Sesuai dengan namanya, media global sangat bisa dibedakan dengan media lainnya, dari namanya saja kita sudah bisa mengetahui bahwa media ini mendunia dan memiliki cabang diberbagai negara.Â
 Andre Gunder Frank, Teori ini megungkapkan kesenjangan antara negara maju dan negara pinggiran. Di mana negara maju memiliki akses informasi yang lebih luas hal ini mengakibatkan negara berkembang bergantung pada informasi dari negara maju. Oliver Boga-Barrett dan Terhi Rantanen mengambil contoh Reuters, kantor berita yang berpusat di Inggris. Reuters menjadi pusat informasi bagi negara-negara bekas jajahan Inggris hingga saat ini.
Globalisasi pada dasarnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga negara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada.Â
Dengan adanya globalisasi media ini, diharapkan masyarakat pintar dalam menyaring informasi dan pesan agar tidak terlalu terpengaruh terhadap apa yang tersajikan. Tetaplah dengan budaya negara yang ada, lestarikan apa yang ada dinegaramu dan cintai negara kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H