Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Pekerjaan yang Tak Tergantikan AI

29 Mei 2023   21:01 Diperbarui: 29 Mei 2023   21:04 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Job Polarization and Task-Biased Technological Change" adalah sebuah penelitian yang mendalam yang dilakukan oleh David H. Autor dan rekannya pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana perubahan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), mempengaruhi pekerjaan dan struktur pasar tenaga kerja.

Penelitian ini menggunakan data dan analisis ekonomi untuk mempelajari hubungan antara perkembangan teknologi dan evolusi pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya polarisasi pekerjaan, yang berarti adanya peningkatan jumlah pekerjaan di ujung bawah dan ujung atas spektrum keterampilan, sementara pekerjaan di tengah spektrum cenderung mengalami penurunan.

Polarisasi pekerjaan ini terjadi karena perubahan dalam tugas-tugas pekerjaan yang dapat dilakukan oleh AI dan teknologi terkait. Pekerjaan rutin dan repetitif, seperti pekerjaan di lini perakitan atau proses administratif, lebih rentan terhadap penggantian oleh AI. Di sisi lain, pekerjaan yang melibatkan keterampilan sosial, kreativitas, analisis kompleks, dan interaksi manusia cenderung lebih tahan terhadap pengaruh teknologi.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pekerjaan dengan tingkat keterampilan menengah cenderung mengalami penurunan karena tugas-tugas rutin dalam pekerjaan tersebut dapat digantikan oleh AI. Sebagai hasilnya, terjadi ketimpangan dalam pasar tenaga kerja, dengan pertumbuhan pekerjaan di kedua ujung spektrum keterampilan.

Kita dapat menarik sebuah konklusi  bahwa meskipun AI dan teknologi terkait dapat menggantikan sebagian pekerjaan rutin, pekerjaan yang melibatkan keterampilan manusia yang kompleks, seperti kemampuan berinteraksi secara emosional, kreativitas, pemecahan masalah yang kompleks, dan kepemimpinan, cenderung tetap relevan dan sulit digantikan oleh teknologi.

Emosi manusia melibatkan sejumlah faktor yang kompleks, termasuk persepsi, interpretasi, dan pengalaman subjektif. Meskipun AI mungkin dapat mengenali pola dan ekspresi emosi, kekayaan nuansa dan pemahaman mendalam tentang emosi manusia sulit untuk dipahami oleh teknologi.

Keterampilan emosional manusia, dengan kompleksitas, keterhubungan, konteks sosial, dan peran dalam kreativitas, tetap menjadi domain yang sulit digantikan oleh AI. Meskipun teknologi terus berkembang, aspek-aspek manusia yang melibatkan emosi tetap memiliki keunikan dan nilai tak tergantikan dalam berbagai bidang, menegaskan pentingnya peran manusia dalam era AI yang terus berkembang.

Ilustrasi : Kreatifitas manusia (sumber: pixabay)
Ilustrasi : Kreatifitas manusia (sumber: pixabay)

Penelitian tersebut juga memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika pasar tenaga kerja dalam era perkembangan teknologi, dan pentingnya mengembangkan keterampilan yang sulit digantikan oleh AI untuk menjaga daya saing di pasar kerja.

 Perkembangan teknologi AI telah mengubah lanskap pasar tenaga kerja, dan beberapa jenis pekerjaan akan tetap survive dan dicari dalam pusaran perubahan ini.

  1. Spesialis Data dan Analis: Dalam era AI, data menjadi aset berharga. Spesialis data dan analis yang mampu mengelola, menganalisis, dan menggali wawasan dari data menjadi sangat dicari. Kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan data serta membuat keputusan berdasarkan analisis data menjadi keterampilan yang sangat diperlukan.

  2. Ahli Kecerdasan Buatan dan Mesin Pembelajaran: Ahli AI dan mesin pembelajaran memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi AI. Mereka terlibat dalam merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan algoritma AI untuk berbagai aplikasi, termasuk pengolahan bahasa alami, pengenalan wajah, dan pengambilan keputusan otomatis.

  3. Pengembang Perangkat Lunak: Permintaan akan pengembang perangkat lunak terus meningkat dengan adopsi AI. Para pengembang perangkat lunak terampil dapat merancang, membangun, dan memelihara sistem AI yang kompleks, termasuk aplikasi berbasis AI, platform analitik, dan solusi AI berbasis cloud.

  4. Ahli Keamanan Cyber: Seiring dengan kemajuan AI, tantangan keamanan cyber juga meningkat. Ahli keamanan cyber bertugas untuk melindungi sistem AI dan data dari serangan cyber, mengidentifikasi dan merespons ancaman keamanan, serta mengembangkan strategi keamanan yang efektif dalam lingkungan AI yang kompleks.

  5. Pekerjaan yang Melibatkan Kreativitas dan Keahlian Interpersonal: Meskipun kemampuan komputasi AI terus berkembang, pekerjaan yang melibatkan kreativitas, kecerdasan emosional, dan keahlian interpersonal masih sangat penting. Contohnya adalah pekerjaan di bidang seni, desain, pemasaran, manajemen proyek, dan pelayanan pelanggan yang membutuhkan kemampuan manusia yang sulit digantikan oleh AI.

Kesimpulan: Dalam era kecerdasan buatan (AI), terdapat berbagai jenis pekerjaan yang tetap dicari. Pekerjaan yang melibatkan analisis data, keahlian AI, pengembangan perangkat lunak, keamanan cyber, serta pekerjaan yang melibatkan kreativitas dan keahlian interpersonal tetap menjadi permintaan tinggi di pasar tenaga kerja yang terus berubah. Kombinasi antara keterampilan teknis dan kemampuan manusia yang unik akan menjadi kunci untuk berhasil dalam dunia kerja yang semakin terhubung dengan AI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun