Mohon tunggu...
Ayu Dewi
Ayu Dewi Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Sekretaris Badań Restorasi Gambut dań Mangrove

Latar belakang Pendidikan dan pengalaman kerja saya adalah di bidang kehutanan dan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengawal Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

21 November 2024   17:00 Diperbarui: 21 November 2024   17:04 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pelaksanaan tugasnya selama 10 tahun, secara fisik kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove oleh BRGM telah menunjukkan hasil. Partisipasi masyarakat mulai terbangun, diversifikasi mata pencaharian masyarakat dari ekosistem gambut dan mangrove sudah mulai muncul dan menjadi alternatif tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar area gambut dan mangrove. Akan tetapi hasil nyata pemulihan lingkungan dalam bentuk ekosistem yang berfungsi optimal baru dapat dilihat dan dirasakan setelah >10 tahun. Patut diingat bahwa upaya restorasi dan rehabilitasi adalah upaya jangka panjang, bahkan lintas generasi.
Mengingat BRGM berakhir pada 31 Desember 2024 dan sampai dengan saat ini belum terbit keputusan perpanjangannya, maka yang menjadi pertanyaan adalah hasil restorasi gambut dan rehabiitasi mangrove (rgrm) yang telah dicapai akan diteruskan siapa. Secara aturan dan ketentuan, tusi rgrm tersebut dikembalikan kepada Kementerian yang memiliki kewenangan. Namun, untuk restorasi gambut, Kementerian LH/Badan Pengendalian LH tidak memiliki kewenangan untuk melakukan restorasi gambut. Sedangkan untuk rehabilitasi mangrove, maka kewenangan Kementerian Kehutanan cq Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan lebih berfokus pada rehabilitasi mangrove di dalam Kawasan.
Meskipun dalam RPJPN maupun  RPJMN telah disebutkan pentingnya ekosistem gambut dan mangrove sebagai bagian dari system penyangga kehidupan, tapi tetap dibutuhkan political will yang tegas dalam menjaga kualitas lingan hidup, khususnya untuk ekosistem gambut dan mangrove.

Gambut dan mangrove untuk kehidupan, nyata menjaga indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun