Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Adakah Syariat Kristen?

16 Februari 2021   01:10 Diperbarui: 16 Februari 2021   01:54 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan-pertanyaan seperti "kok kamu enak ya, ibadahnya seminggu sekali aja", "makanan yang haram buat kamu ada gak sih?", dan yang paling sering adalah "kamu gak pernah puasa ya?" menjadi hal-hal yang paling sering ditanyakan kepada saya dulu waktu masih bersekolah di sekolah dasar. Dan jujur saja, dulu saya bingung bagaimana menjawab itu semua. 

Belum lama ini, saya menemukan satu artikel ketika browsing di internet tentang satu artikel berjudul :"Kristen agama yang bebas syariat" yang setelah saya baca, penulis menyatakan adalah suatu kemustahilan kalau orang kristen dapat membangun sebuah negara kristen bahkan di daerah kantong kekristenan sekalipun seperti di Indonesia timur. Mengapa? Alasannya karena Injilnya orang kristen tidak memiliki syariat. Benarkah demikian?

Penulis artikel tersebut menyatakan, Injil tidak memiliki aturan tertulis yang jelas misalnya mengenai perkara warisan, hutang-piutang, jual beli, ahli waris, zakat dan lain sebagainya. Betul injil mengajarkan etika dan moral yang baik, tetapi itu dinilai tidak cukup untuk membangun suatu peradaban negara yang kuat di bumi ini.

Kata syariat menurut KBBI adalah hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia dan hubungan manusia dengan Allah S.W.T, hubungan manusia dengan manuisa dan alam sekitar berdsarkan Alquran dan hadis. Lalu pertanyaannya adalah apakah Yesus membawa peraturan yang disebut syariat bagi umatnya?

Yesus Kristus lahir dari seorang Yahudi bernama Maria. Tunangannya  Yusuf seorang yang mempunyai garis keturunan Daud, raja besar Israel. Kelahiran Yesus terjadi secara adikodrati, artinya ada campur tangan ilahi bukan dari benih Yusuf. Yesus lahir pada masa ketika Israel tunduk dalam penjajahan Romawi. Satu masa yang kelam bagi bangsa itu karena beratnya tekanan dalam bidang politik, agama dan ekonomi.

Di usia 30 tahun, Yesus mulai memproklamirkan satu ajaran yang di sebagai kabar baik atau injil kerajaan Allah bagi umat Yahudi pertama-tama tetapi sesungguhnya juga kepada seluruh dunia.

Yesus mengadakan banyak sekali tanda-tanda ajaib seperti menyembuhkan orang sakit, mencelikan mata orang buta, membebaskan orang yang kerasukan setan serta mengajarkan tentang kerajaan sorga yang sudah tiba di antara mereka. Wajar jika Ia memperoleh sangat banyak pengagum serta pengikut yang fanatik di desa-desa dan kota-kota Israel. Mereka percaya Dia adalah tokoh revolusi yang akan membawa mereka lepas dari penjajahan Romawi.

Setelah kurang lebih tiga tahun Ia berkeliling memberitakan kerajaan Allah, Ia menyatakan satu perkataan yang mengejutkan banyak orang. Yesus berulang kali mengatakan tidak hendak membawa satu gerakan revolusi . Kerajaan yang Ia bicarakan adalah kerajaan yang berbeda dari yang selama ini dipahami. Banyak orang menjadi kecewa, inilah yang menjadi alasan mengapa Dia ditinggalkan banyak orang menjelang hukuman mati termasuk pengikut-Nya sendiri seperti Yudas Iskariot.

Setelah peristiwa penangkapannya yang dramatis di Getsemani, Yesus di bawa mengahadap Pilatus sang Gubernur wilayah Provinsi Iudaea yang menjabat dari tahun 26-36 S.M. Pilatus banyak bertanya soal raja dan kerajaan orang Yahudi.  Percakapan itu tercatat dalam kitab injil Yohanes 18:36:

 "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini. Jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan".

Pernyataan ini setidaknya merangkum 3 hal yaitu:

  • Yesus adalah seorang raja, tetapi bukan berasal dari dunia sehingga Ia tidak memakai cara dunia. Kehadiran-Nya di dunia adalah untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.
  • Kekerasan bukan cara Yesus.
  • Kerajaan Yesus Kristus bukan kerajaan fisik

Lalu apa yang menjadi "syariat" orang kristen dalam menjalani kehidupan mereka? Jika ada kerajaan pasti ada satu hukum yang mengatur cara hidup orang-orang yang disebut kristen tersebut.

Secara khusus,  dalam hubungan orang orang kristen secara politik:

  •  Orang kristen mengakui, aktif dan menghormati pemerintah yang ada disebuah negara.

     "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah -            pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah". (Roma 13:1TB). Ketika Yesus tinggal dan hidup di suatu negara terjajah seperti Israel, Ia tetap menghormati kedaulatan dan eksistensi Romawi. Bahkan Yesus meminta masyarakat untuk memberikan apa yang menjadi kewajiban mereka terhadap kaisar.

  • Pemisahan tanggung jawab  antara negara dan rohani

Negara memiliki kedaulatan atas seluruh warga negara termasuk orang kristen yang ada dalam suatu negara tersebut. Hal-hal yang dianggap baik dan tidak bertentangan dengan alkitab harus didukung; secara seimbang juga mereka mengakui dan menghormati otoritas lain dalam hidupnya yaitu Tuhan, dalam hal ini spiritualitas orang kristen di wakili oleh pendeta, penatua dan pelayan-pelayan Tuhan dalam gereja.

"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berkan kepada Allah". (Mat 22:21TB)

Konteks ayat tersebut adalah pertanyaan jebakan dari ahli hukum agama Yahudi, yang bertanya bolehkah kami membayar pajak kepada pemerintah (penjajah). Yesus menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara memberi kepada Allah dan manusia.

  • Yesus menyempurnkan Taurat

Tidak ada yang salah dengan hukum Taurat yang di turunkan kepada nabi Musa, hukum taurat adalah baik untuk menyadarkan bahwa amal saleh dan kekuatan manusia pada akhirnya tidak dapat mencapai standar kekudusan itu sendiri. Yang menjadi masalah juga adalah cara ahli-ahli hukum menafsirkan dengan membebani ritual agama yang sesungguhnya tidak mungkin dilakukan secara sempurna. Sebagai contoh perintah Allah soal berpuasa kembali ditekankan esensinya oleh Yesus dalam injil :

" Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: sesungguhnya mereka telah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya Bapamu yanga da di tempat tersembunyi. maka Bapamu yag melihat di tempat tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Matius 6:16-18TB)

Apakah Yesus Kristus membatalkan ritual puasa? Tidak! Ia hanya memberikan satu penafsiran yang tepat mengenai perintah tersebut, Esensi sikap batin lebih penting dari formalitas.

2 hal  mengenai yang tertulis dalam alkitab :

  1. Eksplisit

Hal-hal yang di bahas secara gamblang dalam ayat-ayat kitab suci dapat kita sebut eksplisit. Contohnya adalah

  • Masalah poligami

Allah tidak merestui pernikahan poligami sejak awal. 

"Baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan memiliki suaminya sendiri"(1 Kor 7:2)

  • Hutang harus dilunasi

"Orang fasik meminjam dan tidak membayar kemabali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah" (Mazmur 37:21TL)

  • Bekerja keras dan tidak malas adalah kewajiban penting

Jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan" ( 2 Tesalonika 3:10)

           2. Hal-hal Implisit

Apakah merokok itu dosa?

Meskipun alkitab tidak mencatat satu ayat pun tentang merokok, tetapi alkitab memberi awasan yang penting mengenai pentingnya menjaga tubuh fisik yanga dalah sarana beribadah kita.

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -dan bahwa kamu bukan milikmu sendiri? (1 Korintus 6:19TB)

Daging babi itu halal atau haram?

Taurat Musa jelas mendaftarkan babi sebagai makanan haram. Namun mengapa banyak orang kristen yang tetap memakannya. Apa yang menjadi latar belakangnya?

Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan apa yang masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu di buang di jamban? Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Katanya lagi: " Apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari  hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,pembunuhan,perzinahan,keserakahan,kejahatan, kelicikan,hawa nafsu,iri hati,hujat, kesombongan,kebebalan. Semua hal-hal ini timbul dari dalam dan menajiskan orang". (Markus 7:18-23).

Sekali lagi, penekanan ajaran Injil adalah batin meskipun tentu tidak semua hal yang diizinkan bagi manusia itu bermanfaat. Tentu kita semua tahu bahwa memakan daging babi sangat tidak di anjurkan dari segi kesehatan. Jadi sangat di butuhkan hikmat dan ilmu dalam menyikapi perintah-perintah Injil tersebut. Hendaknya orang Kristen berfokus menjaga kesucian hati dari segala hal-hal yang menajiskan diri seperti iri hati, sombong, hwa nafsu dan lain sebagainya.

Kata kristen sebenarnya adalah ejekan orang-orang kota Anthiokia yang ingin menyebutkan satu golongan yang cara hidupnya berbeda sekaligus mirip dengan Kristus. Menjadi kristen adalah mencontoh Yesus sendiri dan  tidak membuat kita menjadi penonton sementara kita menantikan kedatangan kerajaan Allah.

Kerajaan Allah harus dinyatakan melalui cara hidup orang kristen yang baik di masyarakat, kita harus aktif dalam berbagai bidang dan membangun komunitas di manapun kita ditempatkan dalam hal politik, budaya, sains, pendidikan,teknologi dan lain sebagainya.

Menjadi kristen artinya "simply follow Jesus" dalam karakter dan sifat-sifat-Nya. Meskipun Ia tidak mendirikan satu pemerintahan kristen, Ajaran Yesus pada akhirnya berhasil menggulingkan kekaisaran Romawi tanpa kekerasan, murid-murid-Nya membawa Injil dari Yerusalem ke Asia kecil, Eropa dan seluruh dunia. Sekarang ada jutaan orang yang mengaku percaya akan Kristus.

Yesus Kristus telah memberi pengaruh luar biasa dalam perkembangan sejarah manusia. Nama-Nya tercatat dalam gubahan-gubahan himne paling indah, lukisan mengenai diri-Nya terdapat di gereja diseluruh dunia dan nama-Nya selalu tersebut tiap-tiap kali umat-Nya menaikan doa-doa. Ia adalah inspirasi sejati. Memberi diri dan menjadi teladan bagaimana hidup di dunia ini.

"Syariat" yang Yesus ajarkan sesungguhnya terletak  pada dua hukum yang Ia ekstraksi dari hukum Taurat Musa. 

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan sgenap akal budimu. itulah hukum yang pertama dan terutama dan hukum yang kedua yang sama dengan itu adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi (Matius 22:37-40TB)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun