Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inspirasi dan Cerita SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta

24 Mei 2024   10:11 Diperbarui: 24 Mei 2024   10:49 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi
Dok pribadi

Yang lebih mengagetkan kami tidak lain adalah ketika Kepala Sekolah menunjukan ruang guru yang kami lihat hanya berukuran relative kecil dan sangat sederhana dengan partisi-partisi terbuat dari kayu. Suasana ruang guru terus terang terlihat agak kurang nyaman karena memang bersebelahan dengan ruang UKS dan ruangan fotocopy. Namun, dibalik itu ternyata ada filosofi yang dalam bahwa seorang pendidik memang harus lebih banyak berada dalam kelas dan bersama dengan para siswa. Ruangan guru ini menurut penjelasan hanya dipakai untuk transit guru-guru mapel dan tempat makan sambil menunggu jam pelajaran.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Kemudian yang menjadi keunggulan lain selain kelas regular  adalah adanya program akselerasi yang diberu nama PATAS (cepat tuntas). Progran yang ada sejak tahun 1994 ini memiliki proses  penyarinagn sangat ketat, dengan kriteria nilai akademik rata-rata 5 mapel minimal 9,0, Kelas 1 - 3 selalu juara 1, Test psikologis dan kesehatan.

Proses belajar mengajar di SD Muhammadiyah Sapen dilaksanakan secara seimbang antara tiga ranah pendidikan. Afektif, kognisi, dan psikomotorik, yang diharapkan dapat menghasilkan siswa yang menguasai keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) dan ilmu pengetahuan (IPTEK) sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi yang jelas ini memang terlihat dijiwai oleh seluruh warga sekolah sehingga ujung tombak Pendidikan yang adalah iman, ilmu dan karakter terlihat sekali ketika kami melihat siswa-siswi yang berada dalam lingkungan sekolah.

Setelah puas berkeliling dan bertanya kami sempat masuk kedalam ruang auditorium dan bertemu ibu yang murah senyum tapi maaf saya lupa mencatat Namanya. Ibu itu bercerita kalua beliau sebenarnya lulusan dari Fisipol UGM dan sudah cukup lama menjadi guru di SD Muhamaddiyah, Sapen. Beliau bercerita bagaimana ia bertanggung jawab untu mencari dan menemukan siswa-siswi yang memiliki potensi untuk bisa berprestasi baik dalam level daerah, nasional dan inetrnasional. Saya melihat bagaimana etos kerja dan dedikasi para pendidik untuk bisa menemukan siswa berprestasi.

Setelah berkunjung hampir 3 jam, kamipun berpamitan dan tidak lupa ketua rombongan memberikan bingkisan yang diterima langsung oleh ibu yang mewakili. Kami pulang dengan membawa banyak sekali pelajaran yang akan kami implementasikan pada sekolah kami masing-masing. Kami bangga Indonesia memiliki sekolah berkualitas. Sukses selalu Sd Muhammadiyah Sapen. Sukses pendidikan Indonesia.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun