Kondisi Keluarga
Bapak Kurniadi merupakan seorang nelayan sekaligus kepala keluarga berusia 40 tahun, yang tinggal bersama istri, adik dan anak-anaknya di Desa Siantan. Dengan latar belakang pendidikan terakhirnya adalah SMA/sederajat. Istri Bapak Kurniadi bernama Ibu Hurbani yang berusia 30 tahun dan ikut bekerja sebagai waiters di rumah makan padang guna untuk membantu mencukupi kebutuhan rumah tangganya, karena pendapat tersebutlah yang diandalkan tak kala sang suami tidak ada panggilan kerjanya.Â
Penghasilan bulanan Bapak Kurniadi sekitar RP 1.800.000 namun pekerjaannya tidak lah pasti karena Bapak Kurniadi dengan profesinya sebagai nelayan yang bekerja dengan orang tidaklah menentu panggilan kerjanya, alhasil pendapatan sang istri lah yang di andalkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana penghasilan tersebut perbulannya berkisar Rp 1.500.000.Â
Meskipun pengeluaran per bulan mereka melebihi pendapatan, tetapi mereka tetap berjuang agar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi dengan pengeluaran harian berkisar  RP 40.000 hingga RP 50.000, termasuk untuk makan dengan frekuensi 3 hingga 4 kali sehari dan jajan anak-anak mereka. Untuk membantu kesulitan ekonomi mereka, keluarga ini mendapatkan bantuan sosial berupa Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dalam 3 bulan sekali, bantuan ini didapat pada tahun 2015 dan sempat mendapatkan bantuan berupa bedah rumah juga pada tahun 2016, yang kemudian membuat Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sempat terhenti setelah mendapatkan bantuan bedah rumah itu, namun seiring berjalannya waktu keluarga ini mendapatkan kembali Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) lagi pada tahun 2018 hingga sekarang.
Kondisi Rumah dan Aset yang dimiliki
Rumah yang ditinggali keluarga ini adalah milik pribadi dengan cangkupan luasnya yaitu 15meter x 10meter, dari hasil bantuan bedah rumah keluarga ini mampu merenovasi dan memperbaiki kondisi rumahnya namun perbaikan tersebut hanya sampai di bagian ruang tamu saja karena bagian dapur hingga WC itu masih memperhatinkan, meskipun begitu tatapi WC adalah milik pribadi dan dilengkapi dengan septic tank.
Rumah ini memiliki 4 ruangan yang cukup untuk menampung kebutuhan keluarga sehari-hari, keluarga ini menggunakan air gallon sebagai sumber air minum yang dibeli secara berkala dan PAM sebagai sumber mandi dan menyuci mereka. Penggunaan bahan bakar sehari-hari seperti memasak adalah gas, penerangan rumah menggunakan lampu listrik dengan daya listrik yang digunakan pun masih standar yakni 450 watt. Keluarga Bapak Kurniadi memiliki 2 aset motor yang digunakan untuk bepergian  kerja atau pun lainnya, dan memiliki beberapa alat elektronik seperti TV, kulkas, HP, kipas angin dan rice cooker yang berguna untuk menompang kebutuhan sehari-hari merereka.
Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-Maret 2024