Mohon tunggu...
Ayudya Chaerani
Ayudya Chaerani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome! 🎉

Mahasiswi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pembelajaran IPS di Era Revolusi 4.0

1 Januari 2023   16:44 Diperbarui: 1 Januari 2023   16:55 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(1) perubahan dalam pengajaran IPS dari konvensional ke arah pengajaran berbasis teknologi, penerapan berbagai media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan zaman. Namun seberapa canggih teknologi dalam pendidikan,tak akan mampu menggantikan peran guru terutama dalam pengajaran akan nilai.

(2) pengembangan keterampilan yang dimiliki siswa dalam menghadapi era revolusi diantaranya: kreativitas, inovasi, berpikir kritis, memecahkan permasalahan sosial, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi dengan sesama.

(3) penguatan dalam pendidikan nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat menjadi warga negara yang baik, berjiwa sosial, berakhlak, dan berkarakter.

(4) peningkatan profesionalitas guru. Guru dalam era digital yang dapat menguasai berbagai peran meliputi: guru sebagai mediator, inovator, fasilitator, evaluator, motivator, dan sebagainya.

(5) pengembangan kurikulum IPS harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman, menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill dalam pembelajaran, dan pembelajaran IPS dengan pendekatan scientific.

Berbagai perubahan tersebut tidak akan terlaksana jika tidak adanya kerjasama dari berbagai pihak meliputi: pihak sekolah, keluarga, masyarakat, serta pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0.

Seiring dengan perubahan zaman, maka manusia terus bertransformasi melakukan berbagai perubahan dalam kehidupan terutama dalam kemajuan dibidang teknologi. Namun yang menjadi dilematis ketika perubahan perkembangan begitu cepat tetapi tidak disesuaikan dengan sumber daya manusianya. Pendidikan menjadi salah satu harapan besar agar masyarakat agar dapat mengimbangi kemajuan yang ada.

Menurut Durkheim (Hidayat. 2014) “sekolah adalah miniatur dari kehidupan masyarakat”. Sekolah menjadi jalan untuk mempersiapkan individu agar dapat terjun ke dalam kehidupan masyarakat. Jika sekolah dapat mencetak generasi muda yang berkualitas maka akan berpengaruh terhadap kemajuan sebuah bangsa yang berkualitas juga.

Pada dasarnya kurikulum pendidikan IPS diarahkan agar siswa dapat menjadi warga negara yang baik, dalam kondisi masyarakat global yang terus mengalami perubahan menjadi tantangan bagi pendidikan IPS agar mampu beradaptasi dalam perubahan. Hal ini selaras dengan pendapat Gunawan (2016) “IPS harus dirancang dalam kurikulum untuk membangun kemampuan siswa dalam kehidupan masyarakat yang selalu mengalami perubahan”. Berbagai perubahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berdampak bagi kehidupan baik yang berdampak positif maupun negatif. Dampak inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi siswa yang sejak dini mengenal kehidupan sosial sehingga nantinya peserta didik dapat menghadapi berbagai perubahan dalam tataran lokal, nasional, maupun global. Kurikulum IPS bertransformasi memenuhi 3 ranah tersebut, oleh karena itu peran kurikulum IPS sangat penting dalam membawa perubahan dalam kehidupan manusia dalam menjawab tantangan zaman.

Kurikulum 2013 yang diterapkan saat ini di Indonesia, berusaha untuk menjawab berbagai fenomena kemajuan zaman yang ada. Peserta didik tidak hanya diarahkan dalam kurikulum untuk memiliki kecerdasan dalam memanfaatkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi mereka juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengembangan kualitas diri manusia yang disebut dengan soft skill.

Dalam kurikulum 2013 harus memberikan keseimbangan antara soft skill dan hard skill (Supardan. 2015). Kemampuan hard skill berkaitan dengan kemampuan manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai keilmuan yang dipelajari di bangku sekolah, sedangkan kemampuan soft skill diarahkan untuk dapat memiliki kepribadian yang baik dan dapat berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, kurikulum IPS harus diarahkan untuk dapat mengintegrasi kedalam kedua kemampuan tersebut secara seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun