Metode ini berupa bandongan, sorogan, dan wethonan yang mana Kyai menghadap para santri yang masing-masing memiliki kitab yang sama, lalu Kyai membacakan, menerjemahkan, mengulas dan menjelaskan teks-teks bahasa Arab. Metode berikutnya yaitu metode batsa'ul masa'il atau musyawarah yang mana metode ini adalah metode diskusi.
Selanjutnya metode hafalan, yaitu metode pembelajaran dengan cara menghafal suatu teks dengan bimbingan ustadz/ustadzah atau kyai. Lalu ada metode praktek, yaitu metode pembelajaran yang mempraktekkan pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan individu maupun kelompok.
Kemudian meyode rihlah ilmiah yaitu metode yang kegiatan pembelajarannya mengunjungi tempat atau daerah tertentu dengan tujuan mencari ilmu. Lalu ada metode muhawaroh atau muhadatsah, yaitu latihan berkomunikasi menggunakan bahasa arab atau bahasa inggris. Sedangkan yang terakhir adalah metode riyadhoh, yaitu metode pembelajaran yang menitik beratkan pada pengolahan batin yang bertujuan untuk mensucikan hati melalui bimbingan Kyai.
4. Karakteristik Pesantren
Karakteristik pesantren meliputi asrama atau pondok. Lalu yang kedua adalah masjid yang dijadikan sebagai tempat ibadah sekaligus tempat belajar para santri. Yang terakhir yaitu pengajaran kitab kuning, yaitu kitab Islam klasik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H