Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Online di Mata Anak SD

22 Juni 2021   23:25 Diperbarui: 22 Juni 2021   23:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iainuonline.iainutuban.ac.id

Francesca Adhiguna

 Selama masa pandemi ini aku sekolah online, dan ini pengalaman-ku yang aku tulis untuk salah satu tugas menulis.

Keadaan ini  pertama diumumkan di Indonesia pada sekitar bulan Maret tahun 2020. Aku mengetahui itu dari berita, orang tua dan teman-teman. Waktu aku mendengar ada pandemi itu aku masih sekolah tatap muka. Aku merasa takut ketika mendengar adanya pendemi. 

Dan akhirnya, aku harus bersekolah di rumah pada kelas 3. Pertama kali aku berpikir kalau sekolah online seru karena bisa belajar dengan cara baru serta memakai komputer dan aplikasi. Namun sekarang aku merasa sekolah online membosankan karena aku tidak bisa bertemu dengan teman-teman. Di sisi lain, orang tua aku merasa lega karena aku tidak perlu pergi ke sekolah, sehingga memperkecil resiko aku terkena penyakit corona. Aku harus menyiapkan laptop, buku-buku, alat tulis, dan handphone untuk sekolah online.  

Awal-awal sekolah online aku merasa senang karena tidak harus ke sekolah dan melakukan banyak pekerjaan. Menurutku teman-temanku merasakan hal yang sama dengan aku. Aku mempunyai banyak kesulitan dengan sekolah online, contohnya susah mengerti pelajaran, koneksi guru atau murid yang bicara jelek, gambar di zoom putus-putus, zoom tidak bisa digunakan, suara di zoom hilang dan orang tuaku membantu ku mengatasi kesulitannya. 

Saat ini aku merasa sekolah online itu menjadi tidak produktif dan membosankan. Aku harap semua bisa kembali normal dan aku bisa belajar di sekolah kembali.

Charlotta

Di masa pandemi sekolah online  tidak seru karena tidak bisa ketemu teman dan guru, membosankan, dan kadang jaringan  internet-nya jelek.

Sudah hampir 2th tidak ke sekolah... kangen banget rasanya. Kangen bermain dan ngobrol sama teman-teman, kangen lari-lari di lapangan sekolah. Kangen ketemu sama guru-guru.

Walaupun belajar di rumah lebih santai , tapi saya  lebih senang belajar di sekolah bersama teman-teman. Karena belajar dirumah tidak seperti belajar di sekolah, kalau di sekolah banyak waktu untuk bertanya ke bapak ibu guru dan teman-teman.

Sedangkan kalau belajar di rumah lebih banyak bertanya pada orang tua atau saudara, dimana mereka terkadang punya kesibukan sendiri-sendiri.

Paling repot ketika pelajaran PE (Physical Education) karena kegiatan olahraga, banyak hal yang tidak bisa dilakukan dengan benar.

Contohnya ketika harus roll depan dan kayang, saya tidak bisa melakukannya sendiri dengan benar karena tidak ada yang membantu.

Mungkin berbeda jika dilakukan di sekolah, di sekolah ada guru yang membimbing dan ada matras untuk berlatih. Semoga pandemi ini cepat berlalu dan pergi.

Sudah kangen ingin pergi ke sekolah, ikut pramuka, olahraga, jajan ke kantin, main bersama teman-teman, main di play ground dan ketemu guru-guru.

Jangan lupa protokol Kesehatan selama pandemi ini ya, pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan tidak usah pergi-pergi kalau tidak perlu.

Stay safe everyone .

Myiesha Naazira

Di masa pandemi ini kita harus tetap dirumah dan jangan bepergian jika tidak ada keperluan yang mendesak karena ada virus jahat yang bisa membunuh kita dan dapat menular.

 Tentu saja sekolah pun terdampak, kami harus menggapai ilmu secara online atau tidak tatap muka. Semuanya berjalan dengan zoom.

 Ketika kami ujian harian atau ujian kenaikan pun tidak pakai kertas lembaran lagi, sekarang kita mengerjakannya dengan google classroom aplikasi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan tugas ,project dan menyerahkan hasil ujian yang sudah kita kerjakan. Sekarang ujian sudah tidak diawasi oleh guru lagi, terkadang teman-teman kita terlalu menganggap remeh.

 Kami tidak bisa bertemu dengan guru dan teman-teman kami. Sering kita terasa bosan dan jenuh untuk tahun ajaran kelas 4 ini karena sama sekali tidak bertemu satu sama lain dan guru kita, kita hanya bisa melihat muka teman-teman kita dan guru-guru kita saat waktu sekolah berjalan online.

 Dan banyak orang mengatakan kalau pembelajaran online ini tidak maksimal, disisi lain itu juga benar karena banyak murid yang terlalu lalai dan menganggap remeh sekolah online. Terutama karena tidak diawasi oleh guru dan juga bisa menutup video ketika pembelajaran, tidak menjawab pertanyaan guru dan juga tidak menyerahkan tugas-tugas yang diberi. 

Meskipun kita belajar online kita harus tetap semangat! Mulai sekarang kita harus tetap jaga protokol kesehatan,memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, jangan lupa membawa hand sanitizer dan tetap jaga kesehatan. Supaya pandemi ini cepat berlalu dan kita bisa belajar seperti biasanya lagi dan beraktivitas normal. Tetap semangat dan jangan putus asa untuk menggapai ilmu!

Maximus Wong

Semejak ada corona hidup ku berubah aku jadi lebih senang aku kenal sama Alfi. Kalau di offline dulu aku gak terlalu akrab sama temen temen lain  dan semejak aku sekolah online aku makin senang bisa main game tiap hari gak kaya dulu cuman jumat sabtu minggu untuk main  hp

Dan aku dapat banyak pengalaman kaya tanam tumbuhan bikin ketrampilan batik dan masker 

Tapi lama lama aku makin bosen kangan temen temen,dan Mr Ayub.

Mylo

Selama pendemi saya bersekolah dari rumah. Dari rumah kami sekolah menggunakan aplikasi zoom. Saya bisa menyapa teman teman dan guru ku melalui aplikasi itu. Dengan Zoom juga guru ku mengajarkan kami semua pelajaran dengan baik. Pandemi ini memisahkan aku dengan guru dan teman teman ku, tapi kita masih saling bertemu berkat kemajuan teknologi

Debora

Awal terjadinya pandemi dari kota "Wuhan" di China. Akhir 2019 China diserang dengan Novel Coronavirus 2019-nCoV  Virus Corona yang mewabah di Wuhan itu kini punya nama resmi: COVID-19.  

Corona Virus masuk ke Indonesia Maret 2020, dan sekolah-sekolah di lockdown selama dua     minggu , dan kemudian virus Covid-19 makin menyebar ke seluruh kota dan desa-desa.Sehingga Pemerintah mengeluarkan peraturan untuk sekolah-sekolah ,Perkantoran ,Tempat Ibadah dan tempat hiburan di lockdown . Sampai hari ini kita masih sekolah online [SFH]. 

Sepertinya sekolah kita akan berlanjut terus dengan memakai media teknologi.  Bahkan tahun 2021 ini kita masih online. Suka duka belajar online kita harus berusaha memakai nalar kita supaya lebih maksimal dalam kita menerima pengajaran setiap mata pelajaran dari setiap guru di sekolah. Adapun keseruan -- keseruan saat kita belajar lewat online [SFH] , ada yang kamera nya mati,ada yang kameranya hidup tapi gak ada orangnya, ada yang pakai seragam, ada yang pake piyama. Lucu-lucu perilaku  teman-teman kelas saya. 

Disamping sekolah online / belajar online kita harus mandiri untuk belajar , menyelesaikan tugas -- tugas sekolah dan membagi waktu untuk selalu mengikuti perkembangan pembelajaran dari sekolah. Adapun kegiatan -- kegiatan dari sekolah seperti "Hari Raya Kartini , Hari Kemerdakaan 17 Agustus , hari Raya Idul Fitri , Natal , Waisak, dll . yang turut meramaikan lewat Zoom kita dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut , dengan mengerjakan setiap tugas dari kegiatan yang kita ikuti contoh: baca puisi mengisi hari Kartini. 

Itulah sebagian keseruan dari sekolah dari rumah. Betapa kita berterimakasih dengan  adanya teknologi  di jaman sekarang yang memudahkan untuk sekolah dan bekerja di masa pandemi ini. Semoga badai corona cepat berlalu dan kita kembali hidup normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun