Ini cerita yang saya tulis setelah saya membaca artikel di suatu blog di internet tentang sosok menginspirasi. Tulisan tersebut seketika membuat saya teringat pada salah seorang pemuda asal Sukabumi. Cerita yang saya tulis dan akan anda baca ini saya kaitkan dengan kegiatan semalam sebelum saya tertidur lelap, saya memperhatikan tingkah sekawanan semut dengan dua ekor semut pemimpin. Kisah semut tersebut merupakan kisah luar biasa seperti salah seorang pemuda asal Sukabumi ini, Maulana Yudha Nugraha atau akrab di sebut Yudha.
Memperhatikan sekawanan semut tersebut selama 10 menit, memang gak ada kerjaan aja. Semalam, awalnya tak sengaja melihat tingkah mahluk-mahluk kecil itu. Karena penasaran lalu saya perhatikan. Silahkan simak ceritanya baik-baik.
Semalam saya duduk menyandar di kursi dengan mata fokus pada sisa sop buah di mangkuk yang tidak tertata rapi di meja. Di tempat yang sama ternyata sekawanan semut tengah berkumpul, dan di situ ada dua semut yang berukuran besar, mungkin dua atau tiga kali lipat semut kecil dalam perkumpulan. Semut besar tersebut ternyata memiliki pengaruh dan tanggung jawab yang besar. Hebatnya dia berani mengkomando ratusan prajurit di belakangnya sembari membawa sisa makanan dan membuka jalan.
Semut-semut tersebut ternyata menuju sarang yang berada di sela-sela lemari dan tembok. Tersenyum lebar saya melihat tingkah semut-semut tersebut dan seketika ingat seorang Maulana Yudha Nugraha yang memberanikan diri untuk mengkomando warga Sukabumi khususnya warga sekitaran rumahnya dengan giat dalam bercocok tanam. Sembari membuka jalan perekonomian warganya, Yudha memperkenalkan apa itu pengelolaan pertanian yang baik secara konvensional, sistem hidroponik, sistem aeroponik, sistem aquaponik dan  microgreen.
Pengamatan saya kepada semut besar itu, belum usai. Kurang lebih tujuh menit, ternyata semut tersebut kembali lagi ke tempat sop buah berada dan sepertinya kedatangan dia hanya untuk memastikan tidak ada pasukannya yang tertinggal. Semut besar itu pun kembali menuju sarangnya. Namun, saya uji semut itu. Saya posisikan tangan saya menghalangi jalannya, bahkan sampai jarak dekat kurang lebih 2mm.Â
Apa yang terjadi? Apakah dia bergerak mundur atau lari menjauh? Tidak! Sama sekali tidak! Sang semut diam tak bergeming sedikitpun! Dia Seolah menantang mahluk sangat besar yang ada dihadapannya. Dia seperti memberi isyarat, bahwa dia siap melawan untuk membela para semut yang dipimpinnya. Dia pun berani dan siap membawa inspirasi dan solusi permasalahan untuk prajuritnya dengan tak hentinya mencari jalan untuk dia bisa terbebas.Â
Panjang cerita berkat usaha dan kerja kerasnya semut itu pun mampu kembali ke sarangnya. Nah, kisah yang ini sama seperti yang dilakukan Maulana Yudha, berawal ketertarikannya kepada dunia pertanian, dia memberanikan dirinya pergi ke sana kemari untuk sekedar menimba ilmu untuk bisa ia terapkan di kehidupannya dan menjadi inspirasi untuk masyarakat di sekitarnya dan tidak terlalu menghiraukan sebuah masalah.
Maulana Yudha Nugraha, pun seperti tak hentinya mempelajari ilmu pertanian. Yudha sendiri banyak mengikuti berbagai pelatihan seperti Pelatihan Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik, Pelatihan Tekhnik Kultur Jaringan, Pelatihan Pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik, dan Pelatihan Pembuatan Tepung Mocav. Panjang cerita berkat usaha dan kerja keras Yudha pun mampu melakukan Usaha Peternakan dan Perikanan seperti Budidaya Kelinci (2007 - 2008), Budidaya Jangkrik (Maret 2013 - Januari 2014), Mina Padi (Ikan Nila, Ikan Mas) pada Oktober 2014 - Sekarang, Â Usaha Budidaya Tanaman Hortikultura Sistem Konvensional (Cabe, Tomat, Timun, Kacang Panjang, Kangkung, Bayam merah, Bayam hijau, Selada, Pakcoy, Caisim) pada Juli 2006 - Sekarang, Usaha Budidaya Tanaman Hortikultura Sistem Hidroponik dan Pelatihan (Selada, Pakchoy, Kangkung, Bayam ) pada 2017 - Sekarang, Usaha Budidaya Tanaman Microgreens dan Pelatihan pada 2018 - Sekarang, Usaha Penjualan Instalasi Hidroponik Portable pada Agustus 2016 - Sekarang.
Semut itu kembali ke sarang. Pengamatan saya terhadap sekawanan semut usai, pun dengan menganalogikannya kepada Maulana Yudha Nugraha. Luar biasa! Saya semakin kagum dengan keberanian sang semut memimpin! Dan Yudha Nugraha sang inspirator pertanian! Dua jempol untuk mereka! Akhir cerita, Tersimpan sudah dalam benak saya bahwa semut pun mampu menjadi inspirasi begitu pun dengan orang lain dan semoga dengan tulisan saya ini anda pun terinsirasi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H