Kamus Besar Bahasa Indonesia menuliskan arti kata jihad sebagai usaha dengan segala upaya untuk mencapai kebaikan. Mengamati pengertian ini paling tidak kita memiliki pengertian bahwa sejatinya setiap agama pasti memiliki konsep yang baik mengenai usaha mencapai kebaikan itu sendiri.
Kekristenan sebagai salah satu agama besar didunia tentulah memiliki pandangan tentang konsep ini seperti yang tertulis didalam Alkitab.
Yesus Kristus dalam ajarannya menekankan pentingnya kelahiran baru atau pertobatan sebagai syarat mutlak seseorang bisa sampai kedalam kerajaan sorga. Kelahiran baru yang dimaksud oleh Yesus adalah respon seseorang terhadap natur dosa yang ia warisi juga  bahwa ia tidak bisa mencapai standar Tuhan oleh karena itu hanya Tuhan yang sanggup menolongnya sehingga ia harus bertobat.
Itulah sebabnya Yesus Kristus rela mengambil rupa seorang manusia sebagai simbol anak domba yang akan menjadi korban penghapus dosa yang kudus bagi Allah. Karenanya Yesus sangat memahami perasaan dan konflik batin yang dialami setiap manusia. Ia rindu berdekat dengan mereka termasuk kepada orang paling berdosa semacam pemungut cukai.
Seorang pemungut cukai adalah seorang yang ditugasi oleh pemerintah Roma untuk menarik pajak dari bangsanya sendiri demi kepentingan kaisar. Zakheus adalah salah satu dari pemungut cukai yang tentu tidak disukai oleh bangsanya sendiri karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa Yahudi
Dalam Injil Lukas Pasal 19 diceritakan ketika Yesus Kristus masuk ke kota Yerikho, Ia bertemu dengan Zakheus yang sedang menantikannya pada sebuah pohon ara. Yesus secara mengejutkan meminta Zakheus untuk turun sebab Ia mau makan dan menumpang dirumahnya.
Respon Zakheus atas undangan Yesus menggambarkan adanya satu pertobatan yang radikal dalam kehidupannya.
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu. "Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa. " Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:  "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin  dan sekiranya ada sesuatu yang ku peras  dari seseorang akan ku kembalikan empat kali lipat. " Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.  Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. (Lukas 19:5-10 TB)
Yesus meyakinkan semua orang yang hadir di dalam rumah yang dicap sebagai orang paling berdosa itu bahwa Zakheus sudah mendapat bagian dalam pengampunan dan sorga karena apa? Karena responnya yang nyata dan terlihat, ia tidak sedang berbasa-basi soal teologi tetapi rela kehilangan setengah dari hartanya untuk amal bagi orang miskin.
Ada banyak kisah-kisah seperi ini dalam injil, sebut saja rasul Matius yang berprofesi sama dengan Zakheus, ketika Yesus memanggilnya ia meninggalkan segala yang menjadi kebanggaannya serta rela hidup sederhana mengiring sang Guru, menjadi rasul yang setia dan menulis Injil yang menyandang namanya.
Paulus seorang Yahudi terpelajar-murid dari Gamaliel rabi terkemuka pada zamannya, anggota Sanherdin semacam Majelis Ulama yang terkemuka serta Ahli Taurat yang sangat mumpuni. Dalam perjumpaannya dengan Yesus toh ia memilih untuk meninggalkan semuanya itu dan rela menderita bagi Injil yang setia ia khotbahkan sampai ke Eropa dan Asia Kecil. Paulus menjadi contoh apa itu jihad yang sejati menurut imannya.
Ada banyak perintah yang Yesus berikan mengenai mati, tetapi mati yang dimaksud adalah mati bagi dosa dan kedagingan. Ia ingin umat manusia justru berani hidup demi kebaikan orang lain. Hidup bagi Kristus artinya menjadi berkat bagi sesama.
Rasul Petrus dalam suratnya yang tercatat pada 1 Petrus  4:12-19  kepada jemaat menasehati ciri-ciri orang yang benar-benar pengikut Kristus antara lain :
- Tidak heran akan akan penderitaan dan siksaan dibumi melainkan menganggapnya sebuah ujian dan bersukacita karena ujian tersebut
- Jangan hidup menjadi beban bagi masyarakat tetapi hiduplah dengan berkontribusi positif bagi masyarakat
- Jangan takut menderita sebagai orang kristen ketika kita hidup sebagai minoritas
- Berdoa dan berusaha dengan sekuat tenaga bagi Tuhan dan kemanusiaan
Dalam segala hal biarlah kehidupan kita menjadi contoh dan teladan dalam berbuat yang terbaik itulah perjuangan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H