Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Hari Buku Nasional

17 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 17 Mei 2024   15:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kemampuan literasi menjadi kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. Namun, data dari Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki jarak yang cukup jauh dari negara-negara lain dalam hal kemampuan literasi peserta didik. Bahkan, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa peringkat nilai kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Tidak hanya itu, data dari situs resmi Perpustakaan UNHAN RI juga mengungkap fakta yang cukup mengkhawatirkan: minat baca di Indonesia hanya sebesar 0,001%. Dalam skala yang lebih gamblang, artinya hanya ada 1 dari 1000 orang yang rutin membaca. Angka ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi dalam meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat Indonesia.

Bila kita membaca  data Perpustakaan Nasional (Perpusnas), terdapat 178.723 perpustakaan di Indonesia hingga September 2023. Jumlah tersebut tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah yang terbilang sangat besar. Namun, bila kita melihat jumlah rata-rata kunjungan tentu masih sangat jauh dibandingakan negara tetangga kita Singapura.

Berdasarkan Laporan Tahunan Dewan Perpustakaan Nasional Singapura tahun 2022, perpustakaan umum di sana menerima 16,5 juta kunjungan pada tahun 2022 - 5 juta lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2021. Jurong Regional Library meraih gelar sebagai perpustakaan terpopuler dengan 1,05 juta kunjungan, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya - perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan terbesar di Republik ini. Dengan banyaknya pengunjung, tidak mengherankan jika 38,6 juta buku dipinjam tahun lalu, 25,6 juta di antaranya adalah buku fisik. Sisanya adalah e-book.

Dapat kita ambil kesimpulan sederhana, jumlah perpustakaan tidak berbanding lurus dengan jumlah kunjungan dan peminjaman buku.

Sebagai respons terhadap kondisi ini, perlu adanya langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memperingati Hari Baca Nasional. Hari Baca Nasional menjadi momentum penting untuk menggalang kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca dan literasi dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan Hari Buku Nasional dapat dijadikan sebagai ajang untuk melakukan berbagai kegiatan yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat untuk gemar membaca. Mulai dari pembacaan buku di tempat umum, peluncuran program literasi di berbagai instansi, hingga penyebaran informasi tentang pentingnya membaca dalam pembangunan pribadi dan bangsa. Sebagai informasi, Hari Buku Nasional kita memang baru dirayakan tahun 2002 lampau, sengaja dipilih bersamaan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980.

Peran lembaga pendidikan dan pemerintah juga sangat penting dalam mendukung upaya meningkatkan minat baca di Indonesia. Program-program literasi harus didukung dengan sumber daya yang memadai, baik dari segi fasilitas maupun tenaga pendidik yang berkualitas. Peningkatan akses terhadap buku dan literatur juga perlu diperhatikan agar masyarakat memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengakses bahan bacaan yang bermutu.

Tak hanya itu, kolaborasi antara berbagai pihak juga menjadi kunci dalam memperkuat gerakan literasi di Indonesia. Melibatkan dunia usaha, media massa, organisasi masyarakat, dan komunitas literasi lokal dapat membantu menyebarkan semangat membaca ke berbagai lapisan masyarakat.

Dengan upaya yang terencana dan kolaboratif, diharapkan bahwa Hari Baca Nasional dapat menjadi momentum yang efektif dalam meningkatkan minat baca di Indonesia. Semakin banyak individu yang sadar akan pentingnya literasi, semakin besar pula kontribusi yang dapat diberikan dalam memajukan bangsa melalui pengetahuan dan pemahaman yang luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun