Mohon tunggu...
Ayu Clarasaty Putri Wahyudi
Ayu Clarasaty Putri Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Guru TK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Numerasi dengan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 pada Anak Kelompok A (Usia 4-5 Tahun) dengan Media Puzzle Angka

12 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   09:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

NAMA                                   : AYU CLARASATY PUTRI WAHYUDI

KELOMPOK                        : A1

NO.UKG                                : 201901185457

 

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran di PAUD

 

Lokasi

TK Islam Terpadu Cendeki Kelurahan Tlogoanyar Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan

Lingkup Pendidikan

Taman Kanak-kanak

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 melalui  Media Puzzle Angka pada anak kelompok A (usia 4 -- 5 tahun)

Penulis

Ayu Clarasaty Putri Wahyudi

Tanggal

Kamis, 27 Oktober 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan numerasi pada anak kelompok A, terdapat 6 dari 13 anak yang masih kesulitan dalam mengenal konsep bilangan 1-10, karena selama ini kegiatan pembelajaran lebih sering menggunakan LKA daripada kegiatan bermain mengenalkan media konkrit. Maka perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak terkait konsep bilangan 1-10 yaitu menggunakan media puzzle angka. Media ini menjadi salah satu alternatif yang bisa dijadikan obat atau solusi untuk mengatasi permasalahan anak dalam mengenal konsep bilangan 1-10.

                                                            

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak yang besar dalam proses pembelajaran diantaranya :

Model pembelajaran lebih bervariasi serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

Proses pembelajaran lebih terstruktur

Media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovatif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian peserta didik.

Pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah

  • Sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
  • Mengunggah RPP siklus ke 2 sebelum praktik pembelajaran
  • Melaksanakan PPL siklus 2 berdasarkan perangkat pembelajaran ke-2 dengan menggunakan Kurikulum 13
  • Mengunggah video tanpa editing pada LMS
  • Menggunggah video setelah editing dengan durasi 15 menit
  • Selain itu tanggung jawab saya juga melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan ahli/pakar maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu :

Pembuatan media puzzle angka yang membutuhkan bahan seperti karton tebal jadi saat digunting mengalami kesulitan.

Media puzzle angka mudah rusak karena menggunakan bahan kertas karton.

  • Pembuatan media pembelajaran yang inovatif agar menarik minat belajar anak
  • Membangun HOTS untuk menggali pengetahuan anak

Kurangnya pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran dikelas.

Kurangnya pemanfaatan media atau benda konkret yang ada disekitar anak.

Orang yang terlibat :

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Teman sejawat yang membantu proses pengambilan video pelaksanaan PPL Aksi 2 dan dalam proses editing.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan PPL Aksi 2.
  • Kepala sekolah yang memfasilitasi ruang untuk PPL.

 

Adapun langkah -- langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu :

Membuat media dari bahan yang lebih mudah untuk digunting, misalnya kertas kardus bekas air mineral.

Setelah membuat media puzzle angka dilaminating agar tidak mudah rusak.

Berkaitan dengan media ajar, guru membuat media pembelajaran yang bervariasi yaitu menggunakan media puzzle angka. Media ini merupakan media yang bervariasi dan anak akan lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mencari referensi sebanyak-banyaknya untuk membangun HOTS terkait materi tentang numerasi.

Membuat dan merancang video pembelajaran yang inovatif agar anak lebih menarik.

Guru perlu menyediakan dan membawa media atau benda-benda konkret yang ada dilingkungan sekitar agar pembelajaran lebih bermakna.

Strategi yang saya gunakan adalah melakukan perbaikan pembelajaran yang sudah mendapat arahan dari dosen pembimbing,guru pamong dan teman-teman mahasiswi .

Penggunaan media berupa puzzle angka dengan berbagai variasi gambar tentang alam semesta membuat anak lebih mudah memahami tentang numerasi konsep bilangan 1-10 pada anak kelompok A.

Siapa saja yang terlibat dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah :

Ruqoyyah Fitri, S.Ag., M.Pd. selaku dosen pembimbing

  • Wulan Patria Sarionsong selaku dosen pembimbing
  • Kholifatur Rosidah, S.Pd selaku guru pamong
  • Fatimah selaku guru pamong
  • Asening, S.Pd selaku kepala sekolah TK Darus Sholah
  • Guru TK Islam Terpadu Cendekia yang senantiasa membantu dalam proses perekaman video praktik pembelajaran.
  • Peserta didik sebagai sentral pembelajaran.

Sumber daya :

Guru harus terus berinovasi dalam membuat media pembelajaran, memilih model dan strategi pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan karakteristik anak.

Kerjasama antara peserta didik dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video.

Mendapat dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru.

Memanfaatkan IT untuk mencari referensi terkait media pembelajaran dan penyampaian materi.

Materi yang diperlukan untuk melakukan strategi ini adalah menyiapkan modul ajar dan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu tentang tema "Alam Semesta", sub tema "Pelangi" dan sub-sub tema "Warna Pelangi".

Adapun langkah awal pembelajaran yaitu:

Penyambutan

Anak mengucapkan salam kepada guru yang menyambut di pintu depan kelas.

Kemudian anak berbaris di halaman untuk persiapan masuk kelas.

Pembukaan 

Anak dan guru duduk melingkar (circle).

Mengucapkan salam, do'a sebelum belajar, tanya kabar, dan presensi kehadiran anak.

Kegiatan awal 

Diskusi tentang tema hari ini (apersepsi).

Memperlihatkan tayangan video tentang pelangi.

Diskusi tentang video yang telah ditayangkan kemudian guru memberikan pertanyaan pemantik seputar "pelangi" (Hots).

Menyebutkan pelangi ciptaan Allah (Nilai Agama dan Moral)

Kegiatan Inti

Menyusun permen warna-warni pada percobaan pelangi (Fisik Motorik Halus)

Menghubungkan benda konkrit dengan angka yang ditulis (Bahasa)

Memecahkan permasalahan dengan menyusun puzzle angka (Kognitif)

Kreasi pelangi menggunakan kertas origami dan kapas (Seni)

Istirahat

Membersihkan dan merapikan peralatan inti

Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

Berdoa sebelum dan sesudah makan

Bermain

Penutupan

Recalling tentang kegiatan hari ini

Mengapresiasi hasil karya anak

Pesan moral dan menginformasikan kegiatan esok hari

Berdo'a, salam dan pulang

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan dari hasil penilaian pembelajaran yang diperoleh, berikut dampak yang diperoleh :

  • Pada penilaian mengenal konsep bilangan 1-10 terjadi peningkatan kemampuan anak dari 6 anak terdapat 4 anak mendapatkan nilai (BSH) dalam memahami konsep bilangan 1-10 menggunakan puzzle angka, sedangkan 2 anak yang lainnya mendapatkan nilai (BSB).
  • Dengan cara bermain anak lebih mudah memahami materi. Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.
  • Penggunaan media benda konkrit sangat membantu pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan

 

Hasilnya efektif atau tidak ?

Dari hasil diatas menunjukkan bahwa kemampun numerasi dalam mengenal konsep bilangan 1-10 menggunakan media tutup puzzle angka dapat dikatakan efektif menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan anak tersebut.

Faktor keberhasilan dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan antara lain:

Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang turut membantu dalam mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.

Situasi dan kondisi yang sangat mendukung terlaksananya kegiatan PPL siklus 2.

Metode yang digunakan sudah tepat.

Media pembelajaran yang digunakan dekat dengan anak sehingga mudah dipahami.

Faktor ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan antara lain :

Media yang disediakan terbatas.

Proses penggunaan media puzzle angka yang membutuhkan banyak waktu untuk mencocokkannya sehingga prosesnya lama.

Pembelajaran dari keseluruhan proses :

Keberhasilan ini juga di motivasi dari cara guru menyampaikan materi dan pemilihan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan yang ada.

Peserta didik lebih tertarik dengan media pembelajaran yang baru.

Peserta didik termotivasi dalam belajar, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar

Pendidik harus melakukan pengembangan diri untuk mengupgrade diri dalam perkembangan teknologi.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI

DENGAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A (USIA 4-5 TAHUN) DENGAN MEDIA PUZZLE ANGKA

DI TK ISLAM TERPADU CENDEKIA KELURAHAN TLOGOANYAR

KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

OLEH :

AYU CLARASATY PUTRI WAHYUDI, S.Pd 

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN KATEGORI 2

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 

TAHUN 2022

  • PENDAHULUAN
  • Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di TK Islam Terpadu Cendekia pada anak kelompok A terkait kemampuan numerasi terdapat 6 dari 13 anak yang masih mengalami kesulitan dalam kemampuan numerasi diantaranya anak kurang mampu dalam mengenal konsep bilangan 1-10. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat, dan kegiatan yang dilaksanakan masih berupa penugasan Lembar Kerja Anak (LKA) sehingga pembelajaran kurang optimal.  Ketika pembelajaran berlangsung anak-anak merasa bosan dengan metode yang diterapkan oleh guru yaitu metode ceramah.

Oleh karena itu guru perlu melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan numerasi dengan mengenalkan konsep bilangan 1-10 menggunakan metode yang tepat dan media pembelajaran yang lebih bervariasi.

  •  
  • Tujuan
  • Tujuan dari penyusunan RTL ini adalah untuk membentuk dan meningkatkan kompetensi guru dalam bidang kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, sosial dan teknologi, diantaranya:
  • Menyusun perangkat pembelajaran yang menarik minat belajar siswa.
  • Memberikan materi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak sehingga mampu meningkatkan daya fikir,kreatifitas, dan imajinasi anak.

  • Garis Besar Kegiatan
  • Pada saat pendalaman materi diawal pelaksanaan PPG dan membuat rencana pembelajaran saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang materi yang harus dikuasai, mulai dari kompetensi guru profesional dan pedagogik serta cara menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan pembelajaran, pembelajaran berbasis berpikir tingkat tinggi (HOTS), pembelajaran dengan pendekatan TPACK sampai dengan penerapan kurikulum merdeka. Setelah menyelesaikan semua materi tersebut, saya berupaya untuk memperbaiki pembelajaran saya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian yang saya sesuaikan dengan pengetahuan baru yang saya peroleh dari kegiatan setelah pendalaman materi dan perancangan pembelajaran.
  • Selain itu saya juga mendapatkan berbagai masukan dan  saran dari dosen, guru pamong dan teman sejawat. Pada tahapan berikutnya yaitu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja saya sebagai seorang guru yang kreatif dan professional, dalam pelaksanan PPL ini saya selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat demi kelancaran kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan PPL saya perlu menyiapkan perangkat pembelajaran yang bisa menarik semangat belajar siswa. Kemudian dari pengalaman saya selama PPL bisa dijadikan bahan acuan untuk guru yang ada dilembaga saya dalam hal membuat perangkat yang baik serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah kegiatan PPL selesai guru dituntut untuk bisa mengedit video pembelajaran dan diunggah di media sosial yang dimiliki. Dari keseluruhan kegiatan PPL ini, kita akan menuangkan semuanya dengan membuat Best Practice.
  •  
  • KONEKSI
  • Manfaat penyusunan RTL
  • Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan RTL yaitu kami sebagai mahasiswa PPG setelah berakhirnya proses PPG ini saat kami kembali pada lembaga sekolah masing-masing diharapkan dapat menerapkan semua ilmu dan pengetahuan baru yang diperoleh selama pendidikan.
  • Hambatan saat menyusun RTL
  • Adapun hambatan yang terjadi saat menyusun RTL yaitu :
  • Terbatasnya waktu dalam proses penyususnan RTL
  • Informasi yang diperoleh dalam tata penyusunan RTL masih.
  • Media yang digunakan guru terbatas.

  • Komponen yang diperlukan dalam menyusun RTL
  • Lingkungan kelas yang aman dan nyaman untuk proses pembelajaran
  • Cara kerja guru yang efektif dan efisien
  • Cara kerja siswa yang aktif dan kreatif
  • Kepemimpinan sekolah yang mendukung penuh proses pembelajaran, memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan.
  •  
  •  
  • Kriteria RTL yang baik
  • Terarah yaitu tercapainya tujuan pembelajaran dengan optimal pada setiap kegiatan yang ada dalam rencana tindak lanjut.
  • Jelas artinya rencana yang dibuat dapat dimengerti dan diterapkan dengan optimal dalam masing-masing kegiatan.
  • Fleksibel yang artinya mudah disesuaikan dengan perkembangan situasi.

  •  
  • PENERAPAN
  • Diseminasi pengembangan perangkat pembelajaran RTL-1 
  • Nama           : Ayu Clarasaty Putri Wahyudi
  • Instansi        : TK Islam Terpadu Cendekia Lamongan
  • Prodi            : PG PAUD

Rencana kegiatan

Waktu

Tempat kegiatan

Pihak yang terkait

Kegiatan

  • RPP 2
  • Senin, 24 Oktober 2022
  • Ruang Kelas A1
  • Teman Sejawat guru kel. A
  • Pukul 09.00 Kegiatan merancang perangkat yang akan digunakan untuk siklus ke 2
  • Bahan Ajar
  • Senin, 24 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Teman Sejawat guru kel. A
  • Pukul 09.00 Menyiapkan alat dan bahan serta media yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran siklus 2
  • Media
  • Senin, 24 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Teman Sejawat guru kel. A
  • Media yang digunakan Puzzle Angka dan video pembelajaran
  • LKPD
  • Selasa, 25 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Teman Sejawat
  • Mencari sumber informasi dari media sosial.
  • Instrumen
  • Selasa, 25 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Teman Sejawat
  • Menyusun format penilaian
  • Penilaian formatif meliputi ceklist, catatan anekdot dan hasil karya
  •  

 

  • Diseminasi pembutan dan edit video praktik pembelajaran 
  • Nama           : Ayu Clarasaty Putri Wahyudi
  • Instansi        : TK Islam Terpadu Cendekia Lamongan
  • Prodi            : PG PAUD 
  •  

Rencana kegiatan

Waktu

Tempat kegiatan

Pihak yang terkait

Kegiatan

  • Pembuatan skenario video RPP siklus ke 2
  • Rabu, 26 Oktober 2022
  • Ruang Kelas A1
  • Kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik
  • Menyiapkan segala perlengkapan yang digunakan saat Sit In,
  • Melakukan persiapan dan briefing dengan teman sejawat yang membantu proses perekaman video siklus 2
  • Latihan Buat Video
  • Rabu, 26 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik
  • Latihan pengambilan video pembelajaran dan memberikan pengarahan kepada siswa yang akan dilibatkan dalam siklus ke-2
  • Rekaman Video
  • Kamis, 27 Oktober 2022

Ruang Kelas A1

  • Kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik
  • Pelaksanaan pembelajaran siklus ke-2 bersama dengan peserta didik. Pelaksanaan ini juga di sit in oleh dosen pembimbing dan guru pamong.
  • Selama pelaksanaan siklus ke-2 juga dilakukan proses perekaman video sebagai bukti bahwa telah dilakukan proses pembelajaran.
  • Untuk menghasilkan kualitas video,  pencahayaan yang maksimal dan tidak terjadi kebocoran suara maka proses perekaman dilakukan dikelas A1 serta suasana yang kondusif.
  • Editing Video
  • Jumat, 28 Oktober 2022

Dirumah

  • Peserta PPG
  • Proses editing video dilakukan setelah kegiatan Sit In. proses editing dilakukan diluar jam mengajar yaitu dirumah.
  • Finalisasi Video
  • Minggu, 30 Oktober 2022

Dirumah

  • Peserta PPG
  • Hasil akhir dari proses editing video dengan durasi 15 menit
  • Video yang sudah diedit kemudian di unggah sebagai tagihan LMS.
  • Diseminasi penyusunan best practice pembelajaran dengan pendekatan STAR
  • Nama           : Ayu Clarasaty Putri Wahyudi
  • Instansi        : TK Islam Terpadu Cendekia Lamongan
  • Prodi            : PG PAUD

Rencana kegiatan

Waktu

Tempat kegiatan

Pihak yang terkait

Kegiatan

  • Koordinasi persiapan Best Practice
  • Sabtu, 22 Oktober 2022
  • TK Islam Terpadu Cendekia
  • Kepala sekolah dan teman sejawat
  • Menyiapkan materi dan perangkat yang akan digunakan untuk menyusun Best Practice
  • Pelaksanaan PPL Siklus 2
  • Kamis, 27 Oktober 2022

TK Islam Terpadu Cendekia

  • Teman sejawat dan peserta didik
  • Melaksanakan PPL Siklus 2 dengan proses perekaman video pembelajaran dan sit in oleh dosen pembimbing dan guru pamong
  • Analisis data
  • Kamis, 27 Oktober 2022

TK Islam Terpadu Cendekia

  • Pesera PPG
  • Setelah dilakukan PPL dengan  siklus ke-2 kemudian peserta PPG melakukan penilaian hasil pembelajaran dan dimasukkan pada format penilaian yang sudah disiapkan. Dari hasil pelaksanaan PPL siklus ke-2 maka terjadi peningkatan perkembangan belajar anak.
  • Pembuatan laporan Best Practice

Jumat, 04 November 2022

TK Islam Terpadu Cendekia

  • Peserta PPG
  • Pelaksanaan siklus ke-2 kemudian dimasukkan ke dalam laporan Best Practice yang sudah disediakan dan telah selesai sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun