Rekening di bank memang terancam begal karena adanya berbagai modus soceng. Dalam hal ini, nasabah perlu berhati-hati karena pemegang kunci akses rekening ada di tangan nasabah itu sendiri. Memberikannya kepada pihak lain berarti mengizinkannya untuk mengakses rekening tersebut. Oleh karena itu, wajib bagi para nasabah dan kita semua untuk memahami modus soceng dan mewaspadainya untuk meminimalkan potensi menjadi korban begal rekening.
Waspadai Jebakan Soceng dengan Beragam Modusnya!
Soceng memang patut diwaspadai karena semakin marak dan memakan banyak korban. BRI menjadi salah satu bank yang namanya sering dicatut oleh para pelaku soceng untuk menipu nasabahnya. Pemberitahuan mengenai kenaikan tarif administrasi bank, hingga tawaran menjadi Agen Laku Pandai adalah contoh modus yang mengatasnamakan BRI. Berikut merupakan beberapa modus soceng yang mengatasnamakan BRI maupun modus jenis lainnya yang patut diwaspadai:
Perubahan Biaya Administrasi Bulanan
Modus perubahan biaya administrasi bulanan biasanya dilakukan pelaku dengan cara menyebarkan surat pemberitahuan berlogo BRI. Salah satu media penyebarannya melalui pesan Whatsapp. Pada surat tersebut disampaikan bahwa terdapat perubahan tarif dari Rp6.500,00 per bulan menjadi Rp150.000,00 setiap bulannya. Kemudian, terdapat informasi apabila nasabah tidak melakukan konfirmasi maka dianggap setuju dengan perubahan tarif tersebut.
Harapan dari pelaku penyebar surat tersebut adalah terpancingnya penerima pesan untuk memberikan konfirmasi karena tidak setuju dengan perubahan tarif. Ketika penerima pesan sudah terpancing, maka pelaku akan memberikan link untuk mengisi data diri yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengakses rekening korban.
Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Iming-iming keuntungan menjadi nasabah prioritas BRI juga menjadi modus soceng. Biasanya, pelaku membuat iklan melalui media sosial dengan akun yang mirip dengan akun asli BRI. Iklan tersebut berisi promo bahwa nasabah BRI dapat meningkatkan statusnya menjadi nasabah prioritas BRI dengan saldo tabungan/giro/deposito atau gabungan ketiganya minimal 20 juta rupiah. Agar lebih menarik, iklan tersebut menginformasikan bahwa keuntungan menjadi nasabah prioritas adalah bebas biaya bulanan. Selain itu, pelaku juga menambahkan tenggat waktu promo yang cukup singkat.