Mohon tunggu...
Ayu Astuti
Ayu Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis/mewarnai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Kasih di Tepian Samudra

30 Juni 2024   11:03 Diperbarui: 30 Juni 2024   21:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian samudra yang tenang,

Ada cerita tentang jiwa yang berkorban.

Mengayuh perahu di tengah gelombang,

Mencari pelabuhan bagi impian.

Setiap langkah yang mereka tempuh,

Adalah doa yang terbungkus erat.

Setiap luka dan peluh yang jatuh,

Mengajarkan kita tentang arti hangat.

Seperti burung yang terbang jauh,

Menembus badai demi sarang di puncak.

Mereka adalah sang pelindung hidup,

Mengorbankan diri tanpa pamrih, tanpa surut.

Pengorbanan adalah keajaiban dalam diam,

Menyelimuti dunia dengan kasih yang lembut.

Ia tumbuh dalam hati yang tulus,

Mengalir dalam nadi sebagai cinta yang terus.

Ayah yang teguh dalam dingin malam,

Ibu yang tak lelah dalam pelukan hangat.

Mereka adalah sinar dalam gelap,

Menerangi jalan dengan hati yang kuat.

Mari kita kenang dalam setiap hembusan napas,

Pengorbanan yang menjadi pilar kehidupan.

Karena dalam setiap kisah yang mereka rangkai,

Ada cinta yang kekal, menjadi pelindung, menjadi panduan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun