Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pontang-panting Mengajar Daring

16 Februari 2021   23:34 Diperbarui: 16 Februari 2021   23:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Briefing guru pukul 7:30 pagi sudah dimulai, lewat monitor laptop saya melihat setidaknya sudah ada 33 guru ikut dalam rapat singkat rutin pagi tadi. Selesai berdoa kepala sekolah mulai memimpin briefing tentang agenda hari tersebut yaitu: persiapan open house virtual akhir bulan ini, pengumpulan kisi-kisi soal ujian tengah semester, pengiriman link open house kepada orangtua siswa dan yang terakhir mengecek kesiapan siswa memakai microsoft 365 yang akan kami pakai tahun ajaran baru nanti.

Agenda yang cukup banyak untuk pekerjaan sebagai seorang guru SD sebuah sekolah nasional plus. Masa pandemi mengubah banyak hal dan memaksa kita semua untuk mencari cara menghadapinya dengan baik. Menjaga anak-anak tetap semangat dalam belajar tentu bukan persoalan gampang terlebih untuk anak-anak TK yang tahun lalu masuk SD bahkan belum pernah bertemu secara langsung dengan guru-guru dan teman-temannya.

Saya pernah mendengar beberapa orang berkata kalau enak menjadi seorang guru karena tidak mengajar dan hanya memberikan materi pelajaran soal lewat whatsapp saja; memang hal tersebut tidak bisa kita pungkiri karena  banyak yang melakukannya karena sesungguhnya banyak yang belum siap dengan pengajaran sekolah model daring sekarang ini. Hal ini secara belum pernah diantisipasi sebelumnya.

Selesai briefing, bergegas saya merapikan kursi saya memastikan latar belakang tempat saya duduk dalam posisi yang cukup bagus, tidak kelihatan kalau ada cat yang belum selesai di atas kepala. Menyalakan apliaksi zoom serta memastikan segalanya siap yang tidak kalah pentingnya juga adalah buku-buku pelajaran, alat tulis, dan kondisi tempat mengajar yang kondusif jauh dari kebisingan.

Setelah hampir setahun mengajar daring dengan berbagai media saya melihat ada hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika mengajar daring khususnya bagi anak-anak usia 7-12 tahun:

  • Senyum

Ketika kamera laptop kita sudah menyala hal yang pertama dilihat siswa adalah ekspresi. Sesulit apappun keadaan seorang guru saat pembelajaran daring ekspresi senyum jangan luntur dari wajah kita. Pastikan rambut, baju, dan make-up bagi guru perempuan sudah baik dan terlihat wajar.

  • Rencana Pengajaran

Rencana yang baik adalah setengah perjalanan mengajar itu sendiri. Baca dan pelajari target belajar yang hendak dicapai hari itu, karena kondisi psikologis anak yang belajar lewat daring berbeda dengan ketika tatap muka langsung. 

Saya mendapati tantangan tersendiri bagi mereka terutama yang belajar mandiri alias tidak didampingi orangtua; yang sering terjadi adalah mereka justru sibuk bermain game atau chatting sambil mematikan video.

  • Video pembelajaran, Games dan Diskusi

Sering-seringlah menyiapkan video singkat yang mendukung pembelajaran hari itu, misalnya video yang bisa kita ambil dari youtube atau situs berbagi video lain. Games sederhana yang bisa kita buat atau unduh dan perlu mengajak mereka berdiskusi lewat grup, misalnya pada fasilitas breakout room pada aplikasi zoom meeting

  • Sering memuji dan berinteraksi secara pribadi

Sapa murid secara lebih pribadi, kalau misalkan kita mengajar  20 murid maka pastikan guru  menyebut nama mereka satu persatu. Pujilah kalau ia menjawab benar, kata-kata penguatan kalau terlihat ada yang terlihat murung dan panggil namanya untuk membaca bagian-bagian tertentu dalam bacaan.

  • Aplikasi ulangan harian yang menarik

Jangan pernah lupakan untuk melakukan evaluasi setelah mengajarkan satu topik. Kita tidak bisa menuntut mereka sesuai kurikulum yang ada saat ini, jadi kita bisa memakai evaluasi interaktif yang bisa mereka mainkan pada saat bersamaan misalnya quizziz, kahoot atau quizlet.

  • Catat perkembangan atau penurunan prestasi siswa

Selalu catat perkembangan siswa misalnya kehadiran, nilai quiz, kemampuan berinteraksi dan lain-lain sebagai bahan evaluasi dalam rencana pengajaran esok hari

  • Peraturan yang disepakati bersama

Sekarang ada peraturan darurat karena belajar daring tetap menghasilkan banyak kesulitan baru seperti : siswa yang leave sebelum waktunya, tidak mau membuka video, tidak menjawab pertanyaan, bermain dengan kolom chat, sulit mengumpulkan tugas tepat waktu dan lain sebagainya. Oleh karena itu sangat bijak jika di awal diberikan  aturan yang disepakati bersama soal konsekuensi kalau melakukan hal-hal yang dianggap pelanggaran.

  • Jalin komunikasi yang baik  dengan orangtua/wali murid

Selalu laporkan perkembangan anak-anak secara berkala misalnya hasil ujian, proyek kelas, jadwal ujian, remedial dan hal-hal yang dianggap mendesak untuk ditindaklanjuti bersama.

Di atas semua itu beri teladan anak-anak selalu berdoa setiap memulai dan mengakhiri pelajaran serta percaya kalau keadaan saat ini akan berakhir. Menjaga mood anak-anak agar tetap positif dan ceria adalah salah satu kunci keberhasilan belajar daring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun