Keluarga adalah support system terbaik bagi Ida Nurhayati. Kesibukannya dalam berkarir tetap menjadikan orang tua, suami, dan anaknya sebagai prioritas utama. Demi menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga, skala prioritas kegiatan disusun setiap harinya. Curahan waktu yang ia berikan bukan berfokus pada kuantitas tetapi kualitas di masing-masing perannya.
Persepsi bahwa wanita harus memilih antara karir dan keluarga mutlak ditepisnya. Keduanya tetap dapat berjalan beriringan melalui manajemen waktu yang baik. Menurutnya, memaksimalkan potensi yang diberikan Tuhan adalah bentuk rasa syukur. Perempuan atau laki-laki sama-sama berhak berjuang menggapai cita-citanya.
Itulah sepenggal kisah Kartini dari Blora. Kisah Ida Nurhayati dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia lainnya. Rasa optimis dan pantang menyerah harus ada untuk menyertai langkah perjuangan. Kisahnya memberikan pelajaran bahwa tidak selamanya langit itu gelap, akan ada waktunya mentari datang untuk menyinari. Tetap yakini bahwa setiap perjuangan akan memproklamasikan kemenangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H