Mohon tunggu...
Ayu Cahya
Ayu Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

take it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Panas, Mental Terancam: Dampak Negatif Polarisasi Politik Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat

18 Februari 2024   16:47 Diperbarui: 18 Februari 2024   17:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk pikuk perpolitikan yang kian memanas, isu polarisasi politik kembali mencuat ke permukaan. Perbedaan pandangan dan ideologi yang terlampau tajam memicu perpecahan dan ketegangan di masyarakat. Tak jarang, situasi ini berujung pada perdebatan sengit, ujaran kebencian, bahkan persekusi di dunia maya. Fenomena ini tak hanya mengganggu stabilitas sosial, tetapi juga membawa dampak negatif pada kesehatan mental masyarakat.

Dampak Negatif Polarisasi Politik pada Kesehatan Mental

Paparan informasi yang terus-menerus terkait polarisasi politik dapat meningkatkan kecemasan, stres, dan depresi. Hal ini diperparah dengan maraknya misinformasi dan hoaks yang beredar di media sosial, menciptakan suasana penuh ketidakpastian dan ketakutan.

Polarisasi politik juga dapat merusak hubungan antar individu dan kelompok masyarakat. Rasa saling curiga dan permusuhan meningkat, menghambat komunikasi dan kerjasama yang konstruktif. Situasi ini dapat memicu perasaan kesepian, terisolasi, dan kehilangan rasa belonging.

Dampak negatif polarisasi politik tak hanya terbatas pada individu dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Paparan terhadap perdebatan politik yang penuh kebencian dan kekerasan dapat mengganggu perkembangan mental dan emosional mereka.

Solusi dan Pencegahan

Mengatasi dampak negatif polarisasi politik membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak. Media massa dan platform digital perlu bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. Masyarakat perlu dibekali dengan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis untuk memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks.

Dialog dan edukasi publik perlu digalakkan untuk membangun kembali toleransi dan saling pengertian antar kelompok masyarakat. Peran pemimpin politik dan tokoh masyarakat juga sangat penting dalam meredakan ketegangan dan menciptakan suasana politik yang lebih kondusif .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun