Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Buku dan TikTok

8 Mei 2024   11:04 Diperbarui: 9 Mei 2024   12:16 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: freepik.com

"Kadang-kadang saya merasa yakin bahwa saya benar, namun tidak tahu alasannya. Ketika gerhana tahun 1919 mengkonfirmasi intuisi saya, saya tidak terkejut sedikit pun. Bahkan, saya akan terkejut seandainya yang terjadi adalah sebaliknya. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi mencakup seluruh dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evolusi. Hal ini, secara tegas, merupakan faktor nyata dalam penelitian ilmiah".

Buku membangkitkan imajinasi pembaca dengan cara yang unik. Ketika membaca, pembaca harus menggunakan imajinasi mereka sendiri untuk memvisualisasikan dunia yang dijelaskan dalam kata-kata. 

Ini memungkinkan pembaca untuk merasakan pengalaman yang lebih pribadi dan mendalam. Sementara video dapat menyajikan gambaran visual, sering kali itu adalah interpretasi pembuat video, bukan imajinasi pembaca sendiri. 

Penikmat video sejatinya hanya diajak secara "pasif" menikmati gambar, spektrum, dan animasi yang sangat menarik mata, namun tidak mengajak penontonya menafsirkan sendiri dengan imajinasi mereka.

  • Refleksi dan Berpikir Kritis

Buku memungkinkan pembaca untuk memproses informasi dengan kecepatan mereka sendiri. Mereka dapat merenungkan kata-kata, menghentikan pembacaan untuk mempertimbangkan konsep yang rumit, dan kembali ke bagian yang sulit dipahami. 

Hal ini mendorong pemikiran kritis dan refleksi yang dalam. Di sisi lain, video sering kali mengalir dengan cepat, memberikan sedikit ruang bagi pemirsa untuk memproses informasi dengan mendalam.

  • Hubungan Emosional

Buku juga memungkinkan pembaca untuk membangun hubungan emosional yang kuat dengan cerita dan karakter. Dalam proses membaca, pembaca dapat merasakan emosi karakter dan merenungkan keputusan-keputusan yang dibuat oleh mereka. 

Ini menciptakan pengalaman yang mendalam dan memuaskan secara emosional. Meskipun video dapat menyajikan gambaran visual yang kuat, koneksi emosional yang sama sering kali sulit untuk dicapai.

Misalnya ketika kita membaca cerita Malin Kundang, pembaca dapat merasakan emosi ketika ibunda Malin merasakan kemarahan dan kekecewaan atas penolakan anaknya itu. Pembaca mersakan empati secara emosional dengan karakter ibu malang tersebut.

Meskipun video telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern kita, buku tetap memiliki tempat yang istimewa. Kedalaman pengetahuan, imajinasi yang kuat, refleksi, koneksi emosional, dan keunggulan dalam pembelajaran adalah beberapa alasan mengapa buku-buku masih relevan dan tak tergantikan. 

Dengan menghargai keunikan masing-masing media, kita dapat memperkaya pengalaman literasi kita dan meraih manfaat yang luas dari keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun