Mohon tunggu...
Ayu Candhra
Ayu Candhra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inventarisasi Jenis-jenis Capung di Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul

18 Januari 2017   11:03 Diperbarui: 18 Januari 2017   12:06 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Jurdik biologi FMIPA UNY kelas C yang terdiri dari Septi Dwi Lestari, Bowo Prakoso, Ayu Candra, Uhti Intan, Lutvi Widyastuti dan Amalia Susanti melakukan inventarisasi capung yang ada di area telaga Suaka Margasatwa (SM) Paliyan Gunung Kidul pada 14-15/11/16 . Pada kegiatan inventarisasi ini dilakukan pencatatan dan penghitungan kelimpahan jenis capung yang dijumpai di area telaga.

Nurrochmah Wisudhaningrum selaku staff bidang pengendali ekosistem hutan BKSDA Yogyakarta menjelaskan bahwa belum ada data mengenai keanekaragaman jenis capung yang ada di SM Paliyan Gunung Kidul. Oleh karena itu beliau sangat mendukung kegiatan inventarisasi capung tersebut.

Capung dipilih sebagai objek pengamatan karena capung merupakan serangga yang sangat unik. TEMPO.CObaru-baru inimemberitakan bahwa capung merupakan pemburu yang paling brutal sekaligus paling efektif dalam filum animalia. Capung tercatat mampu menangkap mangsanya dengan tingkat keberhasilan mencapai 95%.

Kemampuan dan perilaku berburu capung tersebut memungkinkan capung berperan sebagai agen pengendali hayati. Capung dewasa merupakan predator alami bagi serangga hama tanaman pangan. Bukan hanya itu saja, dalam fase nimfa, capung merupakan pemangsa serangga air, salah satunya yaitu jentik-jentik nyamuk. Capung juga berperan sebagai biondikator kualitas suatu perairan, hal ini dikarenakan nimfa capung tidak dapat hidup dalam perairan yang tercemar. Berdasarkan keunikan dan perannya dalam ekosistem, capung menjadi suatu objek yang menarik untuk diteliti.

Hasil dari kegiatan inventarisasi ini tercatat 16 spesies capung, 10 spesies diantaranya termasuk dalam sub-ordo Anisoptera (capung biasa) dan 6 spesies termasuk dalam sub-ordo Zygoptera (capung jarum). Tingkat keanekaragaman jenis capung di area peraian telaga Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul tergolong sangat baik dengan nilai indeks keanekaragaman H’= 2,505. Tingkat keanekaragaman jenis capung di area telaga Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul ini dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan capung yanag ada di area tersebut.

Berdasarkan perhitungan, kelimpahan jenis tertinggi yakni Pseudagrion rubriceps (20,1%),  sedangkan yang terendah yakni Potamarcha congener  (0,5%) .

Menurut daftar IUCN, 16 spesies capung yang tercatat di Suaka Margasatwa Paliyan Gunung Kidul dikategorikan dalam status least concern yang berarti spesies tersebut kecil kemungkinan mengalami kepunahan karena jumlahnya yang masih melimpah di alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun