Mohon tunggu...
Ayu Asti
Ayu Asti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Udayana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bumi Mendidih, Harus Lakukan Apa?

26 Oktober 2023   09:27 Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat kita rasakan akhir-akhir ini suhu bumi terasa kian meningkat dan menyengat, bumi bukan lagi memanas, tetapi mulai mendidih. Peningkatan suhu bumi yang terbilang cukup ekstrem ini menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan, patut diwaspadai karna hal ini memiliki dampak serius bagi kehidupan bumi. Iklim di Indonesia tidak lagi karuan, suhu yang tinggi pada jangka waktu yang cukup panjang menimbulkan kegelisahan, akan ada banyak kerugian yang ditimbulkan jika hal ini tidak segera ditangani, kondisi demikian berpotensi besar menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan secara menyeluruh.

Dilansir dari bmkg.go.id, World Meteorolgical Organization (WMO) mencatat bahwa tahun 2023 menjadi tahun dengan penuh rekor temperature. Diantaranya adalah sepanjang Juni-Agustus menjadi 3 bulan terpanas sepanjang sejarah serta gelombang panas (heatwave) terjadi di banyak tempat secara bersamaan.

Peningkatan suhu bumi atau biasa disebut pemanasan global, adalah kondisi ketidakseimbangan yang disebabkan oleh aktivitas manusia sebagai faktor utamanya. Aktivitas manusia yang menghasilkan emisi rumah kaca di atmosfer, berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang dimana gas-gas yang dihasilkan melalui pembakaran ini seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N20), akan bertindak seperti selimut yang terperangkap di atmosfer sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang menghangatkan bumi. 

Telebih lagi, Bali pada waktu kebelakang ini memiliki permasalahan dimana terjadi kebakaran disejumlah TPA secara bergantian, hal ini merupakan salah satu dampak dari kenaikan suhu, diperkirakan penyebab kebakaran berasal dari panasnya tumpukan sampah  dan gas metana berpotensi menimbulkan percikan api, yang pada akhirnya kabut asap menyelimuti sejumlah wilayah, sehingga menutupi ruas jalan dengan jarak pandang terbatas dan juga berdampak pada pernafasan masyarakat. Adanya asap yang dihasilkan akibat kebakaran pastinya mengandung karbon dioksida berjumlah besar, sehingga meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer yang menjadi kontributor dalam meningkatkan efek rumah kaca yang kemudian memperparah suhu bumi, sekaligus mengancam penurunan kualitas kesehatan masyarakat.

Pemanasan global bukanlah permasalahan sepele yang dapat diabaikan begitu saja, ada ancaman serius yang akan membahayakan apabila kita terus menutup mata dan tidak melakukan tindakan

1. Bumi dihantui gelombang panas yang bersifat mematikan, belum lagi menjadi penyebab cuaca ekstrem seperti badai, kekeringan parah yang mengakibatkan terganggunya ketersediaan pangan sehingga berdampak pada persaingan atas sumber daya alam yang terbatas dan berujung terjadi krisis pangan

2. Kenaikan permukaan air laut mengancam pulau-pulau kecil serta daerah pesisir yang berpengaruh pada kehidupan manusia maupun spesies lainnya, sehingga migrasi massal pun harus dilakukan, hal  ini juga bersifat menimbulkan adanya konflik sosial

3. Menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, baik pada tingkat lokal maupun global dan memicu ketegangan antara negara maupun kelompok

4. Peningkatan suhu berdampak buruk bagi kesehatan manusia, masyarakat akan rentan terkena penyakit terkait panas dan meningkatkan risiko penyakit menular.

Masyarakat adalah penerima dampak-dampak mengerikan akibat peningkatan suhu,  namun sayangnya masyarakat masih belum bisa fokus memperhatikan lingkungannya, masyarakat masih cenderung pasif mengambil peran dalam tindak pencegahan maupun penanggulangan. Alih-alih seperti itu,  masyarakat malah menjadi pemeran utama dalam tindak kerusakan lingkungan. Jika diakumulasikan, jika masyarakat bisa menghasilkan kerusakan yang cukup signifikan, maka masyarakat juga seharusnya bisa bersama-sama melakukan aksi penanggulangan untuk memberikan dampak besar dalam memperbaiki kondisi lingkungan

Rasanya seperti bumi terjajah oleh manusia, pendidihan global karena ulah manusia dan mengancam hidup manusia, memprihatinkan  melihat kondisi bumi yang semakin rentan, namun masih minim tindakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun