Tidak butuh banyak usaha namun banyak manfaatnya bagi lingkungan dan orang yang membutuhkan. Tanpa disangka, berbuat baik dapat dilakukan dari hal kecil termasuk melalui plastik.
Rantai Nilai Ekonomi dalam Sampah Plastik
Sampah plastik dapat menjadi berkah apabila dikelola dengan tepat. Seringkali dianggap sampah ternyata memiliki nilai ekonomi. Bagi para pemulung dan pengepul, sampah justru menjadi sumber kehidupan.
Sampah botol-botol plastik adalah incaran para pemulung, terutama berjenis plastik PET (Polietilena Tereftalat). Hal tersebut dikarenakan plastik PET dapat didaur ulang menjadi biji plastik yang kemudian menjadi bahan dasar dakron, geotekstil, serta pakaian.Â
Bahkan, olahan PET menjadi salah satu komoditi ekspor Indonesia. Ketersediaan bahan daur ulang PET relatif terbatas, oleh karena itu kemasan plastik berjenis PET banyak dicari oleh pemulung.
Sekilas terlihat bahwa sampah plastik merangkai sebuah rantai yang menggerakkan roda perekonomian banyak pihak.Â
Pemulung mendapatkan uang dari pengepul atau bank sampah tempat ia menyetorkan sampah. Pengepul maupun pengelola bank sampah memilah dan memisahkan sampah berdasarkan jenis atau spesifikasinya untuk selanjutnya didaur ulang sendiri atau dijual kembali ke pihak yang membutuhkan material tersebut. Hasil daur ulang tentunya memberikan manfaat ekonomi bagi produsennya, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Sampah Plastik sebagai Wadah Berbuat Baik
Beragam cara dapat dilakukan untuk melakukan suatu kebaikan. Langkah untuk melakukan kebaikan tidak harus mahal, cukup dengan mengumpulkan kemasan plastik seusai kita gunakan. Kumpulan plastik bekas itu bisa menjadi ladang sedekah bagi kita, serta sumber kebahagiaan bagi para pemulung yang menerimanya.
Fungsi plastik memang telah berubah dan mengalami pergeseran. Bermula agar dapat digunakan berkali-kali untuk mengurangi penggunaan kertas, justru akhirnya menjadi boomerang.Â