Mohon tunggu...
Ayu Diah Pitaloka
Ayu Diah Pitaloka Mohon Tunggu... Guru - Ayu Diah Pitaloka

Teruslah berdo'a karna sesungguhnya hanya do'a yang bisa merubah takdir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Tokoh-tokohnya

14 Mei 2020   08:54 Diperbarui: 14 Mei 2020   09:08 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Filsafat Pendidikan Perenialisme

Aliran filsafat perenialisme lahir pada abad ke-90. Dalam kata Perenialisme dapat di katakan sebagai perenial yang artinya yaitu abadi, kekal, dan tiada akhir. Dalam filsafat pendidikan perenialisme yaitu dipandang sebagai jalannya kembali maksudnya pengembalian manusia pada masa awal, dahulu, atau lampau perenialisme memiliki empat macam pembelajaran di mana 4 pelajaran itu telah dimiliki manusia di antaranya yaitu yang pertama, kebenaran yang memiliki sifat universal yang kedua, pendidikan yang baik ketiga, pendidikan dapat ditemukan dalam karya yang agung keempat, pendidikan liberal.

2. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan

a) Robert Maynard Hutchins

Robert lahir pada tanggal 11 Januari 1899 dan wafat pada tanggal 14 Mei 1977. Menurutnya pendidikan harus disertai dengan kecerdasan dan pengembangan harmoni dari semua daya manusia dan beliau menggambarkan pendidikan yang ideal itu adalah pendidikan yang intelektual.

Robert mendasar pada premis bahwa hakikat manusia itu rasional, menurutnya pendidikan harusnya memiliki sifat yang universal. Beliau menganjurkan studi yang terjadi pada warisan-warisan klasik atau karya besar orang barat 

b) Ortimer Adler

Beliau lahir tanggal 28 Desember 1902 dan wafat pada tanggal 28 Juni 2001. Menurutnya makhluk rasional memiliki kemampuan yang intelektual yang di jadikan sebagai subyek aktif dalam pendidikan dan  dapat bertindak sebagai seni contohnya yaitu  menulis, mendengar, dan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun