1.Audit
Mendefinisikan audit sebagai suatu proses dimana pemangku kepentingan yang terkait dengan informasi dikumpulkan dan dinilai untuk menentukan seberapa baik informasi tersebut memenuhi standar yang ditetapkan. Tujuan dari tinjauan audit adalah untuk memastikan bahwa tujuan audit dapat dipenuhi secara kuantitatif, ekonomis, efisien, dan efektif. Salah satu faktor yang secara signifikan mempengaruhi kualitas audit adalah bagaimana masyarakat mengetahui kemajuan audit. Salah satu langkah terpenting dalam audit laporan keuangan adalah penilaian risiko audit. Sebelum memulai proses audit, auditor harus meninjau rencana audit sesegera mungkin. Ini mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan sepanjang audit atas catatan keuangan. Dalam proses audit harus berpegang pada standar audit yaitu memperkuat tekad auditor untuk melakukan audit pada tingkat laporan keuangan sesuai dengan tujuan audit agar audit dapat diselesaikan secara efektif.
Perencanaan audit terdiri dari rencana strategi audit komprehensif yang menetapkan ruang lingkup, waktu, dan arah audit serta memberikan panduan bagi perkembangan audit yang berkelanjutan. Alhasil, jika ada proses audit akan lebih terstruktur dan lugas. Dalam proses audit ini, auditor mencatat tujuan audit, ruang lingkup audit, metodologi yang akan diterapkan, dan ikhtisar harian yang diperlukan. Selain itu, auditor juga perlu mencermati detail seperti kepatuhan, potensi kecurangan, dan prosedur audit internal.
Beberapa tahapan krusial disertakan dalam berbagai prosedur audit. Pertama, auditor menerapkan standar audit untuk menilai aktivitas entitas yang diaudit dari segi efisiensi, efektivitas, dan keekonomian. Pernyataan ini juga mencakup pengidentifikasi kelemahan sistem pengendalian internal, pelanggaran hukum, dan potensikecurangan.Selanjutnya, auditor menetapkan ruang lingkup audit yang mencakup  aspek keuangan dan operasional entitas yang diaudit.
 Metodologi audit yang dipilih terdiri dari langkah-langkah berikut: auditor akan meninjau rencana pelaksanaan, menerapkan teknik pengambilan sampel, dan menggunakan teknologi audit, seperti komputer, untuk mengefektifkan proses audit. Pada akhirnya, alokasi sumber daya menjadi penting sehingga auditor dapat mengisi kesenjangan dengan staf yang tepat untuk melaksanakan tugas audit secara efisien, memaksimalkan kompleksitas tugas, batasan waktu, dan ketersediaan sumber daya. Dengan mengikuti proses terstruktur ini, auditor dapat memastikan bahwa audit dilaksanakan secara profesional sesuai dengan standar audit yang berlaku.
Audit mempunyai posisi penting dalam memberikan pengawasan yang dapat memastikan bahwa tujuan yang diharapkan dari suatu institusi dapat dicapai pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, audit diperlukan dalam rangka memudahkan dan membantu lembaga dalam memperoleh akuntabilitas dan transparansi mengenai masalah keuangan dalam organisasi. Dengan cara ini, proses audit yang menyeluruh dan terorganisir memastikan bahwa audit dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini juga membantu mengidentifikasi potensi masalah dan memberikan rekomendasi yang relevan kepada pihak-pihak terkait.
2.Transparasi keuangan
Istilah "transparansi" dan "laporan keuangan" mengacu pada transparansi pencatatan keuangan, dimana menurut Didjaja (2003:261), transparansi adalah upaya pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang dapat dipahami oleh masyarakat umum.
Perilaku yang memberi keterbukaan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, seperti masyarakat, pemegang saham, pengusaha, pemerintah dan seluruh pihak yang berkepentingan, pernyataan tersebut di katakan oleh Widyaningsih (2010) Dapat juga dinyatakan bahwa transparansi laporan keuangan adalah situasi di mana mengungkapkan kepada pihak-pihak terkait informasi tentang kepemilikan keuangannya kepada pihak-pihak yang membutuhkannya dan dapat mempengaruhi keputusan yang diambil mengenai tindakan bisnis di masa depan. Dalam teori pelaporasi mata uang, Dimagio dan Powell (2003).
Salah satu faktor penyebab munculnya transparasi laporan keuangan sebagai berikut:
 1) Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi transparansi laporan keuangan pada saat dipublikasikan. Menurut Ridha dan Basuki (2012), ada beberapa variabel yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangannya secara transparan.
2) Tranparansi dalam pelaksanaan pelaporan keuangan juga dapat terjadi karena perubahan lingkungan. Demikian pula, saat ini setiap informasi dalam struktur keuangan pemerintah dilakukan secara verifikat, seperti kasus Century yang mendorong seluruh pihak yang berkepentingan melakukan audit dengan proses yang sangat transparan. Namun, perubahan bisnis atau lingkungan dapat menghambat transparansi jika semua undang-undang dan peraturan tidak diterapkan dengan benar.
3) Proses transparansi dalam pertukaran mata uang pada akhirnya akan dimulai ketika semua anggota organisasi mempunyai komitmen yang kuat untuk menghentikan eksploitasi terhadap pihak lain. Menurut Robbins dan Timothy (2008), komite menetapkan parameter pekerjaan yang akan dilakukan dalam suatu organisasi; Komite ini akan gagal jika seluruh anggotanya gagal melaksanakan organisasi dan melaksanakan tanggung jawabnya secara efisien.
.Penyusunan laporan keuangan harus diukung dengan kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sendiri. Demikian pula, penerapan standar akuntansi pemerintahan dapat berjalan dengan efektif dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas informasi yang dapat digunakan olek penggunaan informasi keuangan (Mulyadi, 2015: 36). Kualitas laporan keuangan suatu bisnis bergantung pada informasi penting apa yang diklaim perusahaan berguna bagi pelanggannya dan bagaimana perusahaan mengelola laporan keuangan yang ada berdasarkan kerangka konseptual, prinsip dasar, dan tujuan akuntansi. baik buruknya Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari sehat atau tidaknya bisnis tersebut.
Bisnis yang dikelola dengan baik akan memiliki kualitas baik. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh pihak yang menggunakannya untuk menentukan kualitas produk atau jasa suatu perusahaan. Kualitas laporan akuntansi keuangan merupakan kriteria persyaratan laporan yang dapat memenuhi para pemakai atau pembaca laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan merupakan hasil proses audit, yang memberikan informasi berguna untuk pengambilan Keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan (Bahri, 2016:71). Suwardjono (2016) menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan merupakan hasil ringkasan atau proses akuntansi atas transaksi keuangan suatu perusahaan.kualitas pelaporan keuangan di mumculkan pada laba yang di peroleh pada tahun berjalan.
Pelaporan keuangan, yang juga dikenal dengan istilah tinggi atau berkualitas, berpotensi menjadi indikator laba perusahaan yang dapat diandalkan di masa depan. Kualitas laporan laporan ditentukan oleh data yang dikumpulkan, oleh karena itu setiap aliran transaksi tunduk pada proses pencatatan. Dengan demikian, setiap transaksi yang terjadi disertai dengan standar akuntansi yang akurat.
seperti yang dikatakan,nilai nilai auditor. Jika seorang auditor kurang independensi maka mereka akan kesulitan meningkatkan keakuratan laporannya. Auditor harus memberitahukan kepada masyarakat apabila menemukan suatu informasi yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan pembukuan yang ada, sehingga auditor dapat membentuk opini mengenai ketidakpatuhan tersebut di atas. Sankosi yang mengkhususkan diri dalam menindak lanjuti audit serta jenis temuannya. Auditor mempunyai tugas untuk menindaklanjuti klien; Misalnya jika terdapat permasalahan pada laporan yang diberikan, maka auditor yang bersangkutan akan menjelaskan permasalahan tersebut agar laporan tersebut dapat diberikan.
Ketika seorang auditor menerima informasi dan ingin membagikannya kepada publik, namun ada pihak yang tidak menginginkan informasi tersebut dipublikasikan, maka sering kali muncul konflik dalam audit. Oleh karena itu, seorang auditor diharapkan dapat membuat pilihan mengenai independensi, akuntabilitas, dan transparansi yang mungkin tidak sejalan dengan pekerjaannya dalam melakukan audit terhadap perusahaan dengan etika profesi. dan Auditor juga harus memperhatikan alasan pekerjaannya dalam membuat pernyataan, umgangan dengan pernyataan yang dibuat dalam melakukan audit.
Kesimpulan
Peran seorang auditor sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan akuntabilitas laporan keuangan. Kepercayaan masyarakat dapat dibangun dengan bantuan audit independen dan berkualitas tinggi. Tujuan mengaudit laporan adalah untuk menantang prinsip akuntabilitas, transparansi, dan keterbukaan. Dokumen atau bukti-bukti laporan seperti kwitansi, bukti transfer, dan dokumen sejenis lainnya dapat dimanfaatkan oleh auditor untuk melakukan analisis dan pemeriksaan material guna mencegah terjadinya pengeluaran yang berlebihan dalampenelolaan dana. Dokumen yang dapat digunakan untuk analisis auditor antara lain RKDK, LADK, LPSDK, dan LPPDK. Dokumen tersebut di atas dapat memberikan informasi kepada auditor mengenai permasalahan tersebut. Perlu dilakukan pengkajian dokumen secara lebih teliti agar dapat diambil pendapat mengenai ketidaksesuaian dokumen tersebut.
Daftar Pustaka
Assyafa,MM.(2021)Kkualitas Laporan Keuangan.http://elibrary.unikom.ac.id
      Universitas Komputer Indonesia.
Rahayu,Sri,dkk.(2023).Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan.https://ejournal.45 Â Â Â Â Â Â
      Mataram.ac.id.jurnal economina,vol 2,no 12:Makasar.
Farouk,Jenyssa Faizah.(2021). Pentingnya Transparasi Laporan Keuangan Terhadap KinerjaÂ
      Individu.https://openjournal unpam.ac.id,Jurnal Disrupsi Bisnis.vol 4,no 5:Bandung.
Berliani,Dedek,dkk.(2024).Peran Audit Terhadap Akuntabilitas dan Transparasi penggunaanÂ
       Dana Bantuan Operasi Sekolah Pada Instansi Penddikan.https://ejournal.iaifa.vol 7,
       No2:Sumatra Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H