akibat langsung terhadap kehidupan anak muda. Tak ayal setelah lulus dari British internasional School, Maudy Ayunda berhasil diterima di 8 Universitas ternama di Amerika dan Inggris walaupun ia akhirnya menjatuhkan pilihan di Oxford University di jurusan Philosophy, Politics, and Economics yang merupakan salah satu jurusan terbaik di sana. Maudy juga satu-satunya anak muda indonesia yang berhasil lulus pada jurusan itu.
Keberhasilannya itupun tak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya terutama tekad dan kemauannya yang tidak mudah menyerah. Bagi Maudy ada 5 motivasi yang berhasil mengantarkannya mencapai berbagai prestasi hingga saat ini yakni Pertama, baginya semua hal patut dijadikan mimpi sekalipun mimpi tersebut terlalu besar dan terdengar mustahil. Kedua, kita harus bisa membangun rasa percaya diri. Rasa percaya diri Maudy ia bangun sejak kecil, hal pertama yang perlu dilakukan ialah kamu harus nyaman dengan dirimu sendiri dan kamu juga harus bisa menemukan apa yang kamu cintai dan berprestasilah di bidang itu. Ketiga, bunuh rasa bosan. Keempat, bergabung dengan orang positif. Terakhir, kembangkan terus kemampuanmu.
Maudy Ayunda merupakan sosok Kartini di era Milenial. Semoga bisa menginspirasi dan membuatmu tidak lagi takut bermimpi. Never give up, guys! Your dreams is beautiful.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H