Mohon tunggu...
Ayu Martaning Yogi A
Ayu Martaning Yogi A Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary girl

Menyukai Dunia Literasi, Tertarik pada Topik Ekonomi, Sosial, Budaya, serta Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Migrasi TV Digital Tanpa Repot dan Tanpa Ribet

20 Agustus 2021   21:35 Diperbarui: 20 Agustus 2021   21:59 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keunggulan Televisi Digital

Migrasi siaran TV analog ke digital turut mempertimbangkan aspek keunggulan pada TV digital. Selain memiliki keunggulan dari sisi infrastruktur atau penggunaan saluran yang hemat, kualitas tayangan TV digital juga dianggap lebih baik. Tayangan pada TV digital lebih stabil sehingga gangguan suara dan gambar bergoyang atau berbayang. Gambar yang dihasilkan melalui siaran digital lebih jernih, begitu pula dengan suaranya.

Coba kita bayangkan, ketika sedang asyik melihat serbuan smash cantik dari Greysia Polii dan Apriyani pada tayangan badminton tiba-tiba gambar di TV tiba-tiba blur. Bayangkan pula ketika sedang mendonton adegan romantis Mas Al dan Mbak Andin, tiba-tiba banyak semutnya di layar TV, suaranya pun ikut hilang. Wah, tentu ini sangat menganggu. Tapi tenang, hal-hal seperti ini sangat minim dalam penayangan di TV digital.

Sumber Info: kominfo.id
Sumber Info: kominfo.id

Beberapa di antara kita, mungkin beranggapan bahwa menikmati tayangan TV digital harus membayar dan berlanggan, serta dibutuhkan pula koneksi internet. Tentu itu anggapan yang salah karena TV digital tidak sama dengan TV kabel berlangganan atau streaming Youtube yang memerlukan jaringan internet. Sama seperti TV pada umumnya, kita hanya perlu aliran listrik serta perangkat TV yang mumpuni untuk menikmati layanan tersebut.

Cara Menikmati Siaran Televisi Digital

Persepsi yang salah tentang TV digital adalah diperlukannya perangkat televisi yang baru untuk dapat menikmati tayangannya. TV lama kita tetap dapat digunakan karena perubahan TV analog ke digital adalah perubahan dari sisi teknologi penyiarannya, bukan pada TV sebagai obyek penerima siaran. Jadi, kita tak perlu repot membeli televisi yang baru.

Ciri dari televisi yang dapat digunakan untuk menerima siaran TV digital adalah bukan televisi tabung berlayar cembung. Bisa dipastikan bahwa televisi berlayar cembung adalah TV analog. TV digital memang berlayar datar, namun tidak semua televisi berlayar datar adalah TV digital. Kita perlu memastikan apakah televisi di rumah kita bisa menerima siaran TV digital dengan cara mengecek stiker yang ada di belakang badan televisi. Stiker bertuliskan ATSC, DTV, Digital Ready, HDTV, Digital Turner, Digital Turner Built-In, Integrated Digital Turner, atau Digital Receiver adalah ciri-ciri televisi yang dapat menerima siaran TV digital, hal ini seperti dilansir pada laman tekno.kompas.com yang membahas mengenai TV digital. Kita juga dapat mengecek spesifikasi TV secara manual dengan cara bertanya ke toko penjual TV, bisa juga mengeceknya melalui laman resmi Kementerian Kominfo.

Tak perlu khawatir jika kenyataannya televisi yang kita miliki tidak tergolong televisi yang mampu menerima siaran TV digital. Cukup dengan menambah dekorder set top box DVBT2 yaitu sebuah perangkat yang mampu mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Oleh karena itu, kita tak perlu panik lantas membeli TV baru. Cukup membeli set top box dengan harga relatif terjangkau, kita sudah dapat menikmati siaran TV digital.

Kebijakan pemerintah melakukan migrasi TV analog ke digital bukan untuk merepotkan masyarakat. Berlakunya kebijakan ini justru bertujuan agar masyarakat dapat menikmati tanyangan televisi dengan kualitas yang lebih baik. Adanya migrasi tersebut tak membuat repot atau ribet, karena kita tak perlu melakukan apa-apa kecuali menambahkan set top box apabila perangkat televisi kita bukan spesifikasi untuk TV digital. Jadi, mari kita dukung migrasi TV digital demi tayangan yang lebih berkualitas.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun