Momen Idul Fitri biasanya menjadi ajang untuk bersilaturahmi, baik dengan keluarga, saudara, maupun teman-teman lama. Namun sayangnya, momen Idul Fitri kali ini masih berada di tengah pandemi. Momen berkunjung kesana kemari menjadi sangat terbatasi, masyarakat yang hendak mudik pun harus bersabar diri. Meskipun demikian, bukan berarti pandemi menjadi pemutus silaturahmi. Kita masih dapat berkomunikasi melalui video call, chat, video conference, atau berbagai platform lainnya.
Pelengkap silaturahmi ketika Idul Fitri adalah berbagi THR (Tunjangan Hari Raya) atau bertukar oleh-oleh. Â Pada momen Idul Fitri, biasanya kita bisa berbagi THR kepada orang tua, adik-adik, para keponakan, atau bertukar oleh-oleh dengan sanak saudara. Tapi rasanya tak perlu khawatir, canggihnya teknologi juga dapat kita manfaatkan untuk melakukan keduanya. Berkirim THR melalui transfer atau bertukar hampers dapat juga kita manfaatkan untuk tetap menjaga silaturahmi di tengah pandemi ini.
Transfer THR, why not?
Sedikit flasback ingatan ke masa kecil. Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang dinantikan banyak orang, tak terkecuali bagi anak-anak. Semasa anak-anak, salah satu hal yang saya nantikan adalah mendapat THR alias uang saku ketika Idul Fitri. Senang rasanya menerima uang saku dari sana-sini, rasanya seperti mendapat harta karun ketika Idul Fitri tiba. Setelah beranjak dewasa, mau tidak mau peran pun berubah menjadi pemberi THR. Namun apa daya, pandemi ini menghalangi kita untuk berbagi THR secara langsung.
Kita memang tidak dapat langsung memberikan amplop berisi uang kepada adik-adik atau para keponakan, tapi tetap ada teknologi yang bisa dimanfaatkan. Kita tetap dapat memberikannya melalui transfer ke orang tua untuk dibagikan. Lebih praktis lagi, kita juga dapat mengirimkannya melalui dompet digital masing-masing. Jadi, meskipun di tengah pandemi kita masih bisa berbagi.
Memberikan THR, bukan bermaksud memanjakan adik-adik atau para keponakan dengan uang. Hanya sekedar berbagi kebahagiaan, dan memposisikan diri sendiri ketika menerimanya. Siapa sih yang tidak suka menerima THR? Kita yang sudah dewasa saja juga senang ketika menerimanya, meskipun sumber THR-nya berbeda dengan saat kita masih kecil. Jadi anggaplah memberi THR itu sebagai momen berbagi kebahagiaan, dan sarana penunjang silaturahmi. Harapannya juga ada nilai ibadah di dalamnya.
Bukan hanya untuk anak-anak, kita juga dapat transfer THR ke orang tua kita. Meskipun belum bisa bertemu langsung, tapi tak ada salahnya THR diterima langsung. Melalui transfer THR, mereka dapat menggunakannya sesuai dengan keperluan mereka, sehingga dapat lebih bermanfaat. Meskipun demikian, kita tak perlu memaksakan diri untuk memberi atau transfer THR karena bukan kewajiban. Sekiranya kita belum mampu memberikan, itu tidak menjadi persoalan. Hal paling penting silaturahmi tetap dijaga.
Berkirim Hampers sebagai Sarana Silaturahmi
Tak hanya melalui transfer, berkirim hampers juga dapat menjadi sarana untuk bersilaturahmi. Bertukar hampers menjadi tren beberapa tahun ini. Di tengah pandemi ini, mengirim hampers masih dapat kita lakukan. Kita dapat melakukannya melalui fasilitas ojek online, kurir, atau ekspedisi jarak jauh.