Assalamu'alaikum kompasianers, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Kali ini kita bertemu lagi (2x dalam seminggu ehe) melanjutkan materi beberapa hari yang lalu. Semoga tulisan hari ini bukanlah tulisan terakhir saya di akun ini, ehe.. Baik, kali ini kita akan membahas tentang nilai-nilai pesantren dalam budaya. Langsung saja kita ulas satu-persatu.
A. Pengertian Nilai-nilai Budaya Pesantren
Nilai merupakan keyakinan yang berada pada suatu lingkungan atau menjauhi suatu tindakan yang tidak baik atau tidak pantas. Rocherd and Bardz mengemukakan bahwa nilai adalah konsep terkait sesuatu yang keberadaannya dianggap penting.
Jadi nilai adalah suatu keyakinan terhadap segala tindakan yang disukai maupun tidak dan dilakukan secara individu ataupun kelompok yang berhubungan dengan tujuan dan hasil maupun cara untuk mencapainya sehingga muncul pemikiran dan tindakan dari seseorang yang dianggap benar atau baik.
Nilai-nilai dalam pesantren diterapkan berdasarkan Al-Qur'an, hadits maupun ijtihad, sehingga dari pemahaman sumber-sumber tersebut menciptakan disiplin ilmu seperti tauhid, fiqih, dan tasawuf yang merupakan nilai-nilai dan dikenal dengan Ahlussunnah wal Jama'ah. Ahlussunnah wal Jama'ah mengembangkan nilai-nilai tawazun, tasamuh, moderat, dan adl yang dapat mengubah tindakan serta pola pikir seseorang dalam berinteraksi di pesantren secara internal maupun eksternal.
Kemudian, budaya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddaya atau buddi yang berarti akal. Oleh sebab itu budaya dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan akal.
Adapun wujud kebudayaan ada 3, yaitu:
1. wujud kebudayaan kompleks yang terdiri dari ide-ide, nilai-nilai, gagasan, peraturan, norma-norma.
2. Wujud kebudayaan kompleks yang terdiri dari tindakan, aktivitas serta kelakuan dari manusia dalam bermasyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil dari karya ataupun pemikiran manusia.
B. Nilai-nilai Pesantren dalam Budaya
Nilai-nilai pesantren dalam budaya antara lain:
1. Akhlakul karimah
Menjadikan akhlakul karimah sebagai ukuran dalam menentukan kelayakan para santri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.