Mohon tunggu...
ayu diah cempaka
ayu diah cempaka Mohon Tunggu... -

I'm a school journalist and an amateur filmmaker :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Catatan di Sudut Kota

12 Oktober 2010   10:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Di sudut kota tua

apa yang mampu kita kenang

selain nama - nama, hentakkan senapan

atau sekedar teriakan kemerdekaan

beberapa puluh tahun yang lampau

yang kini hanya jadi sejarah

Mengapa hanya mereka yang dikenang?
bukankah banyak nama,

banyak darah yang habis sia - sia

mungkin diri kita yang lalu pun

pernah jadi bagian pertempuran di kota ini

Para penyanyi jalan mengeluh

dimana atap rumah atau sebungkus roti di pagi hari?

Bukankah kita, mereka dan semuanya telah merdeka?

Hingga tak ditemukannya kebebasan

Maka mereka terus bernyanyi sepanjang senja

Sekali pun petikan gitar takkan mengembalikan kemerdekaan

yang tak pernah ditemukannya

Juni, 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun