Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

DPR Belanda Menghukum Sekolah Kontra LGBTQ

17 Februari 2024   08:36 Diperbarui: 17 Februari 2024   08:41 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amsterdam Pride adalah sebuah parade tahunan untuk merayakan kebebasan memilih orientasi seksual. Sebagai salah satu acara gay terbesar di dunia, AP menyuguhkan pesta jalanan sepanjang akhir pekan, pesta sirkuit besar-besaran,  dan Parade Kanal yang terkenal melalui kanal-kanal bersejarah Amsterdam membawa bendera dan pernak-pernik rainbow.

Tema tahun lalu (2023) adalah  #YouAreIncluded. Amsterdam Pride hendak menyuarakan kesetaran bagi semua orang untuk terlibat dalam menghargai kesetaraan seksualitas dalam hal ini LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer) . Belanda sendiri terkenal sebagai negara yang telah jauh melegalkan aktivitas seksual sejenis yaitu pada 1811.

Penelitian terbaru dari Institut Penelitian Sosial Belanda menunjukkan bahwa pada tahun 2022, kesetaraan di Belanda masih belum terwujud. Orang-orang LGBTQ+ merasa kurang aman dibandingkan orang Belanda yang heteroseksual serta  lebih sering menjadi korban kekerasan (seksual), pengucilan, dan diskriminasi. Hal ini terutama berlaku untuk wanita biseksual, transgender dan orang kulit berwarna LGBTQ+.

Kamer (Majelis Rendah Belanda: hukum sekolah yang tidak mengajarkan pelajaran tentang LGBTQ.

Majelis Rendah menginginkan agar kabinet menghukum sekolah-sekolah yang tidak mengajarkan pendidikan gay kepada murid-muridnya. Seluruh anggota Majelis Rendah, kecuali VVD Volkspartij voor (Vrijheid en Democratie), SGP ( Staatkundig Gereformeerde Partij)  dan FvD (Forum voor Democratie), mendukung mosi yang diajukan oleh anggota parlemen dan politisi dari Partai Sosialis SP Van Dijk.

Suasana Rapat di Majelis Rendah Belanda (via www.tweedekamer.nl/)
Suasana Rapat di Majelis Rendah Belanda (via www.tweedekamer.nl/)

Van Dijk ingin sekolah-sekolah yang secara konsisten menolak untuk membawa keragaman seksual kepada murid-muridnya untuk mendapat hukuman finansial atau intervensi administratif. Van Dijk berpendapat bahwa pendidikan akan membantu memerangi diskriminasi.

Kurikulum Mengenai Homoseksualitas adalah Wajib

Menurut laporan Inspektorat Pendidikan , 20 persen dari semua sekolah dasar dan menengah tidak mengajarkan tentang homoseksualitas, meskipun sudah diwajibkan sejak tahun 2012. (https://www.thepinknews.com/2017/04/12)

Majelis Rendah juga menginginkan pelajaran tentang penerimaan gay menjadi wajib di sekolah menengah. Sekitar 40 persen dari ROC semacam sekolah kejuruan tidak menyediakannya. Belanda sendiri memiliki 46 ROC (Regionale Opleidings Centra atau pusat pelatihan regional) yang menawarkan berbagai pelatihan kejuruan untuk remaja dan orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun