Logo dan Maskot
Sebuah event besar tak lengkap tanpa adanya logo acara yang memiliki makna dan filosofi. PON XX juga memiliki logo dengan rangkaian filosofinya. Tiga lingkaran memiliki makna prestasi, sportivitas dan solidaritas. Logo PON XX juga diambil dari bentuk Stadion Papua Bangkit atau yang telah berganti nama Stadion Enembe Lukas, maknanya adalah wadah pemersatu. Simbol segitiga menjulang mewakili kekayaan sumber daya alam di Papua. Di bawah segitiga menjulang terdapat motif khas Papua yang melambangkan ciri khas ragam budaya. Tersirat juga bentuk kalderon olimpiade dengan cawan yang merupakan simbol pemberi energi baru bagi masyarakat Papua, tempat pemersatu para juara.
Menyongsong Mentari Harapan Baru dari Timur juga dimeriahkan oleh Kangpho dan Drawa yang menjadi maskot dari acara PON XX Papua. Pemilihan keduanya sebagai maskot karena keduanya terinspirasi hewan khas yang ada di Papua. Kangpho adalah seekor kangguru pohon yang banyak dikenal sebagai hewan khas Benua Australia, namun ternyata banyak juga dijumpai di Papua. Selanjutnya Drawa adalah simbol dari burung cendrawasih yang kita semua tahu bahwa cendrawasih adalah hewan khas Papua.
Kangpho mengenakan mahkota dengan motif puncak salju yang menggambarkan gambaran Gunung Jayawijaya yang puncaknya bersalju. Ukiran pada ikat pinggangnya menggambarkan ukiran khas Papua. Rumbe-rumbe yang dikenakan Kangpho dan Drawa merupakan lambang kebesaran untuk laki-laki dan perempuan Papua, serta mengartikan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.
Baik Kangpho maupun Drawa sama-sama memegang sebuah obor. Makna dari obor tersebut adalah semangat menyala ketika bertanding. Berbeda dengan Kangpho, Drawa mengenakan mengenakan medali berbentuk (3) tiga lingkaran dengan tali merah putih. Tiga lingkaran menggambarkan tiga medali yang akan diperebutkan pada PON XX, sedangkan merah putih melambangkan kebersamaan dalam memperebutkan medali dalam NKRI. Ekor dan kepala Drawa berwarna kuning khas burung cendrawasih melabangkan semangat kehangatan dan kegembiraan. Bentuk dari sayap, ekor dan jari Drawa melambangkan simbol penyelenggaraan PON XX Papua.
Baik logo maupun maskot PON XX telah didesain sedemikian rupa. Selain khas Papua yang diangkat, apa yang ada pada logo dan maskot memiliki beragan filosofi. Tentu bukan desain sembarangan, keduanya telah dipersiapkan untuk menyongsong Mentari Harapan Baru dari Timur pada PON XX. Â Â Â
Terbitnya Mentari Harapan Baru dari Timur Bukan Sekadar Semboyan
PON XX Papua mengusung pesan semangat bertajuk Mentari Harapan Baru dari Timur. Pesan tersebut dapat diartikan dalam beragam makna. Filosofi yang dapat diambil dari kata mentari adalah sesuatu yang terang, benderang, dan cemerlang. Sedangkan kata timur pada pesan tersebut seolah menunjuk pada posisi Papua yang secara geografis terletak di bagian paling timur dari Indonesia.
Mengingat pesan tersebut diangkat pada event pertandingan olahraga, Mentari Harapan Baru dari Timur secara khusus menunjuk pada atlet-atlet yang nantinya menjadi jawara pada PON XX. Kelahiran para jawara di PON XX tak akan berhenti saat itu, mereka adalah calon-calon atlet berbakat dan berprestasi yang nantinya berpotensi mewakili Indonesia pada event internasional seperti SEA GAMES, OLIMPIADE, dan sejenisnya. Pada masa mendatang, mereka berpotensi menjadi pelatih handal yang menularkan prestasinya bagi anak-anak didiknya. Secara tidak langsung PON XX menjadi ajang menemukan harapan baru bagi Indonesia melalui atlet-atlet yang bertanding di sana.
